guanlin menghempaskan tasnya ke tempat duduknya. tidak lama, shuhua datang dan ikut duduk di sebelahnya.
wajahnya murung, plester memenuhi seluruh tangannya. tak lupa, ia selalu memakai jaket setiap harinya.
tidak lama, gengnya beomgyu juga datang dan langsung menghampiri tempat duduk guanlin dan shuhua.
"eh, shuhua kenapa? lagi kesel ya?" tanya beomgyu genit.
chenle juga ikut bersuara, "lin kenapa nih temen seperanehan lo?"
guanlin memutar bola matanya malas. baru saja ia mau berdiri untuk keluar dari kelas, bu boa masuk yang mengurungkan niat guanlin.
"anak-anak duduk di tempat masing-masing! satu jam pertama kita akan bahas diktat, di jam kedua kita akan praktek." ujar bu boa.
guanlin mendengus malas. pelajaran yang paling ia hindari adalah praktek. tapi mau tidak mau, guanlin harus hadir di pelajaran bu boa. kalau tidak bu boa akan menghukum guanlin.
satu jam pelajaran itu berlalu dengan biasa saja. baik guanlin maupun shuhua sama-sama diam, tidak ada yang memulai percakapan.
aneh, batin guanlin. biasanya perempuan di sebelahnya ini selalu mencoba untuk mengajak guanlin berbicara, walaupun guanlin mengabaikannya.
"anak-anak, sekarang jam praktek, siap-siap ya! ibu tunggu di lab." seru bu boa lalu langsung pergi meninggalkan kelas.
guanlin terlihat gelisah. tapi tidak sekalipun guanlin berdiri dari duduknya.
"eh," panggil shuhua. wow, ini pertama kalinya shuhua mengajak guanlin berbicara hari ini.
shuhua membereskan barangnya sambil tetap bertanya, "yakin lo bakal dateng kelas praktek? ga akan kambuh lagi?"
"apa sih..." guanlin mendengus mendengar pertanyaan shuhua, ya walaupun sebenarnya agak kaget juga sih.
"gue nanya beneran," ujar shuhua tegas sambil membalikkan badannya menghadap guanlin.
menatap mata guanlin lekat, shuhua bertanya dengan nada yang serius, "gimana kalau kita bolos aja?"
