01. Korea

2.2K 111 17
                                    


•••

Bunda menghela nafas panjang sedari tadi, aku tahu ada sesuatu yang tengah menggangu pikirannya kini, jadi aku menghentikan aktifitasku yang sedang menata pakaian lalu menghampirinya yang sedang duduk di tepi kasurku

"kenapa Bun?" tanyaku sambil meraih kedua tangan Bunda.

Lagi, Bunda menghela nafas lalu memperbaiki posisi duduknya untuk menghadapku "kamu serius mau liburan ke Korea? Ninggalin Bunda?" kata Bunda dengan raut wajah sedih bercampur khawatir. sudah kuduga, Bunda masih belum sepenuhnya setuju

Aku lalu tersenyum tipis "di sana kan ada kak Sarah, lagian Airin juga cuma satu bulan kok Bun, Airin janji bakal sering-sering ngabarin Bunda" kataku mencoba membujuk sebaik mungkin.
Oh ya, mungkin kalian masih bingung di sini. Jadi, sebulan yang lalu sepupuku yang bekerja di Seoul menelponku tepat saat hari ulangtahunku. Saat itu aku lagi senang-senangnya karena mendapat hadiah dan ucapan selamat dari keluarga maupun teman-temanku. Begitu melihat nama kak Sarah di layar ponselku, aku langsung tersenyum, ku pikir dia juga mau mengucapkan selamat dan doanya padaku. Nyatanya aku salah. lebih dari itu, kak Sarah ternyata juga mennyiapkan satu hadiah special untukku. Mau tebak apa?

Dia mengirimiku uang untuk membeli tiket ke Seoul, katanya hadiah atas ulang tahunku yang ke dua puluh satu.. dia akan menungguku di sana saat aku sedang libur semester. Its Wow! Hadiah ku adalah paket liburan gratis ke Seoul Aku sampai speechless beberapa saat.

Astaga, bagaimana mengungkapkannya yah?

Aku yakin, para pecinta K-Drama atau para fangirling pasti tahu bagaimana girangnya saat kau tiba-tiba mendapat tawaran untuk bisa menginjak negeri empat musim yang sangat memukau itu secara gratis!.

Aku sampai histeris, untung saat itu aku sedang berada di kamar, jadi tidak akan ada yang melihat bagaiamana brutalnya aku saat melompat-lompat kegirangan di atas kasurku.

Dan yah, ini harinya, hari yang aku tunggu satu bulan yang lalu. Tepat setelah kemarin aku selesai final dan mendapat jatah libur semester selama sebulan lebih, aku lansung menyiapkan koper dan dengan semangat mempersiapkan beberapa baju yang akan kupakai di Korea nanti.

Ugh, aku yakin, di antara teman kuliahku, kali ini aku yang akan memiliki liburan paling keren. Eh ngga deng, aku ngga boleh sombong. Hahaha

Kembali ke Bunda. aku sudah memberi tahu Bunda jauh-jauh hari tentang liburan ke Korea bahkan setelah telepon kak Sarah sebulan lalu, tapi namanya seorang Ibu, dia pasti tetap menghkawatitkan anaknya, apalagi anak gadis sepertiku. Aku maklum. Jadi, yang perlu ku lakukan adalah menyakinkan Bunda jika aku akan baik-baik saja. Toh kak Sarah ada, aku juga akan tinggal dengannya di sana.

Bunda kembali menghela nafas, tapi kali ini Bunda juga tersenyum tipis "janji jaga diri?"

Aku lalu ikut tersenyum, menaikkann tangan kananku untuk hormat dan berucap dengan lantang "siap Big Bos!"

***

Incheon Internasional Airport

Rasanya aku ingin menjerit sedari tadi, mulai dari pesawat rasanya hatiku sudah menggebu-gebu, hingga kini saat aku sudah mendapatkan koperku dan berjalan keluar dengan satu koper pink berukuran sedang di sampingku. Bandara Incheon sangat ramai, padat. saat ini aku bahkan sesulitan untuk menemukan kak Sarah yang katanya sudah menungguku di pintu keluar Bandara

Tring

Ponselku berbunyi, tanda jika aku mendapat satu pesan

From :Eonnie Sarah

Temukan Banner yang bertuliskan Airin

Aku praktis tersenyum. Kak Sarah itu ada-ada saja, kenapa harus pakai banner segala? Tapi aku menurut saja, hingga dekat pada pintu-pintu keluar, aku akhirnya menemukan satu Banner yang bertuliskan namaku

"kak Sarah!" aku tidak peduli lengkingan suaraku yang menggangu beberapa rungu orang, aku terlampau girang menemukan sosok gadis berbalut mantel coklat tipis sepanjang lutut dan boat berwarna senada. Wow kak Sarah sudah seperti orang korea asli

Tak membuang waktu, aku langsung berlari mennghampirinya dan segera menghamburkan dalam pelukannya

"woah, apa kak Sarah sekarang seorang Idol? Kenapa kak Sarah keren sekali sih" ucapku bergurau setelah melepas pelukan dan meneliti penampilannya

Dia tertawa, menarik kacamatanya hingga ke rambut lalu mengeddikan bahu "kau akan kaget saat melihat dramaku rilis" dia menimpali candaanku dan kami tertawa bersama

"ayo! Aku sudah menyiapkan beberapa makanan lezat untukmu" kata kak Sarah lagi sembari menggamit lenganku. Pada langkah ketiga kami, kak Sarah berhenti berjalan karena ponselnya berdering
Dia menatapku sekilas

"semoga bukan masalah" katanya sebelum menempelkan ponsel ke telinganya

"Mwo?, ah... baik-baik, aku segera ke sana!" tepat setelah kak Sarah menyelesaikan telponnya, aku tahu, harapannya barusan tidak terkabul

"masalah?" tanyaku ddengan wajah setengah meringis dan di balas anggukan

"masalah kecil, ayo temani aku menyelesaikanya dulu"

***

Kami sampai di butik Sera's World. Tempat kak Sarah menuangkan segala idenya dan menjadikan ide dan kegemarannya itu menghadilkan pundi-pundi Won. Yaps, meski kedengarannya bergurau, saat aku mengomentari penampilan kak Sarah tadi, aku memujinya jujur, penampilannya terlihat keren mengingat kak Sarah adalah seorang designer yang cukup terkenal di Seoul ini. dan saat ini aku dan kak Sarah sedang berada di butik miliknya

"dimana Tae Hwan?" tanya kak Sarah langsung pada salah satu pegawainya dan sang pegawai wanita itu menunjuk pada satu bilik. Aku tebak, itu ruangan kerja kak Sarah, ah atau mungkin aku baiknya memangggilnya kak Sera sekarang. nama Korea kak Sarah adalah Sera, tepatnya Ahn Sera.

Aku memilih duduk di sofa yang tersedia di butik sementara kak Sera memasuki ruang kerjanya. Dua detik setelahnya aku terkejut saat mendengar sebuah teriakan lelaki dari dalam ruangan kak Sera lalu menyusul seorang lelaki yang berlari keluar

"Ya! Ya! Ya! Kenapa kau memukulku?" ucap lelaki itu. ah beruntungnya diriku yang telah mahir berbahasa Korea, aku mengertti ucapannya.

"kemari kau!" timpal kak Sera yang terlihat geram.

Aku bingung sendiri melihat kak Sera yang terus berlari kecil untuk memukul punggung lelaki yang berteriak itu

"yak! Itu sakit!" kembali protes lelaki itu sambil meringis, dia terus berlari hingga dia kini tengah berdaa di belakangku, mencoba berlindung dari pukulan kak Sera

"tenangkan dirimu, aku bisa menjelaskannya!"

"jelaskan apa? Berapa kali kau membuat pelangganku pergi hah?"
kata kak Sera. Kelihatan sekali dia sedang marah, dia bahkan seperti melupakan kehadiranku

"i-itu salahnya, bukan salahku!"

"aku tidak mau tahu, kau sudah membuatku rugi Kim Tae Hwan!"

Meski aku belum tahu apa-apa, sekarang aku tahu, lelaki dengan jaket jeans dengan topi merah yang dia pakai terbalik di belakangku ini bernama Kim Tae Hwan

Kim Tae Hwan.....

----


ASSALAMUALAIKUM SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang