Ny. Black 11

286K 10.4K 112
                                    

Author bukannya melarang reader untuk comment mengkritik, boleh tapi sampaikan dengan baik, author hanya manusia biasa yang gak lepas dari khilaf. Asal reader tau, author rela disela kesibukan masih sempat membuat cerita ini, agar apa? Agar reader bahagia dan terhibur, kata orang pahala besar jika bisa membuat orang lain bahagia.

Hahhahah benar juga kata para reader lain, jangan pedulikan… terbukti yang suka lebih banyak daripada yang benci makanya bertengger di nomor 3 populer, authorrrr sangat bahagiaaaa sekali… udah lama karya author gak nyentuh 3 besar. Untuk itu author akan beri kesenangan buat reader tersayang.

Aduh malah curhat… hahahha

Ya sutralah cekidot…..

****

Jihan melihat suaminya, percintaan mereka tadi malam membuat Jihan tertawa, dilihatnya noda merah tercetak di alas kasur yang berwarna putih. Pipi Jihan memerah mengingat tadi malam Mr. Black agak kesulitan ketika memasukkan “itu”nya… Jihan sampai berteriak kesakitan, untungnya akhirnya bisa normal lagi ketika Mr. Black mulai dengan pelan dan penuh kelembutan. Sebenanrnya Jihan hendak ke kamar mandi tapi organ intimnya masih terasa sakit apalagi tangan Mr. Black tak henti memeluknya.

“Sayang… suamiku sayang” Jihan berbisik ditelinga Mr. Black.

“Hmmmm apasih sayang bisik – bisik… geli tau…” kata Mr. Black

“Aku mau ke toilet, tangan kamu” kata Jihan

“Ohhhh” Mr. Black memindahkan tangannya. Jihan menarik kimononya dan memasangnya ketubuhnya yang sudah tak memakai sehelai benangpun.

“Awww…”rintih Jihan sambil memegang bagian bawah tubuhnya

Mr. Black bangun dari tidurnya dan melihat Jihan merintih setiap langkahnya.

“Sayang, masih sakit?” tanya Mr. Black ketakutan dan juga cemas dan dia menghampiri Jihan dengan tanpa busana juga.

“Gpp kok… ini kimono kamu pakai dong” kata Jihan masih belum terbiasa melihat tubuh suaminya.

“Hahahha malu ya? Tapi tadi malam kok gak?” ledek Mr. Black.

“Hanzel, udah dong ledekin aku.. huwaaaa kamu ngapain, maish sakit tauuuuu” Jihan memukul dada Mr. Black yang menggendongnya.

“Hahhaha gak kok sayang, kamu aja masih kesakitan mana tega aku, aku mau antar kamu ke toilet, sekalian aku bantu mandi ya”

“Modus banget… jangan – jangan mau main juga di kamar mandi”

“Gak enak, gak nyaman tau” balas Mr. Black

“Iya deh iya” Jihan melingkarkan tangannya di leher Mr. Black, Mr. Black mencium pipi Jihan.

Jihan didudukkan didalam Bathup dan Mr. Black membantu JIhan membuka kimononya, begitupun dengan Mr. Black setelah membuka kimononya, dia ikut masuk dan duduk berdampingan dengan Jihan di bathup.

“Kamu putar, aku bantuin gosok punggung kamu” kata Mr. Black. Jihan memutar tubuhnya dan kini Jihan duduk membelakangi Mr. Black.

“Punggung kamu bagus sayang…muachhhh” Mr. Black mencium lembut punggung Jihan dan tak lupa meninggalkan kiss mark dipunggung Jihan.

“Makasih atas yang tadi malam ya sayang… tadi malam merupakan malam terindah dihidup aku, terima kasih juga sudah menjaga kehormatan kamu buat aku, suamimu” Mr. Black kembali mencium punggung Jihan.

“Sama – sama sayang… aku istri kamu dan itu sudah kewajiban aku.. mudah – mudahan benih kamu langsung jadi ya… aku pengen tau anak kita kelak seperti apa, apa mirip kamu atau mirip aku, wahhhh anak aku indo dong” kata Jihan bahagia

12. Pengantin BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang