"Senyuman"

60 9 0
                                    

Kala itu kami masih menunggu Banun tersadar,pagi sudah menyambut kami semua yang ada di rumah sakit itu. Memang benar yang di katakan dokter perihal kondisi banun yang sudah membaik dan sudah melewati masa komanya tetapi tetap saja kami harus menunggu ia sadar kembali.

"Nia terima kasih ya sudah mau menemani Tante di rumah sakit,"ujar ibu Banun dengan wajah yang terlihat seperti habis menangis, setelah ibu Banun mendengar perkataan dokter entah mengapa kesedihan selalu menyelimuti wajah ibu Banun. Aku selalu berusaha untuk membuat ibu Banun tersenyum.

"Iya sama-sama Tante, kalau ada perlu apa-apa tinggal panggil Nia aja Tante".

"Maaf ya Nia, Tante jadi merepotkan kamu."

Pagi pun tiba dan matahari pun mulai menyinari bumi dengan hangat lembut seperti kasih sayang seorang ibu.

"Tante Nia pamit pulang dulu ya, soalnya mau siap-siap pergi ke sekolah. Kalau ada apa-apa atau kalau ada perkembangan dari Banun telfon Nia ya Tante!."

"Iya nia. Pasti Tante hubungi Nia kalau ada perkembangan soal Banun dan sekali lagi Tante berterima kasih sama kamu karena sudah mau menemani Tante di rumah sakit ini."

Nia pun bergegas pulang ke rumah dengan mengendarai ojol, sesampainya di rumah ia langsung ganti pakaian dan siap-siap pergi ke sekolah. Dengan mata sembabnya Nia pergi buru-buru ke sekolah walaupun dia sudah tau kalau dia pasti akan terlambat, sayangnya di hari itu dia sangat sial karena jam pertama adalah pak Handoko. Pak Handoko dari dulu di kenal sebagai guru killer di sekolah nia. Sesampainya di sekolah tepatnya pukul 08.00 pagi ia langsung masuk dan benar saja pak Handoko langsung marah besar karena Nia terlambat.

"Nia, dengan kerasnya pak Handoko memanggil Nia. Sontak membuat satu kelas kaget sekaligus senyap setelah mendengar teriakkan dari pak handoko,kenapa kamu terlambat?".

Belum sempat Nia menjawab pertanyaan dari pak Handoko,Nia langsung di suruh keluar kelas.
Seperti biasa murid-murid yang terlambat pasti di berikan hukum oleh pak Handoko, hukumannya ada macam-macam. Seperti membersihkan lapangan,taman,di jemur di lapangan dan yang paling parah adalah membersihkan WC sekolah, Tetapi untungnya Nia hanya di suruh membersihkan lapangan.

Akhirnya selesai juga hukuman yang diberikan oleh pak Handoko,semua teman-teman Nia langsung datang dan bertanya kepada Nia, kenapa dia bisa terlambat. Padahal Nia termasuk murid yang terbilang rajin di kelas.

"Nia kenapa kamu bisa Terlambat?",ujar salah satu temannya yang kepo terhadap Nia.

"Aku itu terlambat karena semalam menginap di rumah sakit."

"Memangnya siapa yang sakit?", ujar temannya yang semakin penasaran terhadap Nia.

"Banun yang sakit,itu sebabnya aku terlambat dan dia hari ini tidak bisa datang ke sekolah. Untung aku ingat, teman-teman aku duluan ya. Aku harus ke ruangan kepsek untuk ngasih kabar kalau Banun untuk sementara tidak bisa sekolah."

Sementara itu di tempat lain,ibu Banun sedang menatap jendela yang terbuka sambil menggenggam tangan anaknya yang sedang terbaring lemah di kasur. sesekali ia meneteskan air mata, berharap anaknya segera sadar.
Tiba-tiba tangan Banun yang tadinya tidak bergerak perlahan-lahan bergerak dan memanggil-manggil nama Nia. Sontak membuat ibu Banun kaget dan perlahan lahan membuka matanya dan melihat ibunya.

Hal tersebut membuat ibunya Banun bahagia sekaligus senang karena akhirnya anaknya Sadar.

"Alhamdulillah Banun akhirnya kamu sadar juga nak,ini ibu. Sebentar ya Banun,ibu akan panggil dokter.

Entah apa yang sedang merasuki tubuh dan pikiran ibu Banun saat itu,ia berlari-lari di koridor rumah sakit dan berteriak memanggil dokter, saat itu ia seperti tidak perduli dengan sekitar yang ia pedulikan saat itu hanya kesembuhan anaknya.

"Dokter!!!,teriak ibu banun membuat suster yang bertugas kaget."

"Maaf ibu,ibu harus tenang ya ingat ini rumah sakit. Kami akan segera memanggil dokter ke ruangan ibu,jadi saya harap ibu bisa tenang dan kembali ke ruangan ibu."

Sesampainya dokter dan suster di ruangan Banun, mereka langsung memeriksa keadaan Banun.

"Ibu, setelah saya periksa kondisi anak ibu. Alhamdulillah tubuh anak ibu menunjukkan kondisi yang sangat baik dan bagus, mungkin dia akan sedikit mengalami rasa pening di kepala dan ibu tidak usah khawatir karena itu efek dari koma dia Bu."

"Syukurlah dokter, terima kasih."

"Ibu ini ada beberapa resep obat yang harus ibu tebus dan beberapa tagihan yang harus ibu bayar, setelah itu saya harap ibu bisa ke ruangan saya untuk membicarakan soal operasi anak ibu, seperti yang saya katakan sebelumnya ia harus segera di operasi agar kanker yang ada pada dirinya segera hilang."

Baru saja ibunya Banun senang tiba-tiba kembali seperti tertekan karena dia harus melihat anaknya di operasi lagi, tetapi dia sadar cuma ini jalan satu-satunya untuk kesembuhan anaknya. Ia pun teringat Nia,ibu banun langsung menelfon Nia untuk memberi kabar karena Banun anaknya sudah sadar.

"Assalamualaikum Nia, ujar ibu Banun. Nia ini Tante, Tante mau bilang kalau Banun akhirnya sudah sadar."

"Serius Tante? Tante enggak bohong kan? Alhamdulillah deh kalau Banun sudah sadar, nanti setelah pulang sekolah nia ke sana ya Tante. Assalamualaikum".

Saat itu Nia tidak bisa menahan air matanya, akhirnya temannya sadar dari koma. Sambil tersenyum ia pergi ke ruang kepsek.

Terlambat Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang