04. Sedikit lagi

261 60 10
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Eh?"

Aku mendengar suara asing di depanku.

"Selamat pagi..." Lanjut orang itu lagi kurasa. Aku tidak terlalu yakin. Tapi sepertinya ini suara seorang ibu-ibu. Suaranya lembut dan terdengar ramah.

Miss Seulgi menggenggam tanganku lebih erat. "Pagi.. Maaf. Anda siapa ya?" tanya Miss pada seseorang di depanku.

"Ah iya. Saya ibunya Jinyoung. Bae Jinyoung...

Deg

Apa? Siapa?


"Anu, maaf, pasti tadi Jinyoung tidak membawakanmu apa-apa, kan?

Jinyoung? Apa ia ke sini? Tapi kapan? Aku tidak mengerti.


"Jadi ini untukmu, nak."

Merasa ia akan menyodorkan sesuatu, aku berusaha meraih apapun itu. Hingga  sepasang tangan menuntunku; tangan ibu itu sendiri.

"T-terima kasih."

Dengan ragu, aku memegang benda di hadapanku perlahan, dan merasakannya dengan indra perabaku. Sebucket bunga.

"Kau sangat cantik, ya. Ibu jadi ingin anak perempuan saja."

Aku membeku. Sosok ibu dari Jinyoung--yang meskipun sekarang tidak dapat kulihat--terdengar dan terasa memperlakukanku dengan baik. Kata-katanya halus dan penuh perhatian.

"Ah, kurasa aku harus pulang. Jinyoung pasti sudah menunggu. Sampai jumpa ya, nak. Semoga lekas sembuh."

Berikutnya tidak ada yang terucap. Suara tepakan kaki terdengar. Sosok ibu yang anaknya menjadi babuku itu sepertinya sudah pergi. Ada perasaan bersalah yang perlahan naik. Membuncah dan ingin keluar untuk bebas. Mungkin aku memang jahat.


"Miss, apa tadi ada orang lain bersama kita?" Tanyaku pada Miss Seulgi yang berada di sisi kiriku.

"Tidak ada loh. Miss selalu menemanimu, dan hari ini belum ada yang menjenguk sama sekali."

"Jadi maksud dari bibi tadi apa?"

"Entah. Mungkin salah orang. Kau kenal dengan Bae--Bae Jinyoung yang tadi dikatakan tidak?"

Ah, Bae Jinyoung.

"I-iya." Jawabku lirih.



***


Kringggg

Begitu bel istirahat berbunyi, semua berhambur seperti gerombolan lebah yang keluar dari sarangnya karena merasa terganggu.

Pluk

"Belikan aku makanan!"

Aku mendongak, dan sudah ada Na Jaemin yang melempar uang padaku agar menuruti kemauannya.

April untuk Yeji •jinyoung•✔Where stories live. Discover now