Ny. Black 7

254K 11K 165
                                    

Pagi harinya…

Mr. Black berdiri didepan kamar Jihan, sudah 1 jam dia berdiri tanpa mengetuk atau memanggil nama Jihan, hanya berdiri menyesali apa yang terjadi tadi malam. Setelah berpikir panjang dan akhirnya Mr. Black memutuskan untuk memberikan waktu kepada Jihan untuk bisa menerimanya sebagai suami, mencintainya dan mau melakukan tugas sebagai istri dengan ikhlas dan tanpa paksaan.

Tok tok tok

Mr. Black mengetuk pintu kamar Jihan.

Hening tanpa jawaban

Tok tok tok

Masih hening

“Jihan… buka pintunya, aku mau bicara” kata Mr. Black

Tetap hening

Mr. Black panik, dia takut Jihan kabur dan meninggalkannya.

“Jihan buka pintunya atau aku dobrak, jangan buat aku kuatir!!!”

Mr. Black meletakkan telinganya ke pintu kamar Jihan, tidak terdengar kehidupan didalam tetapi pintunya terkunci. Mr. Black bersiap – siap untuk mendobrak pintu.

Brakkkkk

Pintu terbuka dan Mr. Black bergegas mencari keberadaan Jihan, kaki Mr. Black terhenti ketika melihat Jihan tidur berselimutkan dan terdengar suara igauan.

“Jihan… kamu kenapa?” tanya Mr. Black panik dan memegang tangan Jihan.

“Tangan kamu panas sekali, kamu sakit?” Mr. Black menyentuh jidat Jihan yang basah oleh keringat

“Sebentar aku panggilkan dokter”

Mr. Black mengambil ponsel Jihan. Ketika dia hendak menekan nomor telepon Pete, Mr. Black tertegun melihat di wallpaper ponsel itu foto Jihan dengan seorang pria yang bergandengan tangan di sebuah taman.

“Siapa pria ini?” tanya Mr. Black penasaran, tetapi melihat keadaan Jihan yang sedang sakit, kecemburuan dan pertanyaan tentang pria itu di tundanya dan dia menghubungi Pete.

“Pete…”

“Ya Hanzel”

“Kirim seorang dokter dan perawat ke rumah, istriku sakit… buruan”

“Baik Hanzel”

Mr. Black membuka folder foto di ponsel Jihan, terlihat folder khusus yang bertuliskan, “Lelakiku” Mr. Black satu persatu membuka dan melihat foto Jihan dengan pria itu. Hati Mr. Black panas dan sakit… sangat teramat sakit.

“Apa karena pria ini kamu menolakku Jihan?, apa dia lebih berharga daripada aku, suamimu yang fotonya saja tidak ada kamu simpan” emosi Mr. Black naik dan dia menghapus satu persatu isi folder itu.

“Maafkan aku Jihan, kamu pasti marah… tetapi selama kamu masih menjadi istriku, jangan harap pria lain bisa merebut kamu dari aku” kata Mr. Black dengan berapi – api.

****

“Bagaimana keadaan istri saya dok”

“Nyonya mengalami demam saja, ini resep sudah saya buatkan dan jangan lupa diminum obatnya”

“Terima kasih dok, Pete tolong antar dokter dan tebus resep di apotik”

“Baik Hanzel”

Mr. Black mengambil laptop dan masuk kekamar Jihan, hari ini dia akan bekerja dirumah sekalian menjaga Jihan.

Panas badan Jihan belum turun dan igauan dari mulutnya tidak berhenti keluar. Ketika Mr. Black masih sibuk dengan pekerjaannya, ponsel Jihan berbunyi… Mr. Black berniat mengangkatnya.

12. Pengantin BayaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang