19. Dejavu

170 31 3
                                    

Tidak terasa kurang 5 hari saja hubungan Y/N dan Wonwoo genap satu bulan. Namun Wonwoo tetap saja cuek bahkan tidak jarang dia kasar kepada Y/N.

Tentu saja hati Y/N teriris setelah mendapat perlakuan seperti itu, Cewek mana yang tidak sakit hati mendapatkan perlakuan kasar dari cowok apalagi pacarnya sendiri? Sekuat-kuatnya Y/N menunggu hati Mingyu terbuka tapi dia tidak pernah merasakan perlakuan kasar dari Mingyu. Hanya acuhan pedas saja.

Y/N sangat bersabar menghadapi sikap Wonwoo dan berharap Wonwoo bisa kembali seperti dulu lagi. Dia yakin Wonwoo itu cemburu karena setiap kali Y/N tidak sengaja bertatapan dengan Mingyu bahkan hanya saling memandang saja Wonwoo sudah sangat marah.

Memang beberapa kali Y/N tidak sengaja melihat Mingyu dan dia sedikit khawatir karena penampilan Mingyu tidak seperti biasanya, terlihat sedikit acak-acakan, tidak rapi. Y/N juga pernah melihat Mingyu dijalan sangat berantakan dengan luka dan lebam di beberapa bagian wajahnya.

Y/N takut kalau itu adalah hasil perkelahiannya dengan Wonwoo. Tapi saat itu Y/N sedang bersama Wonwoo jadi tidak mungkin itu ulah Wonwoo.

Senin koridor sekolah.
Y/N sedang bergegas ke halte karena hari ini Wonwoo lagi-lagi tidak bisa mengantarnya. Dia tidak sengaja bertemu Mingyu. Y/N ingin sekali menyapa Mingyu, namun pandangan dia terfokus pada penampilan Mingyu.

Berantakan lagi??
Karena khawatir dan penasaran, Y/N memberanikan diri untuk menyapa Mingyu. Di sisi lain Mingyu juga sangat ingin menyapa Y/N dan menanyakan kabar apakah dia baik-baik saja.

Langkah mereka semakin dekat, Y/N dan mingyu masih bergelut dengan pikiran masing-masing. Menyapa atau tidak?? dan-

"Y/N!Mingyu!" Mereka saling menyapa bersamaan. Menyadari itu keduanya langsung terlihat gugup. Mingyu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sedangkan Y/N menunduk malu.

Untuk memecah kecanggungan, akhirnya Mingyu membuka suara dulu untuk bertanya.

"Em gimana kabar lo? baik-baik aja sama Wonwoo?" Mendengar itu Y/N langsung mendongak.

"Kenapa Mingyu bertanya seperti itu? apa Mingyu selama ini tahu perlakuan Wonwoo ke aku?" guman Y/N.

"Heyy Y/N!" sambil melambai-lambaikan tangan tepat di depan muka Y/N.

"b-baik kok." mata Y/N mengerjap beberapa kali.

"M-maaf ya gyu aku udah bentak-bentak kamu waktu itu." Y/N kembali menundukkan kepala.

"Gapapa, lo jaga diri baik-baik! jangan sampai Wonwoo nyakitin lo. Gue pastiin dia bakalan nyesel udah ngelakuin itu ke lo."

"Maksud kamu??" Y/N bingung kenapa Mingyu berkata seperti itu, atau benar kalau Mingyu tahu tentang hubungannya dengan Wonwoo.

"Gue pergi dulu."

"Eh gyu!!" Y/N memutar badanya supaya Mingyu berhenti. Dia belum sempat menanyakan kenapa waktu itu Mingyu babak belur dijalan tapi dia sudah pamit.

Padahal jarang sekali dia bisa bertemu dan mengobrol seperti tadi. Jika ada Wonwoo, belum sempat mengeluarkan sepatah kata, Wonwoo pasti sudah menarik paksa Y/N sambil memakinya cewek murahan.

"Kenapa Mingyu bisa gitu? apa dia udah tahu semuanya? apa bener yang dikatakan Mingyu dulu kalau Wonu gak baik,itu sebabnya dia ngelarang gue deket sama Wonu?" guman Y/N sambil memandangi punggung Mingyu yang semakin lenyap dengan kerumunan siswa.

"Andai aja waktu bisa diputar kembali, aku akan dengerin kamu gyu" lanjutnya.

"apaan sih lo!! sadar Y/N sadarrr... lo harus bisa lupain Mingyu dan fokus sama Wonwoo." guman Y/N sambil mengusap-usap rambutnya kasar.

THE PERFECT BOY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang