Apakah kebahagiaan itu nyata? Mungkin dari awal sebaiknya perasaan itu tak ada. Agar kau tak terluka begitu mengetahui kebenaran dari setiap waktu yang telah kita habiskan bersama. Bahkan saat melihat bagaimana semua ini berakhir, perasaan kita masih akan terus mencintai.
…
=0=0=0=0=0=
PRECIOUS: Chapter 7
Chapter: UNPREDICTABLE
Pair: SasuSaku, slight ItaKo
Rate: T+ / M for save
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Disclaimer: NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
WARNING: AU, OOC, miss-typo, no Lemon just blushing scene bertebaran, alur GaJe cerita se-mau-gue.
Story by
FuRaHeart
~Itadakimasu~
.
.
"Aku mencintaimu, Haruno Sakura."
Lantang, tegas, tampak tak terdengar keraguan saat kalimat singkat itu tiba-tiba terucap. Tak disangka. Tak hanya bagi Sakura yang sesaat membeku usai mendapat pengakuan, tapi juga Sasuke sendiri tak mengira tanpa dia sadari ucapan itu terlontar begitu saja dari mulutnya.
"K-kau mencintaiku...?" tanya Sakura mengulangi, jujur buatnya ini tak bisa dipercaya. Walau dalam hati entah kenapa dia jadi berdebar-debar tak karuan begini.
Sasuke masih terdiam, hanya balas menatap intens emerald selama beberapa saat sebelum dia berpaling dan dengan lunglai malah menurunkan cengkeraman erat tangannya semula pada bahu Sakura. Lelaki itu bersandar ke tembok balkon dan menunduk. Sejenak berpikir, 'Apa yang barusan kukatakan, apa aku mencintainya?' batin Sasuke bingung. Bahkan dia pun tak mengerti. Entah emosi apa yang sebenarnya tadi mempengaruhinya hingga nyatakan suatu hal diluar kendali akal sehat. Mungkinkah hatinya yang bicara?
Lama tak mendapat penjelasan, Sakura tersenyum miris. "Heh, kau bercanda ya..." tebaknya, "Mustahil kalau kau benar-benar mencintaiku."
"Ya." balas Sasuke, akhirnya bicara juga. "Mustahil aku mencintaimu. Tapi kalau ini benar, lalu apa maumu?" tantangnya kembali menatap Sakura, menelisik jauh kedalam emerald gadis itu.
Deg
"Kau serius mencintaiku?" tanya Sakura sekali lagi.
"Tch," Sasuke mengerling, melempar senyuman sinis. "Inilah hal yang paling aku tak suka dari wanita. Diberi kata-kata manis masih tak puas kalau hanya sekali. Iya, aku mencintaimu. Kau minta bukti?" sentaknya kemudian, terdengar kesal.
"Eeh?! bukan itu maksudku." bantah Sakura, "Kau pikir aku bisa percaya begitu saja, bagaimana kalau kau mempermainkanku?"
Sejenak Sasuke berpikir. Tak lama dia kembali ambil sebelah tangan Sakura, tepatnya satu jari telunjuk gadis itu yang lantas dia letakkan di atas dada kirinya. "Kau mau coba belah dadaku dan ambil jantungku?" ucapnya kemudian. "Atau kau coba saja dorong aku dari sini, bunuh aku untuk buktikan cintaku?"
"Pppffff..." Mendengar hal itu sontak bikin Sakura melohok sembari menahan tawa, "wakakakak..." sampai akhirnya tak sanggup dia tahan dan tumpahkan semua. Selama beberapa saat terbahak-bahak saking konyolnya ucapan Sasuke barusan. "Iiiihhhh... Apa-apaan sih? Gombal. Kau benar-benar norak, Sasuke. Hahahaha..."
"Hn,"
"Hahahahahhh-ha-ha…Ups?!" Tawa Sakura perlahan pudar tatkala dilihatnya Sasuke terdiam sambil masang tampang datar. "Ehem... Maaf aku tak bermaksud menyinggung keseriusanmu." lanjut Sakura jadi tak enak hati.
YOU ARE READING
P R E C I O U S
Fanfiction[REPUBLISH] Kepergian Itachi membawa dampak besar bagi hidup Sasuke dan Sakura. Terbelit dalam jalinan takdir antara cinta, dendam dan sandiwara. Apa yang harus dipilih, pantaskah mereka saling memiliki, bila sesuatu yang berharga masih selalu tersi...
