20. Sayang

170 26 5
                                    

Setelah Mingyu beranjak dari cafe, Wonwoo hanya diam kembali dengan pandangan dinginnya menetap ke Y/N. Y/N hanya menunduk sambil memainkan sedotan di coffee nya karena takut membalas tatapan Wonwoo. Dia takut kalau Wonwoo marah lagi padanya.

"K-ke mana?"

Wonwoo menghembuskan nafasnya gusar dan beranjak pergi tanpa berniat menjawab pertanyaan Y/N. Dengan ragu-ragu Y/N sedikit berlari untuk menyusul Wonwoo yang sudah di ambang pintu keluar.

"Won kamu mau kemana?" ujar Y/N sambil berusaha mensejajarkan langkahnya dengan Wonwoo.

"Gak usah ngikutin gue." balas Wonwoo tanpa menoleh sedikitpun.

"Won... jangan marah!" sambil memegang tangan Wonwoo.

Wonwoo memutar bola matanya dan menghembuskan nafasnya panjang. "Udah berapa kali lo ketemuan sama Mingyu?"

"Won..."

"Gue tanya berapa kali? banyak? gak bisa ngitung? ha!!?" sambil menaikan nada bicaranya.

"iitu ga seperti yang kamu lihat Won,, aku gak sengaja ketemu beberapa kali, maaf."

"beberapa kali tapi gak sengaja?! ngobrol akrab senyum sana sini?! dan tadi nyamperin lo?! besok apa lagi hah?!?! DASAR BITCH!!!"

"Wonn... gak gitu" elak Y/N sambil mengusap kedua pipi chubbynya yang sudah dipenuhi air mata. Hati Y/N kembali teriris setelah Wonwoo mengucapkan kata yang sangat di benci Y/N. 'bitch'.

"Emang bener ya cewek kalau udah murahan, sampai kapan pun tetep aja murahan!! Gue udah bilang jauhin Mingyu, lo tuli apa gimana hah?!"

"Won... aku bukan bitch hiks.." sanggah Y/N dengan sesegukannya.

"Lo udah mutusin urat malu lo dengan ngejar-ngejar orang yang jelas-jelas nolak lo, lo ngemis-ngemis perasaan ke dia, sekarang lo udah punya gue tapi masih aja cari kesempatan buat deket lagi sama Mingyu, itu apa kalau bukan Bitch?"

Y/N kembali menangis, Wonwoo sudah salah paham dengannya. Dia tidak seburuk yang Wonwoo bilang. Apakah Wonwoo tidak pernah menyaring pikirannya sebelum mengatakan sebuah tanggapan? benar-benar sakit di dengar.

Y/N tidak bisa berkata-kata lagi, dia menangis sesegukan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tanda dia menolak untuk di sebut 'bitch'.

"Lo itu bitch Y/N BI-,"

"Stop Won!! stop ucapin kata-kata itu lagi, aku benci denger kata itu. Sakit Won sakitt!!! hiks...aku bukan cewek kayak gitu."

"Kamu gak tahu apa yang aku rasain setiap denger kata itu keluar gitu aja dari mulut kamu. Seberapa rendah sih aku di mata kamu Won?? sampai-sampai setiap kita ketemu kamu selalu aja rendahin aku hiiks..."

"Aku suka sama Mingyu dari dulu, terkadang aku juga jenuh selalu ngejar-ngejar dia tapi hati Won... hati ini gak bisa bohong. Ratusan bahkan ribuan kali aku mencoba lupain dia tapi tetep aja, sekuat apapun aku lupain dia seikhlas apapun aku gak bisa ngehilangin rasa ini gitu aja."

"Mungkin bener kata kamu aku emang murahan, aku emang gak pernah sadar kalau aku murahan, yang aku pikirin cuma perasaan aku. Aku cuma ngikutin semua kata hati ku tanpa memikirkannya lebih dulu. Kamu bener Won hiikss...."

THE PERFECT BOY [END]Where stories live. Discover now