5

427 63 13
                                    

selesainya changbin bercerita kisah sedihnya itu, senyum terdapati kembali di wajah chan. matanya pun terlihat lebih cerah dari bintang di malam itu (?). "you know what changbin? kamu masih punya banyak waktu" dia menaruh tanganya di paha changbin sambil mengelus pelan, mata changbin terpaku kepada tangannya tersebut. "mau kamu memilih masuk jurusan teknik, mau kamu membuat musik denganku. aku harap kamu memilih yang terbaik dari dua tersebut. kalaupun situasi tidak memihak pun, selalu ada jalan kembali" chan tersenyum hangat mengakhiri kalimatnya tersebut.

changbin tidak terlalu mengerti apa maksud dari chan tersebut, tapi changbin tau ia harus memilih pada akhirnya. walaupun pilihan tersebut tidak memiliki banyak kebebasan baginya. "dont cry so much" chan menambah, tangannya mengusap mata sembab changbin. "you're still the cute binnie, the one who fell from his bike crying 15 years ago" wajahnya changbin akhirnya merona. tentunya pada saat itu changbin belum memiliki rasa kepada si chan kecil, ia selalu hormat kepada chan sebagai kakaknya.

"really?" changbin mengangkat dagunya, "kakak masih sama sama saja tuh, eh" changbin akhirnya tertawa. changbin duduk lebih santai sekarang. wajahnya mendongak ke langit, yang sekarang lebih terlihat cerah daripada tadi.

cup! changbin terkaget dengan kecupan cepat dari chan ke pipinya. chan mengambil tangannya dan menariknya berdiri. "ayo sudah larut malam, akan kubelikan susu stroberi selagi jalan pulang" chan memberikan senyum percaya diri. changbin harus sebelum dirinya lepas kendali.

"jangan seperti itu lagi!" changbin menunjukkan jarinya kepada chan. wah bohongnya dirinya, mungkin ia memang ingin chan melakukannya kembali. chan tertawa kencang. keduanya pun kembali pulang, tidak lupa dengan susu stroberi untuk changbin. changbin memang hanya butuh chan untuk dipercaya.

<<the next day>>

ia akhirnya pun juga menceritakan kejadian kemarin malam kepada hanjoo, tidak lupa dengan insiden dengan chan. hanjoo yang mendengar hanya memberikan reaksi saat chan mencium pipi changbin. hanjoo teriak segilanya, bahkan memukul pundak changbin.

"he likes you back!" yang hanjoo katakan saat mendengarnya, walaupun changbin juga yakin dengan hal itu ia tidak mau juga menyadarinya. hanjoo yang sudah menjadi teman lama changbin, tidak pernah menolak siapa yang changbin suka. toh mereka dulu pernah "berpacaran" untuk menutup isu yang dibuat anak sekolah kepada changbin.

hanjoo dan changbin punya beberapa sejarah dibelakang mereka. hanjoo anak culun bullyan pertama dan changbin anak culun bullyan kedua. hanjoo dan changbin harus pura pura berpacaran untuk beberapa minggu untuk menutupi rumor yang beredar tentang changbin. dan hingga sekarang mereka 'stuck' berdua kemanapun.

akhirnya bunyi dering bel istirahat berbunyi menandakan istirahat sudah selesai. hanjoo kembali ke tempat duduknya tanpa berkata apapun. dul, anak yang selalu tertidur di kelas itu tiba- tiba berbalik badan menghadapnya dan dengan muka bantalnya berkata kepada changbin. "di depan kelas ada hyunjin, dia memanggilmu" changbin mebelalakan matanya, tiba-tiba melihat hyunjin dengan santainya berdiri di depan kelas.

mata dari satu kelasnya itu langsung tertuju padanya, changbin lupa hyunjin itu pujaan sekolah ini. hyunjin masih berdiri dengan senyum manis, matanya hanya tertuju padanya. mungkin hyunjin memanggil atas panggilan pak joo. mengingat formulir organisasi yang sudah dengan pasrah ia tanda tangani, changbin meraihnya dari tasnya. setelah beranjak dari kursinya, ia menoleh ke belakang untuk melihat hanjoo. gadis berkacamata itu hanya tersenyum malas. sedangkan sekarang perhatian kelasnya ada di changbin yang berjalan menuju hyunjin di depan pintu kelas.

"pak joo?" changbin tanya. hyunjin hanya mengangkat pundaknya malas. mungkin changbin akan ketinggalan kelas filosofinya untuk beberapa menit. tak apalah, ia juga tidak begitu menyukainya. changbin berjalan mengikuti hyunjin, yang langkah panjangnya untung dari kakinya yang jenjang. changbin harus sedikit lebih cepat berjalannya.

beberapa menit berjalan mengikuti hyunjin, tiba-tiba ia berhenti di lorong kelas yang kosong. hyunjin menghadap balik kepada changbin dan menarik tangannya dengan kuat. "heh? mau kemana-" dengan cepat hyunjin menutup mulutnya dan menyeret changbin keluar dari pintu belakang sekolah.

"tolonglah diam sebentar" hyunjin bilang dengan nada malas, namun diwajahnya ada senyum kecil.

-

tak tahu bagaimana, changbin diseret oleh hyunjin ke lapangan rumput belakang sekolahnya. mereka duduk di belakang kursi penonton, sehingga tak seorang pun dapat melihat mereka. hari itu masih siang, namun panas terik matahari tidak menyentuh mereka karna kursi tinggi ini.

hyunjin duduk disalah satu pojok paling dalam dibawah kursi penonton itu, membaringkan badannya yang panjang itu di rumput dan kepalanya diatas tas. tas sekolah hyunjin sendiri. hyunjin memang sudah disini sejak tadi?

"lo gila ya? gua kira lu panggil gua karna dipanggil pak joo" changbin panik seadanya. dia tidak pernah rasanya bolos kelas. rasanya tidak pernah pun dia bolos sekolah maupun sakit ataupun alasan lainnya. tapi hyunjin dengan mudahnya mengajaknya bolos.

"gua ga bilang dipanggil pak joo kan? lagian lu yang datang sendiri ke gue? lu lah yang bodoh seo changbin" hyunjin berkata, matanya tertutup tenang di bawah teduhan kursi. senyum nakalnya masih ada diwajahnya. memang betul hyunjin tidak berkata satu kata pun saat ia menghampirinya. namun tentang apalagi dia memanggil changbin?

"kau yang bodoh hwang hyunjin, gue pergi!!" bentak changbin, badannya sudah sepenuhnya terbalik.

"tolong, jangan dulu" hyunjin menangkap lengannya dengan cepat. changbin berbalik dan menatap wajah hyunjin. entah ada apa sebenarnya, namun wajahnya terlihat sedikit kesal, dan sedih? "karna sudah beberapa menit, pasti gurulu sudah tahu lu bolos. mending tidak usah kembali" dengan cepat hyunjin menarik tangannya dan kembali berbaring.

changbin hanya termenung heran, dia tahu pasti kalau ia kembali Ibu Jang akan memarahinya jadi memang aman jika dia tidak kembali. lalu sebenarnya ada apa dia perlu aku disini?

"hey seo changbin, dengerin gue" hyunjin berkata dengan matanya tertutup, changbin hanya malas menoleh. matanya terfokus di satu titik di rumput yang tidak berguna. pikirannya sebenarnya melayang, namun kata-kata hyunjin yang pelan itu masih dapat ia tangkap. "sepertinya gue akan membutuhkanmu lebih lama dari 2 jam"

______________________________________________

halo, its marisio :)

im so sorry for the one month update gap. the draft is there on my phone but I couldnt decide where I want the story goes.

so here for the short update. I WILL TRY my best to update next week. and for the time being, stream fancy by twice tomorrow.

thank you for the comments :)

enjoy? will update as soon as possible.

0421

2 hours - [changjin]Where stories live. Discover now