Namaku Ramadhan
Aku datang dengan ketetapan Tuhan
Tapi tidak datang setiap bulan
Aku datang sekali dengan penuh harapan
Yang kelak kedatanganku memberi ampunan
Lantas mengapa engkau penuh keraguan
Padahal Tuhan menunggu taubatmu dengan kerinduan
Sungguh Allah swt. Tuhanku ingin memelukmu dengan rahman
Sungguh kasih sayang dan nikmat yang mana engkau dustakan?
Aku sedih, engkau memilih masuk Mall ketika azan
Bukan masjid, seraya menjawab panggilan kemenangan
Seruan diskon engkau berbelanja meringankan tangan
Tak peduli semua inginmu untuk selalu di atas kesenangan
Lantaskah anak yatim piatu engkau terlantarkan
Sebab, di atas kesenanganmu masih ada mereka yang tak cukup makan
Apakah engkau angkuh dengan semua kekayaan
Apakah ketika aku pergi engkau tak lagi merindukan
Aku Ramdhan yang telah kau sia-siakan
Hei,,, tak lama lagi aku akan pergi, sebab aku hanya titipan
Aku tak tau akan datang lagi atau tidak di era akhir zaman
Aku juga takut kelak ketika datang, engkau sudah menghadap Tuhan
Ketika itu sudah terjadi, janganlah menyesal di atas penyesalan
OLeh : Rifaldi Sulaiman
![](https://img.wattpad.com/cover/176589585-288-k414156.jpg)
YOU ARE READING
Biarkan Syair Mengalir ( Antologi Puisi )
PoetryWalaupun saya tidak bergelut dalam suatu disiplin ilmu seperti mengambil jurusan Sastra, namun bagiku dalam mengungkapkan rasa tidak selalu kita harus dari jurusan Sastra. Dalam tulisan ini saya tidak mencoba membuat karya, tapi ini adalah salah sat...