38

12K 768 103
                                    

Sedikit banyak terlambat tapi.. tak apa kan?

Selamat membaca😚

***

Jarum berdenting seiring detik berlalu hingga bermenit-menit berlalu berganti jam. Tak sekalipun ketenangan menyelimuti. Lampu ruang operasi masih tetap menyala. Haripun sudah menjelang tengah malam namun tak satupun dari mereka menutup mata.

Beberapa jam lalu seorang dokter menghampiri mereka dengan diagnosa-diagnosa yang sama sekali tak mereka mengerti. Tapi satu yang pasti : akibat dari  benturan yang dialami Jimin maka dia harus menjalani operasi pada tulang belakang yang mengalami cedera. Berbagai kemungkinan akan terjadi. Pihak keluarga sudah diberitahu dan sedang berada dalam perjalanan.

Di ruang lainnya Namjoon masih memejamkan matanya. Kakinya mengalami patah tulang, kepalanya terkena benturan keras mengakibatkan gegar otak ringan akibatnya sampai saat ini ia belum juga membuka mata.

Keluarga Namjoon datang lebih cepat berhubung daerah tempat tinggal Namjoon tidak terlalu jauh dari tempat kejadian. Dan saat inipun Namjoon ditemani keluarga.

Jungkook dan Yoongi serta Hoseok sudah mendapatkan perawatan luka akibat pukulan dan lainnya yang mereka dapat bahkan secara tanpa sadar. Tak berlangsung lama, jiwa pemberontak merasuki mereka, mereka bergegas menghampiri ruang operasi yang sudah menutup.

Lampu merah mati. Jungkook, Yoongi dan Hoseok berdiri dari duduknya dengan kesusahan. Seokjin, Taehyung, Pd-nim serta beberapa lainnya bangkit dari bersandar pada dinding. Mereka bergegas menghampiri pintu yang terbuka.

Belum sempat bertemu dengan sang dokter, mereka dikejutkan dengan brankar yang dibawa keluar dengan Jimin yang terbaring diatasnya. Beberapa suster dan dokter menggiring brankar.

Di leher Jimin terpasang Cervical Corral, mulut dan hidungnya terpasang masker oksigen. Badannya tertutup selimut namun berbagai selang terpasang ke tubuhnya.

Semua berinisiatif mengikut dibelakang brankar. Menyisakan Seokjin dan Sihyuk, menunggu dokter yang bertanggung jawab dalam operasi. Mereka menahan diri tidak ikut serta mengikuti brankar.

"Dokter!" Seru Seokjin saat dokter baru saja keluar dengan wajah lelah yang ketara.

Dokter itu menghentikan langkah.

"Bisa ke ruang saya?" Dokter itu menatap Sihyuk dan Seokjin bergantian.

"Tentu, mari." Sihyuk menggandeng Seokjin untuk kemudian mengikuti dokter.

***

Taehyung memaksa menunggu Jimin di luar ruang ICU dengan salah seorang staf menemani namun pada akhirnya Seokjinpun ikut andil menjaga Jimin. Sedang Hoseok yang terluka tak terlalu berat memutuskan menemani keluarga Namjoon menunggu Namjoon. Jungkook dan Yoongi dipaksa pulang untuk beristirahat, manager Sejin bertugas menjaga mereka agar tak berusaha kabur. Selebihnya memilih beristirahat dirumah usai hari yang panjang lagi berat.

Taehyung menyandarkan badan ke sandaran sofa yang sengaja di sediakan di ruang tunggu pasien ICU. Seokjin melakukan hal yang sama. Staf yang menemani sudah terlelap.

"Seokjin Hyung!" Taehyung menghela nafas berat. "Apa yang dokter katakan tentang Jimin, hyung? Apa semua akan baik-baik saja? Apa Jimin kita akan kembali seperti semula? Kita bisa bermain bersama lagi kan hyung?" Sebutir bening mengalir begitu saja. Taehyung menangis tanpa sadar.

Seokjin menatap Taehyung dengan keyakinan. Meski ia sendiri tak tau apa yang akan terjadi.
"Semua baik-baik saja Tae, Jimin kita akan kembali. Kita akan bersama dan bahagia lagi." Seokjin merengkuh Taehyung.

Love Yourself, Park Jimin ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon