Dewasa itu bukan terletak dari berapa umur kita,namun dewasa itu terletak pada bagaimana cara kita mengatasi sebuah masalah.
•••
"kamu ga akan bahagia Risa" maura tampak marah kepada anak semata wayangnya itu.
"persetan dengan bahagia! Aku rasa mamah tau ucapan adalah doa" Risa membalasnya dengan menggebu gebu,ia mengeluarkan semua amarah nya kepada sang ibu.
"berani nya kamu membentak mamah seperti itu ! Dasar anak durhaka,kurang apa saya membesarkan kamu sampai seperti ini!"
"oh yah? Anda mamah saya? Apakah ada seorang ibu yang membalas dendam nya kepada anak anaknya? Apakah ada seorang ibu yang tega mendoakan anak nya untuk tidak bahagia? Apakah ada
"stop Risa! Kamu sudah keterlaluan,pergi kamu dari rumah saya!" teriak maura yang sudah tak bisa lagi menahan amarahnya.
"tanpa mamah usir ,Risa bakal pergi" Risa berlari mengemasi barang barangnya dan bergegas pergi sejauh mungkin dari rumahnya.
Ditengah perjalanan Risa berhenti karena melihat anak kucing yang sangat menggemaskan,Risa membawa anak kucing itu kedalam pangkuannya.
"push ,lo tau ngga? gue sakit hati,gue benci sama orang yang ngaku jadi ibu gue tapi nyatanya dia ngga ngeharepin kehadiran gue sama sekali,rasanya itu kaya gini push" tangan mungil Risa mengeluarkan belati kesayangannya, ia mulai menguliti kucing tersebut tanpa rasa kasihan sama sekali setelah melihat kucing tersebut mengerang kesakitan.
Bukan Risa namanya jika membuat korbannya langsung tak bernyawa tanpa merasakan sakit yang begitu teramat sakit sebelum menemui ajalnya. Setelah puas melihat kucingnya sudah tak bergerak dan berlumur darah,Risa mengendarai motornya kembali,menyusuri jalannan menuju basecamp geng nya itu.
"ehhh si cantikk Risa,darimana aja nih calon istriku" arinal si cowo centil mulai menggoda Risa lagi seperti biasanya.
"pala lo calon istri calon istri,jijik gue dengernya" Risa mendengus kesal
"alah jangan gitu neng ,tar kalo mamas ga ada aja di cariin alesannya kangen" ucap arinal sambil merangkul pundak Risa
"awasin ga tangan lo itu,atau gue bikin lo ga bernyawa sekarang juga" ancem Risa
"aww mamas atut neng ,galak bener dahhh,gue sumpahin lo bakal ngejar ngejar gue suatu hari nanti" ucap arinal sambil menekuk mukanya
"ngarepp woiii" teman teman mereka berseru kencang dan setelahnya tertawa lepas menertawakan arinal yang pucat pasi mendengar ancaman key.
"Ris muka lo kenapa kaya di tekuk gitu?" tanya aurel
"gue benci sama mamah rel"
"syutt,jangan kaya gitu ,lo beruntung masih punya orang tua,liat diluar sana yang pengen banget punya orang tua,lo harus bersyukur " ucap bima menimpali ucapan Risa
"gue ga sebaik yang kalian kira" Risa menundukan kepalanya
"Ris tatap mata gue,ga ada orang jahat yang mengatakan dirinya jahat,ga ada orang baik yang mengatakan bahwa dirinya baik"ucap arinal sambil memegang pundak Risa.
"wedehhh gila sih gue kaget dengernya,seorang arinal si begajulan bisa ngomong sebijak itu,hello apakah itu kekuatan cinta yang selama ini dunia bicarakan" reza mencairkan suasana,membuat yang lain ikut tertawa
"lebayyy lo sempak dajal ,baru tau lo kalo gue bisa mengalahkan kebijakan bima?" ketus arinal
"jangan mau sama arinal Ris,mending sama gue" ucap reza meledek arinal
"berisik deh lo kutil kuda,jangan didengerin kutil kuda yah neng ,mending sama mamas kemana mana"
"berisik deh lo lo pada,kasian Risa tauuu"gerutu aurel
"aelah rel,lo kalo cemburu bilang sama gue,maaf yah rel gue udah pindah kelain hati" cengir arinal
"ARINALLLLL!!!" aurel mengejar arinal yang sudah terlebih dahulu lari meninggalkan aurel.
"Gue beruntung punya teman rasa keluarga sebaik kalian,berkat kalian gue masih punya cahaya di kehidupan gue yang gelap ini,beri mereka kesehatan selalu ya tuhan,Risa sayang mereka" ucap Risa didalam hati sambil memandang aurel,arinal,bima,reza bergantian sebagai sosok yang paling berjasa dalam kehidupannya.
•••
Salam hangat
Dandelion
