(4). Melawannya 2

469 36 8
                                    

Bagian sebelumnya

Aku dan Paman dicegat oleh Marie. Wahan Sang pangawas.
_______________________________________________

Benar-benar deh. Dicegat? Untungnya Raizel tak dicegat dan dibiarkan untuk menyelamatkan Shinwu, Yoona dan Ikhan didampingi M-21. M-21 dia bukan lagi kepala Sang pengawas begitu pula dengan M-24. Kini, Sang pengawas adalah Jake. Mengambil alih kekuasaan adalah keahlian Jake. Merebut paksa kurang lebih begitu.

Paman mengeluarkan kekuatan gelapnya. Dan aku mengeluarkan senjataku, yang Paman sebut soul weapon.

Flashback

Beberapa hari sebelum aku disuruh keruang kepala sekolah, Paman menyuruhku untuk latihan dengannya. Awalnya aku juga bingung kenapa. Tapi, saat latihan. Paman mengeluarkan kekuatan gelapnya. Secara spontan aku hanya bisa menghindar saja. Tapi entah mengapa aku malah membalas serangannya dengan senjata yang aku tak tahu asalnya.

Paman bilang itu soul weaponmu. Soul weaponku berbentuk kapak dengan gagang sepanjang 130cm. Gagang yang berwarna hitam dengan garis putih dan hiasan satu bunga mawar. Aku hanya melamun melihat soul weaponku. Blood rose kurang lebih namanya begitu.

"Itu benda turun temurun dari ibumu" kata Paman. "Maksudnya?" tanyaku tak paham. Ralat benar-benar tak paham. "Ibumu, punya soul weapon itu lalu jika ibumu tidur untuk selamanya atau ada hal yang penting yang berkaitan dengan keselamatanmu, itu akan menjadi milikmu karena adanya kaitan darah dengan ibumu, mengerti?" tanya paman. Aku hanya mengangguk-angguk paham.

"Baiklah, kita lanjutkan"

"Ya"

Flashback end

Marie menyerang duluan, dia sangat cepat. Menyerang diantara kabut yang menghalangi seperti keahliannya. Dengan gesit dan lincah dia mempu menyerangku. Dia bahkan mampu membalas serangan yang dibuat Paman. Sekarang dia bertransformasi. Manusia modifikasi.

Kenyataannya Marie adalah manusia modifikasi. Tak lama kami mampu mengalahkan Marie. Kami segera pergi ke lantai bawah, menyaksikan pertarungan Jake dangan Raizel. Kulihat Yoona,Shinwu dan Ikhan. Mereka pingsan? Tapi untungnya mereka tidak melihat apa yang kami lakukan.

Blood field?

Itu membutuhkan kekuatan yang banyak. Tapi kenapa Raizel menggunakannya. Itu hanya akan memperpendek umur.

Selesai pertarungan kami, kecuali Yoona,Ikhan dan Shinwu tak melihat kehadiran M-24. Dia telah mati. M-21 dia menangisi kepergian M-24. M-21 terpaksa tinggal dirumah Paman terlebih dahulu. Tapi aku masih tak mengerti kenapa M-21, M-24, Marie dan Jake mengawasiku dan Raizel. Tapi untungnya Sang pengawas telah mati.
_______________________________________________

Pagi

M-21 sekarang bekerja menjadi petugas keamanan di Ye Ran. Mungkin pekerjaan ini cocok untuk M-21. Pagi yang cerah ini membuatku malas. Kejadian kemarin malam. Memuakkan. Melelahkan. Semoga saja Yoona, Shinwu dan Ikhan tak mengingat kejadian kemarin malam.

Seperti biasanya Hana menghampiriku dan membicarakan hal-hal yanh berbau k-pop. Hah. Membosankan.

"Sakura kau mendengarkan aku kan?" tanya Hana.

"Ya, aku mendengarkanmu"

Ding ~ Dong ~ Ding ~ Dong~

Bel masuk berbunyi.

Guru pun masuk. Kami duduk di tampat masing-masing dan mengeluarkan buku. Yoona, Shinwu dan Ikhan tak masuk. Mungkin masih beristirahat dengan kejadian kemarin malam.

Suasana sekarang sudah tenang. Syukurlah Sang pengawas sudah tak ada. Tapi sekali lengah akan berakibat fatal. Siapa tahu saja ada yang mengincar lagi. Hati-hati.

BERSAMBUNG

Halo kembali lagi ke ceritaku ini. Akhirnya bisa update lagi.

Sampai jumpa di kelanjutan ceritaku ini
Bye~~~~~~

Sampai jumpa di kelanjutan ceritaku iniBye~~~~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bonus pic = Raizel dan Frankenstein.

Noblesse ✔Where stories live. Discover now