"Jadi....apa kamu tidak ingin tahu,siapa wanita yang tadi ada di tempat mu bekerja dan marah-marah tak jelas"Tanya Betty pada Shena ,karena ia sendiri sangat ingin bicara tapi sepertinya gadis itu takut untuk bertanya langsung

"hem...maaf mi,aku sebenarnya  penasaran tapi aku sepertinya tak pantas untuk bertanya"ucap Shena takut-takut

"tidak apa-apa sayang..Mommy paham kok"ucap Betty dan tersenyum ke arah Shena  "kamu ingat tentang gadis yang dulu sangat dicintai Dave tapi ia malah pergi meninggal Dave sampai akhirya Dave berubah total saat itu " ucap Betty sedih.

Shena hanya tertegun sesaat dan mulai menyadari arah pembicaraan mereka saat ini dengan pandangan yang tak lepas dari Betty,tak lama wanita separuh baya itu langsung mengangguk seolah mengiyakan dengan wajah penuh peratayaan dari Shena.

"Iya dia gadis itu,gadis yang sudah meninggalkan Dave tepat di hari pertunangan mereka dan malah pergi dengan laki-laki lain"ucap Betty menekan setiap katanya,Shena tahu betul betapa malu keluarga Hilton saat itu,ia jadi merasakan sakit hati juga dan kalau pun Dave besikap kasar pada setiap wanita itu mungkin wajar mengingat betapa malu,hancur dan sakit hatinya ia pada saat itu.Shena juga tak habis fikir mengapa gadis itu pergi meninggal Dave yang menurut Shena tak ada celah sedikit pun itu.

Keadaan hening sejenak,begitu banyak  pertanyaan yang ada di benak Shena saat ini,ia mengingat kembali sosok Jeselyn yang temui tadi.Pantaslah Dave begitu mencintai gadis itu mengingat penampilannya yang sangatlah anggun dan cantik layaknya model,sementara dirinya tak ada apa-apanya bahkan seujung kuku gadis itu pun mungkin tidak batin Shena,yang seketika membuatnya menciut dan ia menekankan pada dirinya bahwa ia harus belajar mulai dari sekarang untuk tidak berharap lebih kepada pria bule yang sudah mencuri hatinya dan mengubur perasaannya  dalam-dalam.

"Kamu tahu sayang,Dave memang mencintai Jeselyn memang kala itu.Tapi kamu juga harus tahu cinta yang Dave berikan pada Jeselyn tak setulus yang Dave berikan dan perlihatkan kepada mu"sambung Betty lagi,seolah ia paham bahwa gadis yang sekarang ada didepannya tengah banyak berfikir,sementara Shena hanya memandang Betty dengan wajah polos dan bingungnya..Betty menggengam erat tangan Shena dan membelai punggung gadis itu menyalurkan kasih sayang layaknya ibu yang sedang menenangkan anaknya.

"Jangan terlalu bingung,Mommy yakin sama pilihan Dave.tugas kamu sekarang hanya belajar untuk membuka hati buat anak mommy"

"eh..mak..maksud mommy ? " tanya Shena bingung

"kamu tau maksud mommy apa,turuti kata hati kamu.Jeselyn itu hanya massa lalu jadi kamu jangan terlalu berfikir keras apa lagi harus menolak anak mommy ok"

Shena hanya mengangguk,walaupun sebenarnya ia tidaklah paham banget.Tapi ia tahu bahwa ibu dari laki-laki bule itu telah memberikan sinyal bahwa ia mendukung setiap keputusan kedepannya,dan itu entah kenapa membuat Shena sedikit lega dan ada perasaan bahagia menyelimuti dirinya saat ini.Sampai akhirnya obrolan kedua wanita itu terhenti dengan datangnya makanan yang telah mereka pesan.

Waktu seolah berakhir dengan cepat,hari ini Shena benar-benar di buat bahagia atas ke hadiran Betty di sampingnya,tanpa ia sadari bahwa dirinya sudah terlalu hanyut dalam kenyaman dan bisa tertawa lepas seolah melepaskan rasa rindunya yang selama beberapa minggu ini melandanya tanpa ia sadari,walaupun sebenarnya dalam hatinya terasa masih ada yang kosong dan sedikit terobati dengan kehadiran Betty saat ini,setelah berkeliling,dan mengajak Betty mencoba beberapa menu makanan khas Indonesia kini ia harus melepas kehadiran Betty karena ia akan segera terbang ke negaranya.Ia memeluk Betty erat,tak terasa air matanya menetes melepas kebergian dari ibu Dave,pelukan wanita itu seolah mewakili rasa rindunya pada seseorang yang ingin sekali ia lihat lagi.

"maaf karena aku tidak bisa ikut mommy " disela pelukan dan tangisan Shena pilu

"Tidak apa-apa sayang..mommy akan menunggu sampai kamu siap,oh ia..mommy rasa ia juga sangat merindukan mu"ucap Betty desela pelukannya,Shena melepaskan pelukannya dan memandang wanita separuh baya itu,melihat sorot matanya yang teduh dan tak lupa senyum yang memberikan ketenangan padanya..

"maksud mommy ?'' ucap Shena bingung

"Mommy rasaaaa....Dave juga merindukan gadis manis ini"goda Betty pada Shena sembari membelai pipi Shena manja,jangan tanya ekspresi Shena saat ini.Bahagia tentu saja bahkan saat ini ingin rasanya ia melompat-lompat saking berbunganya hatinya saat ini dan ia harus berusaha mati-matian untuk tidak melakukan tidakan memalukan itu.

"Ya sudah mommy pergi dulu ya,ada satu rahasia lagi yang harus kamu tahu.Mungkin kamu tidak melihat Dave tapi percaya sama Mommy anak itu saat ini  bahkan tau apa yang sedang engkau lakukan"

"maksud mommy "

"eeemmmm....tidak apa-apa,kalau gitu mommy pergi ya.jangan sungkan untuk menelpon mommy kalau kamu ada perlu dan kalau ada yang mengganggu mu..ok sayang" ucap Betty 

"iya mom..terima kasih"ucap Shena dan seketika memeluk erat Betty lagi.

Setelah melakukan drama pelukan akhirnya Betty pergi meninggalkan Shena,ia pun berjalan arah pulang ke kosantnya dengan senyuman yang tercetak dengan jelas diwajahnya..

******

Sementara ditempat yang lain,tak ubahnya Shena.Dave juga tersenyum menyaksikan interasksi antara Ibu dan Shena melalui telepon genggamnya,walaupun hanya berupa video dan beberapa foto yang diambil secara diam-diam oleh orang kepercayaannya yang ada di Indonesia.Melihat senyum tulus yang tercetak diwajah gadis itu,semakin menyakinkan dirinya bahwasanya ia pun tak bisa membohongi perasaannya bahwa ia juga merindukan gadis asal Indonesia itu.

Dave meletakkan telepon genggamnya diatas meja kerjanya,ia masih meneliti foto yang melihatkan Shena tengah berpelukan pada Betty,bahkan tak hanya dirinya,sekarang ibunya pun begitu menyangi gadis itu.Bedanya kalau ibunya terang-terangan menunjukan kalau ia menyangi gadis itu dan berbeda dengan dirinya yang masih menutupi perasaannya dan tanpa ia sadari ia berjanji tidak akan melepaskan kebahagian yang sekarang tengah dirasakan ibu dan gadisnya.

"terus pantau keberadaan wanita ular itu,jangan sampai ia berani berbuat mendekati Shena dan nekad seperti tadi siang atau aku benar-benar akan memenggal kepala kalian semua yang ada disana"ucap Dave dengan nada penuh penekanan dan sekatika mematikan sambungan  telepon genggamnya.

"jeselyn..." ucapnya lirih penuh emosi..

flas back on...

"Tuan...barusan saya menerima telepon masuk dari Steve,orang yang bertugas untuk mengawasi nona Shena Indonesia,dia mengatakan kalau tadi ada insiden di tempat nona Shena bekerja."Ucap Barry yang saat ini tengah berdiri dihadapan Dave di meja kantornya.

Sementara Dave hanya menautkan alisnya saja,tanpa ia harus bersuara Barry pun langsung tahu apa yang di inginkan dari bossnya itu.

"Steve mengatakan kalau masalahnya sudah selesai karena ketepatan ibu anda datang,tapi masalahnya..."ucap Barry ragu-ragu dan menghentikan ucapannya

Dave yang awalnya sedang memainkan telepon genggamnya segera melihat ke arah Barry,ia memperhatikan asistennya tersebut yang sudah ia anggap seperti kakak sendiri buat dirinya.Melihat gestur tubuh dari Barry,Dave tahu bahwa asistennya itu tengah menyembunyikan sesuatu dan ragu-ragu untuk mengatakannya semakin membuat Dave penasaran.

"em....orang yang membuat masalah ditempat nona Shena kerja adalah orang yang ada dimasa lalu anda"Ucap Barry

Mendengar perkataan dari Barry seketika membuat Dave langsung menahan amarah,ia tahu siapa yang dimaksud oleh Barry adalah Jesselyn.

"Anda jangan khawatir tuan,Ibu anda saat kejadian ada disana bahkan sebelum Steve datang untuk membantunya,dan ini ada beberapa foto kebersamaan nona Shena dan Nyoya yang diambil oleh Steve.Dan ada beberapa video dan sudah saya kirim ke Hp anda "Jelas Barry meyakinkan

Dave mengambil maps coklat yang diletakkan Barry diatas meja kerjanya,ia membuka maps tersebut dan melihat bebrapa foto kebersaam Shena dan ibunya yang seketika membuat emosinya meredam.

"baiklah..kau boleh pergi"ucap Dave kemudian."Tunggu.."

Bari seketika menghentikan langkahnya

"Awasi terus wanita itu Barry,aku percayakan keselamatan gadis itu pada mu.entah kenapa aku memiliki perasaan tidak tenang tentang gadis itu..dan satu hal lagi..kalau sedang bersama ku,sudah aku bilang bahwa kau boleh memanggil ku dengan Dave saja"tukas Dave setelahnya.

Barry hanya mengangguk mengerti dan hanya membalas dengan senyuman..

Janga lupa vote nya ya....terima kasih


ShenaWhere stories live. Discover now