02

122 13 0
                                    

Dunia terlalu keras untuk orang yang lemah. Jangan banyak mengeluh! Perbanyaklah usaha!
^I Can Do It^

💌💌💌









Rasanya ingin menghilang saja dari muka bumi ini. Benar - benar capek. Capek pikiran, capek tenaga, capek hati pula.


Sudah sebulan aku menjadi parasit bagi kedua orangtua ku. Teman - teman seangkatan ku sudah menikmati gaji mereka. Sementara aku? Aku masih luntang - lantung membawa stop map berwarna coklat dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Dengan hasil yang sama. Kata Maaf yang selalu ku dengar.


Fotocopy Ijazah terakhir ✔
CV ✔
Pas foto berwarna ✔
SKCK ✔
Dan segala tetek bengek lainnya sudah ku lampirkan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.


Roda kehidupan selalu berputar. Dan semua orang memiliki zona waktunya masing - masing.


Itulah prinsip dalam hidupku. Mungkin saat ini waktu belum perpihak padaku. Aku hanya perlu bersabar sedikit lagi dan berusaha lebih keras lagi. Ayolah Yuli, kamu bisa!


11.30

Suasana kota yang semakin panas dan banyak polusi membuatku merasa jengkel. Jalanan mulai padat di karenakan akan masuk jam makan siang. Perutku juga sudah minta diisi sedari tadi.

Ku arahkan mobilku di salah satu resto. Segera ku sambar tas dan ponselku. Terlalu lama berada di mobil juga membuatku merasa pengap ditambah panasnya suasana kota.

Beruntung, resto yang ku pilih tempatnya sejuk karena banyak pohon rindang disekelilingnya. Sejenak aku ingin melepas penat ku disini.


Ku buka dompetku, hanya tersisa selembar uang seratus ribu. Ohhh malangnya diriku ini.

Apa aku harus minta ke Ayah atau Bunda? Tidak! Aku tidak ingin melakukan itu lagi. Aku harus bisa mendapatkan uang dari usahaku sendiri. Aku sudah dewasa. Aku yang akan bertanggung jawab pada diriku sendiri. Aku tidak bisa terus bergantung pada kedua orangtua ku. Aku merasa malu jika masih meminta, sementara di usiaku sudah layak bekerja.


Fiks, aku cuma memesan segelas moccacino dingin. Well, hemat sekali 😓

"Yuli"

Aku mendongak ketika ada seseorang yang menepuk bahuku pelan.


"Tiara?! Apa kabar kamu?" tanyaku antusias

Tiara adalah teman seperjuanganku. Kita ngekos bareng waktu kuliah. Begadang bareng buat tugas kuliah. Pergi ke perpustakaan bareng buat cari buku referensi. Kelaparan bareng kalau lagi asyik nugas. Teman hang out. Teman curhat. Teman gila bareng juga. Pokoknya the best banget dia.


Lulusan Coumlade dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, itulah Tiara. Dan saat ini dia sudah bisa menjabat sebagai manager salah satu perusahaan. Penampilannya juga banyak yang berubah.

Berkas Sang MantanWhere stories live. Discover now