"Aku bersedia menjalaninya." jawab Jin Hyuk

"Orang lain mungkin akan mempertanyakan niatmu." ucap Tuan Lee

"Dia wanita istimewa dan aku sama sekali tidak memedulikannya. Dia terus tersenyum dan aku terhibur melihatnya." kata Jin Hyuk

Nyonya Lee memperhatikan reaksi Jin Hyuk, ia tahu bagi Jin Hyuk hubungannya dengan Soo Hyun bukan sekedar pendekatan dan Jin Hyuk pasti sangat menyukainya.

Nyonya Lee memberikan jeruk yang sudah dikupasnya untuk Jin Hyuk.
*****
Tuan Nam bertanya, Soo Hyun akan mengirimkan hadiahnya pada ayahnya hari ini?

"Semuanya mungkin tidak terkendali." Sela Soo Hyun

"Tidak semua orang terlahir beruntung dengan wajah secantik itu lalu kenapa kamu tidak pernah tertawa atau tersenyum? Kadang aku benar-benar tidak suka harus mengantarmu." ucap Tuan Nam

"Kenapa aku tidak tersenyum?" tanya Soo Hyun

"Di mana Kim Jin Hyuk? Ayo minum soju bersamanya." ajak Tuan Nam

"Apa?" ucap Soo hyun terkejut

"Jujur saja, tidak ada yang salah dengannya jadi kenapa kamu berhati-hati sekali? Aku tidak bermaksud menyuruhmu bersamanya. Kamu tahu ada orang yang membuatmu tersenyum, makan dan minumlah dengan orang seperti itu. Melihatmu begini membuatku tertekan." kata Tuan Nam

"Sudah lama kamu tidak marah begini." ucap Soo Hyun

"Terserahlah." kata Tuan Nam

Manajer Sun Joo menelfon Tuan Nam tapi ditolaknya. Soo Hyun tak apa sebenarnya, ia menyuruh Tuan Nam menjawabnya saja.

"Itu Sun Joo, maksudku Manajer Sun Joo. Dia mungkin ingin minum-minum lagi." ucap Tuan Nam

"Kalau begitu, temani dia. Belakangan ini dia tertekan karena pembukaan hotel baru. Gantikan aku menyemangatinya." kata Soo Hyun

"Pikirkanlah dirimu sendiri karna Presdir kita sama tertekannya. Tanpa ada yang menyemangatimu, kamu pergi dari rumahmu ke kantor dan ikuti rapat. Kamu tidak lelah?" tanya Tuan Nam

"Sudah biasa." jawab Soo Hyun

"Waktu cepat berlalu Soo Hyun-ah. Menyesalkan berlalunya waktu hanya akan membuatmu sedih karna uang tidak bisa membeli waktu." ucap Tuan Nam

Soo Hyun terdiam lalu memikirkannya.
****
Soo Hyun masuk kemarnya tapi ia kepikiran soal dasi itu, ia pun keluar lagi dan mengemudi ke tempat Nyonya Lee.

Jin Hyuk keluar tak lama kemudian dan Soo Hyun terkejut saat Jin Hyuk mengetuk kaca jendela.

Soo Hyun keluar, ia menjelaskan kalau jadwalnya selesai lebih cepat. Sebenarnya Jin Hyuk juga mengharapkan hal itu dan harapannya terwujud.

"Harapan macam apa itu." ucap Soo Hyun

"Itu harapanku hari ini dan besok ada harapan baru." kata Jin Hyuk

"Kurasa aku datang terlalu malam." ucap Soo Hyun

"Kita bisa masuk lagi. Guru Lee baru masuk kamar gelap jadi kita harus menunggunya. Aku akan buatkan teh." kata Jin Hyuk

"Tidak perlu. Bagaimana kalau kita jalan-jalan?" ajak Soo Hyun

"Baiklah." jawab Jin Hyuk

Jin Hyuk memakaikan syalnya untuk Soo Hyun, ia tak mau Soo Hyun sampai terkena flu. 

"Aromanya enak." Kata Soo Hyun. 

"Pasti aroma pelembut kain." ucap Jin Hyuk

Jin Hyuk membahas soal kesibukan Soo Hyun karena menghadapi pembukaan hotel baru. Soo Hyun mengatakan ia sudah biasa tapi ia khawatir pada Jin Hyuk karena ini pasti bidang baru untuk Jin Hyuk. 

"Aku menyukainya." Ujar Jin Hyuk.

"Bukannya sulit mengundang selebritas?" tanya Soo Hyun

"Tidak, aku tahu akan berhasil. Aku belum lama terlibat tapi ini membuatku takjub. Bagaimana Ibu bisa berhasil membuat Hotel Donghwa sukses dalam waktu sesingkat ini? Aku sering memikirkan Ibu." ucap Jin Hyuk

"Senang mengetahui kamu sering memikirkanku. Aku hanya mengerahkan segalanya. Aku membutuhkan bakat terbaik serta panduan untuk hotel peringkat terbaik dunia. Itu sebabnya aku mengundang para koki, Tuan Nam dan para direktur dalam tur ke hotel-hotel terbaik di seluruh dunia." kata Soo hyun

"Mereka semua?" tanya Jin Hyuk

"Hotel itu diberikan padaku sebagai tunjangan tapi bagiku hotel itulah segalanya. Aku menghabiskan sisa uang yang aku terima sebagai tunjangan dan berkeliling dunia. Aku mengambil pinjaman dan mendekorasi ulang hotel. Semua yang aku pelajari dari tur hotel itu kucurahkan untuk hotelku sendiri. Aku berterima kasih pada mereka yang membantuku saat itu. Tanpa mereka, aku tidak akan sampai sejauh ini." cerita Soo hyun

Jin Hyuk tiba-tiba berhenti dan menatap Soo Hyun, "Tindakanmu sebelumnya menunjukkan kamu dapat mengambil risiko lalu kenapa kamu ragu denganku? Benar, bukan?"

"Entahlah." jawab Soo hyun

Jin Hyuk lanjut jalan duluan, Soo Hyun menyusulnya dan tiba-tiba merangkul lengan Jin Hyuk. Jin Hyuk tersenyum bahagia dan Soo Hyun juga.

Kemudian Jin Hyuk menggenggam tangan Soo Hyun dan memasukkannya ke saku lalu mereka sama-sama tersenyum. 
*****
Sampai di mobil, Soo Hyun memberikan dasi itu untuk Jin Hyuk.

"Aku membeli hadiah untuk ayahku dan ini bonusnya. Sayangnya mereka tidak punya dasi beritsleting. Aku tidak tahu kamu suka warnanya atau tidak." kata Soo Hyun

"Terima kasih, Daepyonim. Belum pernah ada yang memberiku dasi." ucap Jin Hyuk

"Aku juga belum pernah membelinya untuk siapa pun kecuali ayahku." kata Soo hyun

Sampai di rumah, Jin Hyuk mengeluarkan dasi itu lalu ia mencari cara mengikat dasi di internet.

Jin Hyuk mengikuti cara yang ada di internet tapi tidak semudah itu melakukannya.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

[End] Encounter √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang