Extra Chap Unrequited Love 30

3.3K 198 69
                                    

Sejak kejadian duka kepergian Hinata, jarak antara Sakura dan Sasuke semakin merenggang.
Sakura bingung apakah dia harus menyalahkan takdir atas kejadian ini.

Kriett
"Saku, ayo keluar kita makan malam" panggil Sasori dari balik pintu.

"Aku tidak lapar Niisan" ucap Sakura lesu.

"Keluar atau Niisan dobrak pintunya" tegas Sasori.

Ceklek

"Ayo turun, jangan berdiam diri dikamar terus" ucap Sasori lalu menarik tangan Sakura menuju ruang makan.

Hening tidak ada yang berbicara
Tak ada obrolan selepas makan seperti biasa karena kini cahaya nya tengah redup dan tak mampu memancarkan sinarnya.

Tuling
Linu

Ino pig: hey mari makan siang bersama besok

Ten_ten10: dimana?

Ino pig: umm di kedai yakiniku saja

Tema : ok, @sakura kau ikut kan

Ino pig: saku hrs ikut bsk kita jemput dia kerumah

Ten_ten10: @neji cinderella @shika @naruto ramen @Sasuke ice @Saii
Kalian ikut ya!

Neji cinderella: ok kue cepol

Shika: hoamm mendokusaina, hai'

Naruto ramen: siappp komandan

Saii: ok

Sasuke ice, saku read

Ino pig: @sasuke ice @saku jangan hanya di read -_-

Naruto ramen: teme akan berangkat dengan ku tenang saja

Tema: oke fix di kedai yakiniku see you tomorrow gais

.

.

Kedai yakiniku

"Itadakimasuuu"

"Hmm enak sekali dattebayoo"

"Lebih enak dari ramen mu itukan hahahhah" ledek Sai

"Ramen tetap yg nomor satu" ucap Naruto pede

"Saku kenapa melamun terus ayo dimakan" tegur Ino membuyarkan lamunan Sakura

"Eh em etto aku belum lapar" ucap Sakura

"Teme kau mau kemana ini belum habis" sergah Naruto

"Hn aku ingin keluar sebentar"

Sasuke berlalu meninggalkan teman-teman nya. Sakura berniat menyusulnya ia ingin menyampaikan sesuatu. Mungkin ia yang harus memulainya.

"Aku keluar sebentar yah" pamit Sakura lalu melenggang pergi menyusul Sasuke.

.

.

Terlihat Sasuke yang sedang bersandar di mobilnya sambil memainkan ponsel pipih nya. Sakura masih ragu untuk sekedar menyapanya padahal dulu..., yah itu hanya dulu sekarang semua berbeda begitu juga dengan sikapnya.

"Kau harus memulainya sakura, tenang... Tarik nafas buang fuhh~" batin Sakura. Dengan kemantapan hatinya iya berjalan mendekati Sasuke yang sibuk mengotak-atik ponselnya tanpa menyadari kehadiran Sakura di sampingnya.

"Em... " Sakura bergumam, Sasuke yang merasa ada seseorang di sampingnya hanya melirik sekilas lalu kembali menatap ponselnya.

"Sas aku ingin bicara sebentar, plis dengerin" ucap Sakura

"Apa lagi yang harus dibicarakan" saut Sasuke dingin

"Maaf karena aku Hinata tiada tapi aku bukan sengaja membuat Hinata meninggal dan itu gak ada sangkut pautnya soal suka menyukai" jelas Sakura,  Sasuke tersenyum miring menatap manik Sakura dingin.

"Hn tidak ada pembunuh yang mau mengaku bukan begitu?" ucap Sasuke lalu memasuki mobilnya dan pergi.

Tes tes
Liquid bening itu berhasil turun membasahi pipi mulus Sakura, sakit!  Yah satu kata untuk menggambarkan hatinya saat ini.
Sakura hanya bisa menangis dalam diam tak sanggup terisak karena banyak nya beban yang menimpa hatinya saat ini.

"Sakuraa sakura kau kenapa hah? Kenapa nangis?" ucap Ino kaget melihat Sakura yang berdiri di parkiran mobil sambil menangis dlm diam.

"Eh em gak papa kok"

"Gak papa apanya tadi aku liat kau bicara dengan Sasuke, apa yang dikatakannya katakan Sakura" paksa Ino

"Bukan apa apa Ino, aku hanya ingin menyelesaikan semua ini, aku lelah jika harus bertahan seperti terus aku lelah Ino" ucap Sakura lirih "Aku duluan pulang yah pig sampaikan salam ku pada yang lain jaa~"

"Jaa ne hati hati yah forehead"

"Hu um" gumam Sakura sambil tersenyum manis sangat manis untuk menutupi semua luka luka nya.

.




.






.








.








.
Alo gais
Gimana gimana tambah nyesek kan:v
Sama author yg nulis jg nyesek hehe jeileh curhat malah
Segini dulu yah 2 part berikutnya akan menyusul lagi
Jgn lupa votmen okay




SASUSAKU "Unrequited Love"  (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang