2 | Mutan

6.6K 1.1K 174
                                    

Chaeyoung lari terbirit-birit sambil mengangkat tas untuk menutupi kepalanya dari air hujan-meski sebenarnya itu sia-sia karena setibanya di rumah, Chaeyoung juga basah kuyup dari rambut sampai kakinya pada akhirnya.

Minyoung yang berada di pintu untuk menyambut kedatangan Chaeyoung itupun tidak bisa tidak mengelus dadanya saat melihat keadaan anak bungsunya yang satu itu. "Astaga, anak Mamah udah gede kok hujan-hujanan." ujarnya.

"Tadi aku kejebak hujan Mah di halte. Daripada nunggu sampe malem, mending nerobos hujan sekalian." jelas Chaeyoung.

"Yaudah, kamu langsung mandi pake air hangat sana."

"Ya, Ma."

"Eh, Dek." kata Minyoung yang membuat langkah Chaeyoung tertahan. "Tadi pagi kamu sama abang habis nabrak orang ya?" tanyanya.

"Iya, Ma. Abang udah cerita belom?"

"Udah." jawab Minyoung mengangguk. "Lain kali kalo kalian mengendarai sesuatu itu hati-hati. Dan seharusnya kalian itu bisa tanggungjawab sama orang itu. Kasihan." nasihatnya.

Chaeyoung menghela nafas panjang, lalu mengangguk. "Ngomong-ngomong Abang ada dimana?" tanyanya.

"Di teras, lagi ngurusin mobil." jawab Minyoung.

Chaeyoung mengangguk. Kemudian bergegas ke atas untuk mandi dan mengganti baju sejenak, setelah itu menuju ke teras. Sambil mengusap rambut setengah basahnya dengan handuk, Chaeyoung menghampiri Abangnya yang sedang duduk dan menatap mobilnya.

"Abang" panggil Chaeyoung.

Chanyeol menoleh. "Eh, udah pulang lo ternyata." katanya.

Chaeyoung berjongkok disebelah Chanyeol dan ikut menatap kap mobilnya yang peok cukup parah. "Mobilnya cuma peok aja kan, Bang? Nggak ada masalah lain?" tanyanya.

Chanyeol menggeleng. "Tadi pagi habis nganterin elo ke kampus mobilnya nggak kenapa-napa sih. Tapi siangnya waktu gue mau berangkat kuliah mobilnya mendadak mati, bahkan sampe sekarang nggak bisa nyala." cerita Chanyeol.

"Kok bisa?" bingung Chaeyoung dengan alis bertautan.

"Abang juga nggak tahu. Mobil kita nggak pernah kayak gini sebelumnya." katanya. "Nanti Abang servis aja."

Chaeyoung mengangguk-angguk karena ia juga tidak tahu soal mesin-mesin mobil. Kedua kakak-beradik itu lantas menatap mobil mereka dalam hening cukup lama dengan pikiran masing-masing.

"Chaeng" panggil Chanyeol tanpa mengalihkan pandangannya dari mobil.

"Hmm?"

"Lo masih ingetkan orang yang kita tabrak tadi pagi itu?" tanyanya.

"Iya, inget" jawab Chaeyoung. "Kenapa memangnya, Bang?"

Chanyeol terdiam sejenak.

"Kalo mengingat seberapa keras tabrakan kita dan dilihat dari peokan yang kita buat... seharusnya dia sudah mati."

Chaeyoung terdiam membeku. Ia menatap Chanyeol perlahan seakan tak percaya. Wajah Abangnya itu tampak pucat pasi kala teringat kejadian tadi.

"Tapi orang itu masih hidup dan bahkan masih bisa jalan."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Let Out The BeastWhere stories live. Discover now