Pernahkah kau melihat sebuah mata yang berseri-seri
Seakan ia menyimpan sesuatu dan tak ingin dipahami
Berusaha melatih tawa seakan ia tak sendiri
Nyatanya, dalam hati ia seperti tertusuk duri
Sungguh berlagak kuat ketika berusaha menutup diri
Namun senyuman-nya membuat ekspresi itu tak lagi bisa sembunyi
Terlihat murni estetik tapi nampak ia mengiris hati
Aku tau kebohongan yang tak ingin dikasihani
Yang selalu ditusuk-tusuk sepi ingin ditemani
Terlihat jelas sebuah masa lalu yang ditutupi
Sinaran matamu pancarkan kehidupanmu yang tercerai-berai
Jangan bohong aku bisa memahami
Sebab, aku punya seni mencintai
Sebab, aku melihatmu dengan nurani
Aku mohon jangan takut dan lari
Karena aku bukanlah seorang mujikari
Aku bukanlah seorang pencuri yang merebut hati
Namun, aku hanya ingin membuat pelita untukmu di kemudian hari
Ketahuliah tak ada cinta sejati yang tak dibimbing cahaya ilahi
Aku juga tau mekarmu hanya sekali
Namun selalu ada alasan tuk menjadikanmu seorang istri
Ternate, 25 April 2017
YOU ARE READING
Biarkan Syair Mengalir ( Antologi Puisi )
PoetryWalaupun saya tidak bergelut dalam suatu disiplin ilmu seperti mengambil jurusan Sastra, namun bagiku dalam mengungkapkan rasa tidak selalu kita harus dari jurusan Sastra. Dalam tulisan ini saya tidak mencoba membuat karya, tapi ini adalah salah sat...