Bab 12

820 166 10
                                    

Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.

IG @Benitobonita

Suara Kamal membangunkan Al' Kaar. Dia menguap dan merenggangkan badan. Namun, gerakan pria itu  seketika membeku saat dirinya menyadari ada sesuatu yang bergerak di dekatnya.

Wangi betina.

Mata Al' Kaar terbuka lebar ketika mendapati Rilka ternyata sedang tidur memeluk dirinya. Gadis itu seakan tidak merasa bersalah dan malah memakai dadanya sebagai bantalan.

Jantung Al' Kaar berdebar cepat. Dia bukan pria yang dapat menahan godaan dalam jangka waktu sangat lama dan betina yang menindihnya terlalu harum untuk diabaikan.

Al' Kaar menelan ludah. Jari-jari tangan kanannya bergerak pelan untuk meraba tubuh hangat yang sangat menggairahkan itu.

Erangan lembut keluar dari bibir Rilka dan menyadarkan Al' Kaar akan perbuatannya yang tidak terpuji. Pria itu segera mengangkat, lalu mengepalkan tangan agar tidak lagi merayap nakal ke tubuh betina yang bukan pasangannya.

Namun, argon betina yang berada di sebelah pria itu tidak mau bekerja sama. Rilka malah semakin merapatkan diri, seakan berusaha mendapatkan kembali sentuhan dari Al' Kaar.

Al' Kaar menoleh tepat saat Rilka mendongak sehingga bibir mereka bersentuhan dan menahan napas saat sang betina yang ternyata pura-pura tidur itu mulai menciumnya. Dia membutuhkan waktu beberapa menit sebelum berhasil mendapatkan akal sehatnya dan mendorong tubuh yang kini berada di atasnya.

Mereka berguling. Al' Kaar kini berada di atas. Pria itu berusaha bangkit. Namun, Rilka tidak mengizinkannya dengan mudah. Dia menahan kedua lengan sang argon jantan sambil berusaha kembali mencium bibirnya.

"Rilka, hentikan!" bentak Al' Kaar sambil meronta hingga gadis itu berhenti mencengkeramnya.

Wajah Rilka berkerut masam ketika buruannya lepas. Al' Kaar bangkit berdiri, lalu merapikan jubahnya. Dia beberapa kali mencuri pandang ke arah betina yang kini setengah berbaring dengan posisi sangat menantang.

Belahan dada Rilka mengintip dari balutan pakaian yang telah koyak, begitu juga paha gadis itu yang hanya tertutup setengah. Desir gairah kembali dirasakan Al' Kaar. Namun, dia segera mengalihkan pandangannya ke arah dinding gua.

"Ehm, aku akan pergi. Namun, aku berencana untuk kembali mengunjungimu saat pulang nanti. Aku harap kau bersedia tidak mencari argon jantan sebagai pasanganmu untuk beberapa saat dulu."

Mata Rilka berbinar seketika. Gadis itu membusungkan dada, lalu tersenyum menggoda. "Kau ingin menjadi pasanganku?"

Selanjutnya dapat dibaca di:
https://karyakarsa.com/Benitobonita/12-argon-planet-zigrora-series

Sayap Gurun Pasir [ Planet Zigrora Series ]Where stories live. Discover now