Nine

35.1K 2.1K 19
                                    

Albert kini sedang berdiskusi dengan para petinggi Viano Retail mengenai penentuan wilayah cabang-cabang selanjutnya.

"Jadi, selanjutnya kita akan membangun di Jogja, Semarang, dan Solo. Viano Retail akan merambah ke wilayah jawa tengah dan sekitarnya." Albert mengucapkan kesimpulan yang didapat di akhir diskusi tersebut. Semua peserta nampak mengangguk mengerti.

"Untuk pengecekan lapangan, nanti William yang akan memberikan informasi siapa yang bertugas."

"Baik, Sir."

Albert mengangguk singkat lalu langsung beranjak keluar dari ruangan.

----------

Sepulangnya dari kantor, Varischa memutuskan untuk menghabiskan waktu di salah satu pusat perbelanjaan. Sekalian membeli kebutuhan bulanannya yang sudah mulai kosong.

Wanita itu mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum memasuki supermarket yang berada di lantai terbawah gedung. Varischa mendorong trollynya sambil sesekali bersenandung ria.

"Varischa."

Varischa yang sedang sibuk membaca keterangan sebuah prodak langsung terjengat kaget. Ia kemudian menoleh ke samping dan menemukan Albert atasannya.

"Selamat malam, Pak Albert." sapa wanita itu dengan wajah datar. Albert tanpa sadar menahan senyumnya saat mengamati wajah bawahannya ini. "Kamu sekarang jadi ketularan saya."

"Ketularan apa ya, Pak ?"

"Wajah dan nada kamu saat berbicara semakin mirip dengan saya."

Varischa mendengus lalu memilih untuk kembali memfokuskan dirinya membaca keterangan produk.

"Kamu sedang belanja ?"

"Memangnya apa lagi yang dilakukan seseorang di supermarket, Sir ?"

Setelah memasukkan barang ke dalam keranjang, Varischa kemudian berjalan kembali tanpa menghiraukan atasannya. Namun, langkah wanita itu terhenti ketika tiba-tiba saja Albert berdiri di depan keranjangnya.

"Bapak bisa menyingkir ? Saya mau lewat."

Albert mengerutkan dahi karena bingung dengan sikap tidak biasa dari karyawannya itu.

"Ada apa dengan kamu, Varischa ?"

"Saya tidakpapa." jawab Varischa dengan nada datar seperti tadi.

Albert menggeleng tidak percaya lalu ia melangkah mendekati wanita itu. Setelah memposisikan dirinya tepat di samping Varischa, tangan kanannya bergerak menyentuh dahi sang bawahan.

"Kamu tidak demam."

Varishca berdecak sambil menyingkirkan tangan Albert. "Memangnya siapa yang bilang saya sedang sakit, Pak Albert."

Varishca hendak kembali mendorong keranjangnya, namun tangan Albert berhasil menahan gerakan itu. "Apa saya melakukan kesalahan ?"

Desahan lelah kemudian terdengar dari mulut Varischa. Ia melepaskan pegangannya pada trolly dan menatap Albert dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

"Bapak tidak melakukan kesalahan."

"Lalu, kenapa kamu memperlakukan saya seperti ini ?"

"Memangnya saya memperlakukan Anda seperti apa ?"

Albert kini menatap wanita di sebelahnya dengan pandangan menyipit. "Something strange with you."

Varischa hendak kembali menyahuti perkataan atasannya, namun seseorang tiba-tiba saja datang.

At the Drop of a Hat - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang