(3). Melawannya

603 38 1
                                    

Bagian sebelumnya

"Sakura, tolong ka..." teleponnya terputus.
Huh! Siapa sih yang mengincarku dan Raizel sampai nyangkutkan masalah ini kepada Yoona.
_______________________________________________

Pagi pukul 07.23

Pukul tujuh hari ini sudah pasti aku sudah berada di dalam kelas dengan yang lainnya. Sudah lumayan banyak siswa dan siswi yang sudah sampai di dalam kelas, tapi aku belum menemukan Yoona.

"Sakura, kamu udah liat comeback k-pop ini belum? Eh, dan ada k-pop yang baru debut tapi udah bagus banget dan ada entertaiment yang lagi kena masalah, kasian"kata Hana.
"Aku belum lihat comeback k-pop ini" jawabku.

Selama ini aku tak tertarik dengan hal yang berbau k-pop. Itu biasa saja, tapi terkadang aku lumayan suka. Tak lama, Yoona datang, aku langsung menghampiri Yoona dan membawa hp-ku. "Emm... Yoona kemarin kau telepon aku ko, suaramu beda dan pas telepon kedua kamu minta tolong gitu, ada apa??" tanyaku.

"Eh?? Bahkan hp-ku hilang" jawab Yoona.

"Maksudmu?? Sungguh kamu tadi malam meneleponku, ini kalau kau tak percaya"

Aku menunjukkan rekaman suara di hp-ku.
Sepertinya Yoona juga bingung. Tapi... Ada yang aneh saat telepon pertama itu suara lelaki, bukan suara Yoona.

Gila, aku dibuat bingung oleh Sang Pengawas. Sepertinya ini adalah jebakan Sang pengawas menggunakan temanku sebagai pancingan, sedangkan aku, aku harus merebut temanku dari tangan Sang pengawas. Jika gagal mungkin mereka akan menggunakan temanku sepuas mereka.

Ini tak boleh dibiarkan. Sekali lengah, mereka langsung menyerbu. Tapi, Sang pengawas akan menyerang secara berkelompok.

Ding~ Dong~ Ding~ Dong~

Bel masuk berbunyi.

Kami semua langsung duduk di tempat duduk masing-masing. Menghentikan aktivitas mengobrol kami, semua langsung hening.

Pelajaran pun dimulai.

Mulai dari pelajaran kimia, fisika, IPA, sejarah, dan matematika dilalui dengan cepat. Hingga waktu sekolah telah usai. Setelah merapikan buku tulis, buku paket dan juga catatan, semua yang ada dikelas langsung keluar kelas.

Kami keluar kelas bersama-sama.

Hening. Hanya ada suara sepatu kami.

Tidak ada yang berbicara sepatah kata pun. Larut dalam kegiatan masing-masing.
"Emm.. Mau kumpul kayak biasa gak? Bosen nih. Udah lama kita gak kumpul-kumpul" ajak Shinwu.

"Ayo, udah lama kan kita gak kumpul-kumpul, ke cafe aja yuk" kata Yoona.

Aku mengganguk. Sudah lama kami tak kumpul-kumpul. Kami memilih untuk mengajak Raizel juga dan memilih kumpul-kumpul di cafe dekat sekolah.

Tak sampai sepuluh menit, kami sudah sampai di cafe tersebut. Saat sampai kami di sambut oleh pelayan. Aku hanya memilih strawbery cake dan lemon tea. Yoona memilih lemon tea, Ikhan teh, Shinwu cappucino dan Raizel teh. Kami hanya ngobrol sebelum pramusaji membawakan hidangan yang kami pesan.

Krringg.... Krringg...
Telepon dari Yoona? Aku langsung menoleh kepada Yoona. Dia tak menyalakan hp-nya. Lalu siapa? Jangan-jangan Sang pengawas.

Malam hari.
Krringg.... Kringg...
Telepon dari Shinwu, tumben dia menelepon.

"Ya, halo Shinwu, ada apa?" tanyaku.

"Pergi ke gedung bekas perkantoran Ace, bisakan? Tapi segera, cepat!!!" perintah Shinwu.

"Baiklah,aku akan segera ke sana" jawabku.

Aku segera pergi ke kamar lalu menggunakan jaket. Tapi, Paman dan Raizel ikut denganku. Aku mulai curiga jika yang menyerang Shinwu adalah Sang pengawas. Baiklah, hari ini aku akan melawan Sang pengawas. Dengan artinya, ini adalah pertarungan pertamaku.

Kami sampai di tempat bekas perkantoran Ace. Ada Shinwu,Yoona dan Ikhan. Benar firasatku. Dialah Sang pengawas.

Aku dan Paman dicegat oleh Marie. Bawahan dari Sang pengawas.

BERSAMBUNG.

Halo guys, akhirnya bisa update lagi. Dan besok aku bakal update. Kalau lagi libur, aku bakal update ini cerita.
Dan semoga kalian suka sama ceritaku.

Bye~~~~~
Sampai jumpa di bab selanjutnya.

Noblesse ✔Where stories live. Discover now