Ko-ee NO YO-kan' (2)

7 3 0
                                    

"Putri, bukankah Yang Mulia Kaisar teramat baik karena membantu Anda mencari pasangan?" Salah seorang dayang yang membantuku menata rambut tiba-tiba saja berucap sambil memandangi refleksi wajah di cermin.

Aku tersenyum masam, tawa hambar mengudara yang menimbulkan raut bingung di wajah Keryth.

"Ada apa, Putri?"

"Tidak. Hanya ingin tahu ... apa kau pernah berpikir untuk meninju wajah seseorang?"

Keryth tercengang, tangannya seketika kaku dan menggantung di udara. Buru-buru ia kembali melakukan aktifitasnya menyisir rambutku sambil berkata, "Tentu saja tidak, Putri."

"Omong-omong, apa yang kau ketahui soal Hawk? Kemarin aku mendengar Thierus menyebutnya di ruang kerja Kaisar. Jika sampai seperti itu, berarti memang sesuatu yang tidak bisa ia tangani. Hingga harus berunding, " Kusebut James dengan gelarnya, sebagai bentuk rasa tidak enak karena 'kurangnya hormat' kepada sang penguasa tersebut, “katakan semua yang kau tahu Keryth.”

Sebagai seorang Lady-in-waiting, Keryth dengan dua dayang lainnya sudah seperti mata dan telinga bagiku. Mereka banyak membantu mengumpulkan informasi dan melakukan apa-apa yang kuperintahkan. Sebagai gantinya, semua tindakan mereka adalah tanggung jawabku. Para dayang adalah cerminan dari tuan mereka dan sang tuan harus bertanggung jawab atas apa pun yang mungkin bisa mereka lakukan di kemudian hari.

"Dia ... bandit, Putri. Kudengar dari pada prajurit istana, mereka adalah orang-orang Hespen yang berhasil bertahan hidup dari perang dan sekarang luntang-lantung di jalanan kota Antalusia.”

"Mereka?" Sebelah alisku terangkat, seperti seorang guru yang tengah mengoreksi jawaban salah muridnya.

"Benar, Putri. Hawk adalah salah satunya, itu ... nama julukan. Saya tidak yakin berapa jumlah anggota mereka yang sebenarnya. Namun, sepertinya tidak banyak. Mungkin kurang dari sepuluh orang."

Aku mengangguk. “Baiklah. Aku mengerti.”

Yah, walau jika kupikir-pikir. Para bandit ini setidaknya membuat ibu kota Asnington lebih hidup. Sudah lama sekali rasanya, mungkin saat aku masih kecil, kali terakhir kudengar ada bandit yang berkeliaran di kota Antalusia. Kota itu aman-aman saja selama ini, desa-desa di sekitar kerajaan juga.

"Saya dengar, sudah hampir genap dua tahun lamanya mereka beraksi." Dayangku yang lainnya, Citrus, mengangkat sebuah tiara dan meletakkan benda berbentuk cincin itu di atas kepalaku. Keryth kembali merapikan jalinan rambut yang menurutnya sedikit berantakan di antara pinggiran tiara.

"Ah, kalau soal itu aku sudah tahu. Mengapa Iggvol bisa sampai gagal dalam tugasnya, ya? Tidak biasanya. "

"Bu-bukan, Putri. Para bandit itu memang sangat cakap dan cekatan. Mereka membuat para Khaddey kita kewalahan." Dayang yang merapikan gaunku adalah putri Thierus, namanya Trivus. “Iggvol kerap melakukan pertemuan rutin dengan Jenderal Thierus. Sepertinya mereka berdua memang sama-sama dibuat bingung, tetapi mereka sedang mengembangkan rencana baru untuk menangkap bandit-bandit itu.”

Khaddey adalah istilah untuk para kesatria yang melindungi perkotaan dan pedesaan. Kelompok Khaddey dipimpin oleh Kepala Khaddey bernama Iggvol. Seorang pria yang merupakan tangan kanan Thierus. Disebut juga sebagai mata kirinya, semenjak mata milik jenderal kerajaan itu mengalami malfungsi.

Cup of Rose [Antologi Cerpen]On viuen les histories. Descobreix ara