"Haruskah aku menunggumu dirumah?" goda Jin Hyuk

Saat itu pintu ruangan Soo hyun diketuk, Soo hyun pun mengajak Jin Hyuk untuk bicara lagi nanti karena ada yang datang.

Soo hyun melihat pelayan masuk ruangan dan bertanya ada apa menemuinya. Saat itu Ayah Jin Hyuk masuk ruangan, Soo Hyun kaget melihatnya dan langsung berdiri.

Soo hyun mempersilahkan Ayah Jin Hyuk duduk, Ayah Jin Hyuk duduk Soo hyun pun ikut duduk.

"Aku cukup aneh, kan? Mungkin karena kau unik atau mungkin karena dia normal tapi aku tak bisa menilai hal itu dengan mudahnya. Jin Hyul sangat bijaksana." kata Ayah Jin Hyuk

"Mendengar Paman mengatakam itu membuatku mengerti kenapa Jin Hyuk sangat bijaksana" komentar Soo hyun

"Putraku jauh lebih baik daripada aku, aku bertanya kepada Jin Hyuk apa aku harus mendukung atau merasa khawatir. Dia ingin aku mendukung tapi orang tua selalu khawatir lebih dahulu. Kau pasti tahu hal itu akan membuat kalian mengalami masalah, kan?" kata Ayah Jin Hyuk dan Soo Hyun mulai berkaca-kaca mendengarnya.

"Jika pada akhirnya kalian patah hati, apakah perasaan kalian berdua boleh menjadi makin dalam? Aku tidak berniat membuatmu merasa tidak nyaman, maafkan aku." ucap Ayah Jin Hyuk merasa tak enak hati

"Tidak, aku mengerti perasaan Paman karna Paman adalah ayahnya." kata Soo hyun

"Masalah mengenai cinta hanyalah kalian berdua yang tau. Tapi jalan yang harus kalian tempuh tampak terlalu sulit untuk ditempuh hanya dengan perasaan. Apa tidak masalah jika aku mendukung kalian seperri yang dikatakan Jin Hyuk?" kata Ayah Jin Hyuk ragu

"Saat paman menyebut kami spesial, aku tahu maksud Paman bahwa aku tidak cukup. Aku tahu ini sulit tapi aku akan berterima kasih jika Paman terus memperhatikan kami." ungkap Soo hyun

"Para pemain di ring adalah mereka yang mengalami kesulitan. Itu bukan masalah bagi mereka yang hanya melihat" nasihat Ayah Jin Hyuk
*****
Woo Suk memanggil Kim Jin Hyuk yang akan masuk rumah, Jin Hyuk melihat Woo suk datang dengan tatapan sinis.

Woo Suk mengaku rasanya aneh berada di sekitar lingkungan Jin hyuk dengan nada menyindir karena tidak berhubungan dengan lingkungan ini.

"Aku hendak meneleponmu saat kau datang" ucap Woo Suk dan Jin Hyuk ingin tahu untuk apa.

"Karena wanita yang kusukai pada pandangan pertama dan sampai saat ini wanita itu adalah seseorang yang bisa membuat semua orang jatuh hati" ucap Woo Suk

"Kau bilang wanita itu? Namun sangat sepihak jika kamu bicara seolah dia pasanganmu. Aku akan berpura-pura tidak mendengarnya." kata Jin Hyuk membalas dengan tatapan sinis dan yakin

"Mari tunggu saja apa akan tetap terdengar begitu atau sungguh menjadi fakta" ucap Woo Suk menantang

"Apa sebenarnya yang ingin kau katakan?" tanya Jin Hyuk

"Dia seseorang yang tidak sepadan untukmu. Kau hanya pria biasa berusia 30 tahun, kau harus menemui seseorang yang cocok untukmu." jawab Woo suk

"Tidak ada benar atau salah dalam mencintai seseorang, tidak ada orang yang sebelumnya mempertimbangkan apa dia layak untuk jatuh cinta pada seseorang. Cinta bermula bahkan jauh sebelum seseorang berpikir sejauh itu. Jika aku hanya menderita untuk melindungi wanita itu maka aku tidak akan kabur apapun yang terjadi." tegas Jin Hyuk

"Bukankah itu di anggap sebuah kebodohan" sindir Woo suk

"Itu keberanian" ucap Jin Hyuk

Woo Suk mengerti dengan menyindir kalau akan melihat apakah Jin Hyuk akan terus bersikap berani.

"Dan berkat kau, aku menjadi sangay termotivasi. Mari lihat apa yang akan terjadi karena keberanianmu itu." ucap Woo suk

"Apa kau ingin mengatakan hal lain?" tanya Jin Hyuk

"Tidak, kita tidak perlu terburu-buru untuk membicarakan sisanya karena kita akan lebih sering bertemu." kata Woo suk dan Jin Hyuk pun pamit pergi.
*****
Jin Hyuk dan Soo hyun bertemu di restoran ceker pedas, Soo hyun makan seperti pertama kalinya.
Jin Hyuk yakin kalau rasanya sangat enak, Soo hyun berkomentar rasanya pedas dan kenyal tapi enak. Jin Hyuk pun bangga karena membaca pacarnya ke restoran yang tak pernah di datangi.

"Aku sangat terharu, aku meminta milihat wajahmu lewat panggilan video tapi kau mengizinkanku untuk bertemu langsung" ungkap Jin Hyuk dan Soo Hyun mengaku tidak terlihat bagus di kamera.

"Aku sangat ingin menemuimu hari ini" akui Jin Hyuk dan Soo Hyun pikir mereka merasakan hal yang sama.

"Aku juga sangat merindukanmu hari ini" kata Soo hyun

"Itu artinya Hubungan kita ada di tahap yang cukup aman. Bahkan jika ada penggoda pun kita tak akan goyah." kata Jin Hyuk penuh semangat

Jin Hyuk membuat nasi kepal dengan tangannya lalu menyuapkannya pada Soo Hyun dan Soo hyun memuji rasanya enak.

"Soo hyun, kenapa kau menyukai Kim Jin Hyuk?" tanya Jin Hyuk

"Karena dia adalah Kim Jin Hyuk, hanya ada satu Kim Jin Hyuk di dunia ini." ucap Soo hyun mengoda dan Jin Hyuk tersenyum mendengarnya

"Kupikir itu akan membuatku terjaga semalaman tapi aku akan tidur nyenyak" ungkap Jin Hyuk bahagia

"Pasti ada sesuatu, kau bersikap aneh." komentar Soo Hyun

Jin Hyuk mengaku tak tahu karena hanya ingin bersama Soo hyun hari ini.

"Sebaiknya aku menginap di rumahmu dan membuatmu tertidur. Aku akan pergi diam-diam begitu kau tertidur." ucap Jin Hyuk

"Aku bisa tidur nyenyak sendirian" keluh Soo hyun

Jin Hyuk tahu kalau itu pasti dengan pil tidur lalu berkata aku manusia pil tidur.

Akhirnya Soo hyun pun mengizinkan Jin Hyuk untuk menginap di rumahnya.
*****
Soo hyun sudah berbaring di tempat tidur dan Jin Hyuk duduk menatapnya. Soo hyun mengeluh menyuruh Jin Hyuk pulang sekarang karena makin sulit tidur karena ada pacarnya di depannya. Jin Hyuk malah meminta Soo hyun bergeser dan mulai berbaring.

"Aku sangat lelah hari ini tapi kau membuatku makin sulit tidur" ucap Soo hyun terus mengeluh menyuruh Jin Hyuk minggir dan mendorongnya.

"Astaga, di luar sana dingin tapi dia bahkan tidak mengizinkanku tidur disini. Aku manusia pil tidur tapi reputasiku hancur disini." kata Jin Hyuk berbaring membelakangi Soo hyun dengan wajah cemberut dan Soo hyun hanya melirik merasa bersalah.

"Omong-omong disini sangat nyaman, mungkin aku akan tertidur lebih dahulu" kata Jin hyuk kembali berbaring.

"Berdirilah sebelum kau tertidur lalu pulang lah" keluh Soo hyun

"Jangan terlalu antusias dan tudurlah" ucap Jin Hyuk menarik Soo hyun untuk tidur dipelukannya.

Soo Hyun akan bangun tapi Jin Hyuk kembali menariknya untuk tidur di pelukannya dan Soo Hyun mencoba menolak.

"Tetaplah seperti ini sebentar saja, aku sangat senang sekarang. Suatu hari ini akan akan terjadi kepada kita, kan?" kata Jin Hyuk

Soo hyun hanya diam saja memikirkan sesuatu dan Jin Hyuk heran karena Soo hyun tak menjawabnya. Soo hyun mengaku sudah membayangkannya dan itu menyenangkan.

Beberapa saat kemudian, Jin hyuk melihat soo hyun sudah tertidur pulas dan perlahan bangun dari tempat tidur.

Jin Hyuk melemaskan lengannya yang terasa kaku lalu menatap Soo Hyun dan meraba wajahnya setelah itu perlahan keluar dari kamar.

Soo hyun terbangun melihat Jin Hyuk, Soo Hyun tak percaya kalau Jin Hyuk memang manusia pil tidur.

"Dia manusia stimulan" ucap Soo Hyun tersenyum lalu kembali tertidur tanpa memerlukan pil tidur.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

[End] Encounter √Kde žijí příběhy. Začni objevovat