Jin Hyuk juga terus memikirkan Soo Hyun di kamarnya. Jin Hyuk langsung menyambar mantelnya dan keluar. 

Soo Hyun kembali untuk melihat lukisan itu tapi tiba-tiba Jin Hyuk datang padahal mereka gak janjian dan Jin Hyuk langsung tersenyum lebar.

Jin Hyuk turun dari sepedanya dan mengarahkan lampu sepeda ke lukisam itu lalu ia berdiri di samping Soo Hyun. 

"Bisakah kamu melihat lukisan ini dalam gelap?" tanya Jin Hyuk

"Kim Jin Hyuk-ssi." ucap Soo Hyun

"Kita bertemu lagi di bawah Jalan Tol Naebu. Apa yang harus kita katakan soal alasan kita bertemu lagi?" tanya Jin Hyuk

"Kamu memergokiku berada di sini selarut ini. Aku biasa pandai menahan diri tapi di sinilah aku." ucap Soo hyun

Jin Hyuk: Aku membaca ini di buku. Tertarik kepada seseorang adalah pertarungan antara kepastian dan keraguan menyukai seseorang. Kepastian dan keraguan itu bercampur seperti arus. Saat keraguan sirna dan hanya tersisa kepastian, saat itulah cinta dimulai. 

Soo Hyun: Pertarungan.

Jin Hyuk: Daepyonim bagaimana jika kita meninggalkan perasaan kepastian dan keraguan ini untuk saling bertarung dan mencari tahu apakah kita saling menyukai?

Soo Hyun tidak menjawabnya, ia malah mengalihkan pandangan dan tidak bisa menatap Jin Hyuk. 

Jin Hyuk memutar tubuh Soo Hyun untuk menatapnya. 

"Bagaimana jika kita menganggap berada pada tahap sebelum berpacaran dan berjumpa lagi di sini?" tanya Jin Hyuk

Soo Hyun perlu berpikir beberapa saat sebelum menjawab, "Baiklah mari menganggap kita pada tahap sebelum berpacaran."

Jin Hyuk pun tersenyum lebar mendengarnya.
******
Jin Hyuk berhasil mengajak Soo Hyun mempertegas hubungan mereka, kalau mereka sekarang dalam tahap pendekatan.

Jin Hyuk: Karena kini kita dalam  tahap pendekatan, apa yang perlu kita lakukan?

Soo Hyun: Secepat itu? Entahlah.

Jin Hyuk: Bagaimana kalau bersepeda romantis?

Jin Hyuk mengambil tangan Soo Hyun karna ia tahu Soo Hyun pasti kedinginan lalu ia memakaikan sarung tangannya. 

"Tangan Anda kecil sekali. Manisnya." puji Jin Hyuk

"Jika kamu terus berkata aku manis, aku akan berpikir itu benar." ucap Soo Hyun

"Tapi memang benar." kata Jin Hyuk

Jin Hyuk menyiapkan sepedanya dan menyuruh Soo Hyun naik di belakang, mungkin tidak seperti mobil Soo Hyun yang nyaman dan mahal tapi tetap menyenangkan.

Jin Hyuk juga menyuruh Soo Hyun memegang erat pinggangnya.

Jin Hyuk: Kamu lebih berat dari kelihatannya, kamu tidak tahu bahwa sepeda tidak terlalu kokoh?

Soo Hyun: Kamu sungguh menyimpan dendam, Kim Jin Hyuk-ssi.

Jin Hyuk: Aku hanya bergurau.
*****
Jin Hyuk di kamarnya dan ia memegang sesuatu sambil tersenyum.

Kilas Balik
Jin Hyuk mengajak Soo Hyun mampir minum kopi tapi Jin Hyuk juga memesan kue.
Kata Jin Hyuk mereka harus merayakan hari pertama tahap pendekatan mereka.
Jin Hyuk juga membagi hiasan kue itu dan mereka masing-masing pegang satu. 

Tiba-tiba Jin Hyuk menanyakan kenapa Soo Hyun tidak pernah memakai lipstik yang ia belikan, apa Soo Hyun tidak menyukai warnanya? 

"Warnanya bagus dan cerah tapi kupikir akan tampak bagus jika kupakai di musim semi." jawab Soo hyun

"Penyair Rainer Maria Rilke berkata hanya mereka yang berpegangan tangan saat berjalan di kota yang dinginlah yang akan bisa melihat musim semi. Kita sudah naik sepeda dan minum kopi bersama. Ini sudah musim semi bagi kita." ucap Jin Hyuk

Soo Hyun hanya bisa tersenyum.
Kilas Balik selesai...

Soo Hyun menjajarkan barang-barang dari Jin Hyuk dan Jin Hyuk juga melakukan hal yang sama.

Jin Hyuk bahkan menandai kalendernya untuk hari ini, tahap pendekatan. 

Jin Hyuk dan Soo Hyun sama-sama menyimpan nomor masing-masing.

Awalnya Jin Hyuk hanya akan menulis "Cha Soo Hyun" tapi ia rasa itu terlalu berlebihan jadi ia menulis, "Cha Soo Hyun Daepyonim".

Kalau Soo Hyun sih menulis "Kim Jin Hyuk". 

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

[End] Encounter √Where stories live. Discover now