[9] accuse

4K 719 139
                                    

Mereka berdelapan berkumpul di kantor pusat OTR. Banyak sekali hal yang perlu dibicarakan hingga masalah ini selesai.

Setelah manager mengoceh, barulah saat ini khusus anggota izone yang mengeluarkan pendapat masing masing tanpa gangguan dari para staff.

"Ekhem," Chaeyeon berdehem sebagai tanda pembuka pembicaraan. Pasalnya gak ada yang mau mulai bicara, mereka semua sibuk sama pikiran masing masing.

Chaeyeon menghela nafasnya, walaupun dia bukan yang tertua tapi dia salah satu kaki tangan Eunbi, "Gua ngerti kalian semua lagi berduka, sama gua juga. Tapi kalo gini terus tanpa ada yang ngomong kapan masalah ini selesainya? Apa kalian mau ada korban berjatuhan lagi dan menyebabkan IZONE hanya sisa NAMA?"

Ucapan Chaeyeon bener banget, "Gua cuman mau mengungkapkan apa yang selama ini gua simak," celetuk Hitomi.

"Apa itu? Keluarin aja gak papa."

Hitomi menarik nafasnya kemudian dia menatap Sakura tajam, "Ngaku deh, lo yang bunuh Nako kan?"

Kini semua mata tertuju pada Sakura, sedangkan Sakura menampakan wajah yang sama terkejutnya dengan yang lain, "Hah gua? Yakali? Dia udah kayak sodara gua sendiri anjir masa gua bunuh? Ngaco."

Hyewon menyimak, dia masih diam.

"Apa gua perlu mencurigai lo?" Tiba tiba Chaewon bangkit dan menunjuk Yujin.

"Hah? Kok gua?"

Chaewon menunjukkan senyuman kecilnya, "Lo udah ngeracunin Eunbi kan? Ngaku aja deh lo."

Yujin gak habis pikir, dia langsung berdiri dan menatap tajam Chaewon, "Gua? Bunuh Eunbi? Untuk apa? Ada gunanya gak?"

"Tapi lo yang ngasih minuman itu ke Eunbi dan dengan jelas kita semua ngeliat Eunbi mati setelah minum minuman itu, AHN YUJIN!"

Yuri yang dari tadi menyimak sudah muak, "KENAPA SIH LO PADA JADI MAIN TUDUH TUDUH GINI!?"

Semua orang menoleh ke arah Yuri, kemudian yang tadinya berdiri jadi duduk, yang duduknya gak bener jadi tegak lagi.

Suasana menjadi tambah keruh dan juga memanas.

"Lo pada sibuk mikirin Nako dan Eunbi," kata Yena tiba tiba, "Lo pada emang gak mikirin si Wonyoung sama Minju? Apa cuman gua doang yang mikir kalo mereka itu bukan bunuh diri melainkan dibunuh?"

Hyewon mengangguk, "Gua setuju."

"Terus lo punya tersangka?" Tanya Chaeyeon.

Yena menggeleng pelan, "Tapi salah gak sih kalau gua curiga sama Sakura dan juga..., lo."

Chaeyeon melebarkan matanya, "Gua? Seriusan lo nuduh gua?"

"Kan gua cuman curiga, terus kenapa lo kayak tersakitin banget sih? Apa jangan jangan emang beneran lo lagi?" Sahut Yena.

Yuri mendengus, "Jangan jangan lo lagi ya Na? Kerjaan lo nuduh doang perasaan."

"Anjir gua? Emang gua kadang kesel sesekali, tapi gua gak pernah kepikiran untuk ngebenci apalagi ngebunuh!" Sahut Yena terus dia menatap seluruh member.

"Ini semua terjadi pasti karena faktor masalah pribadi. Lo pada kalo gak jujur, masalah ini gak bakalan kelar dan sesuai apa yang Chaeyeon bilang tadi, IZONE hanya tinggal NAMA!" Setelah berucap seperti itu Yena berjalan keluar dari ruangan dan menyisakan mereka bertujuh.

"Panggil Yena lagi, masalah belum selesai," perintah Sakura. Salah satu kebiasaan buruk Yena kalau ada masalah ya gitu, main pergi pergi aja.

Yujin bangkit dari kursi dan segera membawa Yena kembali lagi ke dalam ruangan.

dorm | izoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang