Bab 6: Sebuah Perjodohan

8.4K 318 18
                                    

Happy Reading ^-^

Typo bertebaran...

————————————————————
———————————————

Bel Pulang baru saja berbunyi, Toby dan teman-temannya masih sibuk membereskan barang-barang nya. Ditengah Toby membereskan barangnya tiba-tiba ada pesan masuk di ponselnya, segera saja ia membacanya. Ternyata pesan tersebut dari bunda nya.

Bunda😘:
Toby, hari ini kamu jangan pergi kemana-mana dulu ya. Pulang sekolah langsung pulang kerumah ya nak, Ada sesuatu yg mau ayah kamu sampaikan.
Inget jangan keluyuran setelah pulsek, yudh kalo gtu hati" di jalan sayang 💕

Me:
Iya bun, Toby langsung pulang kok. Byee bun😘

Toby menghela nafas kasar lalu memasukkan ponselnya kedalam saku. Dan kembali membereskan barang-barangnya.

"Woyy bro hari ini ngumpul yok, dah lama kita kaga ngumpul" ucap Erza kepada teman-temannya.

"Iyee nih bener, dah lama kaga nongkrong di kafe langganan kita, kangen gue" Balas Cakra.

"Ntar malam kita ngumpul di kafe biasa gimana? Jam set 7" usul Gio dan di angguki teman-temannya kecuali Toby.

Karena merasa ada yang tak ikutan berpendapat Gio langsung menoleh kearah Toby yang sejak tadi hanya diam memperhatikan para sahabatnya.

"Lo gimana by? Setuju kan kaya biasa ngumpul nya kok" ucap Gio sambil merangkul pundak Toby.

Toby melepaskan rangkulannya dan menatap satu persatu sahabatnya.
"Sorry gue gabisa, gue diminta pulang awal sama bunda" ucap Toby.

"Yahh babang tob, padahal nih ye dede mo nebeng" ucap cakra mendramatisir.

"Jijik gue dengernya" ledek Gio melirik Cakra.

"Tumben banget bunda lo nyuruh balik awal, ada apaan by? Tanya Erza.

Dan yang ditanya hanya mengangkat bahu, seolah berkata 'tak tahu'. Setelah itu pun, mereka semua bubar. Toby segera melajukan motor kesayangannya menuju rumahnya. Setibanya dirumah ia langsung memarkirkan motornya digarasi dan berjalan masuk kedalam rumah.

"Sudah pulang kamu nak?" Sambut bunda Toby yang tengah duduk di sofa.

Kemudian Toby ikut mendudukan dirinya disamping bundanya. "Iyaa bun, kan bunda yang suruh Toby pulang cepet" ucap Toby sambil menaruh kepalanya dibahu bundanya.

"Ehh iya bunda sampai lupa, nanti malam kita mau kerumah rekan bisnis Ayah sekalian ada yang mau dibicarakan katanya" ucap Silla. Toby hanya menjawab dengan gumaman dan ia hanya menikmati usapan lembut dari bunda nya.

"Mm sayang, kalo semisal yang dibicarakan Ayah nanti tentang menentukan jodoh kamu. Bunda harap kamu jangan marah dan benci dengan bunda sama Ayah ya, nak. Dan tolong kamu lakukan saja permintaan Ayah kamu" ucap Silla dengan ragu memberitahu putra-nya.

Toby merubah posisi duduknya menghadap bunda nya. "Toby belum bisa janji buat nge-iyain ucapan bunda barusan. Tapi toby usahakan buat memikirkannya terlebih dahulu" ucap Toby dengan serius, dalam hati ia sudah memilki firasat yang tidak enak.

Silla menghela nafas dan menatap putranya itu lalu mengelus pundaknya. "Bunda tau ini berat buat kamu, tapi semua ini juga akan jadi kebaikan buat kamu sayang. Kamu harus percaya bahwa Ayah dan Bunda selalu memberi yang terbaik untukmu" ucap silla dan Toby hanya diam seribu bahasa. Silla yang melihat putranya hanya diam ia pun tersenyum "bunda harap kamu tidak mengecewakan bunda nak, dan kamu bersiaplah karena malam ini pertemuan dengan calon kamu dan keluarganya" sambung Silla sambil menepuk pundak toby dan meninggalkannya.

My Bad Boy Husband√ [ #1 Zayland Series ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt