17 | The Hidden Truth

3.6K 610 333
                                    

absen dulu yuk!
harus ramein komen ya!

clue : jangan benci jungkook

clue : jangan benci jungkook

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

*

Alih-alih menjawab, Suga dan Joohyun hanya diam di ambang pintu dengan tatapan menunggu. Park Chaeyoung agak ragu sebenarnya, namun setelah melihat Jaehyun yang sepertinya perlu ruang untuk lebih tenang, akhirnya gadis itupun mengangguk dan mengekori mereka keluar dari rumah.

Tempat pengasingan Jaehyun terletak jauh dari asrama mutan, hanya berupa rumah kayu kecil di dalam hutan lebat dengan pohon besar menjulang tinggi yang gelap dan mengerikan—tapi jika kau mendongak ke atas, mungkin keindahan aurora dan bintang bertebaran akan membuatmu berpikir kembali.

Chaeyoung sempat terpukau beberapa detik melihat pemandangan menakjubkan di langit malam yang tidak setiap hari ia temukan, sebelum menuruni tangga dan berjalan menuju ke sekelompok orang yang duduk mengelilingi api unggun di depan rumah. Chaeyoung mengamati sekelompok orang itu, terdapat 4 orang, yaitu 1 perempuan dan 3 laki-laki—yang tanpa di duga salah satunya membuat kedua mata gadis itu melebar.

"Bambam?" bingungnya setengah terkejut. "Apa yang lo lakuin disini?"

Seluruh tatapan mata seketika tertuju ke arah Bambam yang tengah memeluk kedua lututnya. Lelaki itu juga sama terkejutnya, namun memilih untuk memalingkan raut mukanya yang murung.

"Silahkan duduk," kata Joohyun memecah keheningan.

Chaeyoung tersentak. Ia berpikir beberapa saat sebelum akhirnya mendudukkan diri di bongkahan kayu bersama dengan keenam orang melingkari api unggun.

"Lo belum cerita soal kita ke dia ya, Joo?" tanya laki-laki bersuara serak bernama Jackson yang sedang meremukkan ranting kayu untuk bahan bakar api unggun—sebelum tiba-tiba terdiam. "Oh iya, lo kan bisa bikin api, Joo? Ngapain dari tadi gue susah payah bikin api?" katanya tersadar lalu membanting ranting dengan kesal.

Seluruh orang terbahak melihat kelakuan Jackson yang lucu itu. Joohyun mengulurkan tangannya lalu—WOSH! Sebuah api menyembur dari telapak tangannya, membuat api unggun semakin membesar.

Jackson yang malang. Dia sudah mengorbankan tenaganya selama setengah jamnya demi mengurus api unggun sedangkan Joohyun hanya perlu 3 detik untuk melakukan itu.

"Lo bisa lihat sendiri dari ekspresinya," kata Joohyun menjawab pertanyaan Jackson sebelumnya.

Dilihatnya Chaeyoung yang membeku dengan rahang menganga melihat kekuatan Joohyun barusan. Tentu itu adalah ekspresi terkejut bercampur kebingungan yang sudah biasa mereka dapatkan dari manusia ketika pertama kali bertemu mutan.

"Mau kacang?"

Chaeyoung tersentak ketika seorang laki-laki bertubuh kekar bernama Wonho di sebelahnya menawari semangkuk kacang kenari. Gadis itu menggeleng. "E-nggak, makasih," tolaknya, senyum tipis.

Let Out The BeastOnde histórias criam vida. Descubra agora