Namjoon mengelus rambut Sena.
"Shhh, udah. Lo pada diem dulu."

Yoongi acuh dan kembali tertidur.

Kemudian Jimin dan Junmi muncul dari arah dapur.

Junmi melihat Sena sedang menghapus air matanya yang hampir menetes.

"Kak, Sena kenapa?" Tanya Junmi pada yang lainya.

Junmi menghampiri Sena,
"Nangis dia, albumnya ilang sebiji." Ucap Yoongi sembari bangun dari tidurnya.

Junmi memasang muka kagetnya.
"Kamu suka kpop juga? Wahh kita sama, bb siapa nih?" Tanya Junmi.

"Dia suka NCT, biasnya Yuta." Jawab Namjoon yang melihat Sena enggan menjawab.

Junmi tersenyum.
"Aku juga suka, aku kemaren dapet pcnya Yuta. Kamu mau tukar sama punya aku?" Sena hanya diam sambil memandang Junmi dengan pandangan tak sukanya.

Jimin muak, Jimin menarik Sena ke dalam kamarnya dengan paksa. Sena meronta-ronta namun Jimin enggan melepaskan.

Saat Namjoon ingin menyusul, Jhope terlebih dulu menghalangi.
"Uda, biarin aja. Mereka perlu bicara." Namjoon pasrah, Junmi dari tadi hanya menunduk.

***

"Abang apaan si?! Tangan Sena sakit!" Bentak Sena.

Jimin menghempaskan tangan Sena dengan kasar.

"Gue muak sama sikap lo yang kek gini, berhenti ngedrama." Sena menangis.

"Sena gaada ngedrama abang! Sena gasuka Junmi juga ada alasanya." Ucap Sena.

Jimin tertawa remeh.
"Lo iri sama Junmi, gara-gara banyak yang sayang sama dia dibanding lo?"

Hati Sena sakit.
"Lo boleh gasuka Junmi. Tapi ingat, cukup lo yang gasuka. Jangan ngehasut orang lain buat ikutan benci sama dia."

Sena menghapus air matanya.
"Bang! Sena tau kalo abang cinta sama Junmi. Tapi please, buka mata abang. Abang taunya Junmi anak yang baik kan? Abang gatau gimana Junmi memperlakukan Sena! Ab-" Belum sempat Sena menyelesaikan omonganya, tiba-tiba pintu kamar Jimin terbuka dan nampaklah sosok yang Sena benci.

Junmi tengah menangis sekarang, menatap Sena. Sena nampak bingung, pasalnya kamar Jimin ada di lantai dua dan jika ingin ke kamar Jimin harus melewati tangga terlebih dahulu.

"Bang! Lo liat! Gimana cara lo buat naik ke sini?" Ucap Sena dengan nada seraknya.

Jimin melihat Junmi dengan tatapan bertanya.

"Gue yang bantuin." Ucap seseorang.

"Bang tetet?" Ucap Sena.

Jimin semakin tak suka pada adiknya satu ini.
"Lo terlalu nyudutin Junmi. Gue benci sama lo. Dan lo tau? Gue lebih benci sama kenyataan yang bikin gue satu darah sama lo." Sarkas Jimin, lalu dia pergi dan disusul oleh tetet dan Junmi.

"ABANG!!!" Teriak Sena. Namjoon memejamkan matanya dengan sayu saat mendengar Sena berteriak.

***

Sekarang pukul 09:00 am.

Sena tak berada di rumah sekarang, bagaimana mungkin Sena berdiam di rumah saat orang rumah membuatnya tak nyaman.

Sena berjalan ke ind*maret terdekat untuk membeli minuman, lalu dia berjalan tanpa arah.

Sayup-sayup suara ombak terdengar, Sena membelokkan kakinya ke arah pantai. Sena tak percaya dia sudah berjalan sejauh ini.

First Love • Choi SoobinWhere stories live. Discover now