1. Loneliness

78 5 6
                                    

Liburan musim dingin kali ini terasa sangat membosankan. Bagaimana tidak? Seharian aku hanya berada di rumah tanpa satupun teman, orang tuaku sibuk berkutat dengan pekerjaannya, bahkan nanti malam akan pergi ke luar negeri.

Oh, aku hampir lupa. Namaku Matilda Warren. Panggil saja Tilda. Liburan tahun lalu kami masih sempat pergi  bersama, tapi tidak untuk kali ini, orang tuaku tak mendapatkan cuti. Hidup memang tidak adil!

"Tilda sayang, Mama sudah membuatkan makan malam untukmu, jangan lupa makan, Mama tidak ingin kau sakit!"

Begitulah celotehan yang dikeluarkan Mamaku, isinya pun selalu sama 'jangan lupa makan, Mama tidak ingin kau sakit!'

Dengan malas aku menanggapinya, "Hmm.."

"Kau ingin oleh-oleh apa, Tilly?" Papaku tiba-tiba datang dari kamarnya sembari merapikan dasinya.

"Terserah." jawabku murung.

"Mengapa kau terlihat murung? Apa ada masalah? Coba ceritakan." Papaku mulai duduk di sebelahku.

Tentu saja ada. Batinku. "Em, tidak, tidak apa-apa, I'm fine."

"Really? Oke kalau begitu, ini sudah jam tujuh, kami pergi dulu ya!" Papaku mengusap kepalaku lembut.

"Jaga dirimu baik-baik, Till!"

Blam.

Hening. Sunyi. Senyap.

"Argh, apa yang harus kulakukan?"

Salju di luar bertambah lebat, udara dingin membuatku tidak betah berada di ruang keluarga ini yang minim perapian. Aku akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamarku untuk bermain laptop.

Ide yang sangat brilian muncul di otakku.

"Ah iya! Jess! Dia mau tidak ya datang ke rumahku? Aku coba deh."

Tilda
Hey, kau bisa datang ke rumahku? (19.07)

Jessie
Gila saja! Di tengah salju lebat begini? Aku bisa mati kedinginan! (19.10)

Tilda
Ayolahh, aku kesepian. Kau kan sahabatku sejak kecil. Masa kau mau aku mati kesepian? (19.10)

Jessie
Aku sih tidak keberatan. Tapi, aku tidak akan diizinkan Mamaku. (19.11)

Tilda
Kalau begitu menyelinap saja, hanya kali ini. (19.11)

Jessie
Sepertinya bukan ide bagus. (19.12)

Tilda
Ayolah, sekali saja, demi aku.. Ya?? (19.12)

Jessie
Um, baiklah. (19.13)

Tilda
Yayy, kau memang sahabat sejatiku, terima kasih! (19.13)

Jessie
Ur welcome. Tunggu aku ya, jangan ketiduran! Awas saja! (19.13)

Tilda
Tidak akan! (19.14)

Aku tinggal menunggu kedatangan Jess. Aku mulai mencari daftar permainan seru untuk kita mainkan.

"Hm, permainan horror pasti sangat seru dan menantang!"

Aku mulai menge-scroll layar laptopku ke atas dan ke bawah tentang permainan horror yang paling menakutkan. Mataku terhenti pada salah satu permainan.

"Midnight man sepertinya seru. Beberapa jam lagi kan tengah malam."

Aku tersenyum lebar menatap layar laptopku.

The Midnight ManWo Geschichten leben. Entdecke jetzt