"Aku sangat aneh belakangan ini, bukan?" tanya Soo hyun

"Entahlah." jawab Sek Jang

"Aku aneh." ucap Soo Hyun

"Belakangan ini sepertinya kamu sudah kembali menjadi dirimu sebelum ayahmu mulai terjun ke bidang politik" akui Sek Jang

"Apa maksudmu?" tanya Soo hyun bingung

"Maksudku kamu kembali menjadi orang gila yang cerdas seperti dahulu." jelas Sek Jang

"Apa kamu memanggilku orang gila?" tanya Soo hyun

"Baiklah. Katakanlah kamu sedikit eksentrik." ucap Sek Jang

"Itu sama saja." kata Soo hyun

Mereka mulai membicarakan masa lalu. 

Mi Jin: Ketika aku bolos sekolah dan pergi ke konser, kamu menyelamatkanku dari hukuman wali kelas kita. Apa kamu tidak ingat? Siapa yang akan membayangkan bahwa Cha Soo Hyun, siswa terbaik akan membolos untuk pergi ke konser? Mereka membiarkannya demi kamu.

Soo Hyun: Benarkah? Itu bukan sesuatu yang biasanya kulakukan.

Mi Jin dengan berat hati meminta Soo Hyun berhenti dan Soo Hyun sudah memikirkan itu sejak di Kuba tapi ia terus bertemu dengannya.

"Apa aku perlu mengembalikan lipstik ini untukmu? Aku bahkan mengembalikan hadiah Woo Suk-ssi mewakilimu. Mari kita kembalikan, ya?" ucap Sek jang

Tapi Soo Hyun diam saja. 

"Apa yang terjadi? Kenapa matamu berkedut?" tanya Sek jang

"Mataku tidak berkedut." jawab Soo hyun

Soo Hyun mengambil lipstik itu dari tangan Mi Jin dan tidak mau mengembalikannya.
*****
Ibu Woo Suk menemui Ibu Soo Hyun. Ibu Woo Suk menitipkan hadiah untuk Soo Hyun. 

"Aku tidak percaya kamu ingat hari ulang tahunnya." ucap Ibu Soo Hyun

"Akan lebih baik jika Soo Hyun tahu bagaimana perasaan kita tentang dia. Sulit untuk membuat dia tahu." kata Ibu Woo Suk

"Aku berbicara banyak hal dengannya." ucap Ibu Soo Hyun

"Kamu juga harus membicarakan hal ini dengan suamimu. Kudengar dia menentang penggabungan kedua pihak." kata Ibu Woo Suk

"Itu tidak mungkin." ucap Ibu Soo Hyun

"Kuharap semuanya berjalan lancar sehingga keluarga kita mendapatkan apa yang kita inginkan." kata Ibu Woo Suk

"Ya, tentu saja." ucap Ibu Soo hyun

"Dengan jumlah orang di Partai Moonhwa, mereka tidak akan bisa memenangkan pemilihan presiden. Meski kedua pihak bergabung, dia akan tetap menjadi pemimpinnya. Dia akan mencalonkan diri tanpa perlawanan untuk pemilihan" cerita Ibu Woo suk

"Terima kasih, Ketua Kim." ucap Ibu Soo Hyun

"Kamu bisa memperlakukanku seperti mertuamu." kata Ibu Woo suk

"Ah. Ya, tentu saja." ucap Ibu soo hyun
*****
Pagi-pagi Soo Hyun sudah menata rambutnya dan Mi Jin bertanya,"Apa Soo Hyun akan pulang ke rumah orangtuamu?"

"Ya, hadiah ulang tahun terbaik adalah tidak menggangguku tapi ibuku tidak tahu soal itu. Kamu mau ikut? Kamu sudah lama tidak bertemu ayahku." ucap Soo hyun

"Tidak usah. Aku ingin sekali bertemu ayahmu tapi tidak dengan ibumu." kata Mi Jin langsung menutupi wajahnya dan lagian ia ada janji sore ini.
******
Ibu memberikan hadiah titipan dari ibunya Woo Suk saat mereka makan.  

Ibu: Ini hadiah dari ibu mertuamu. Dia meminta ibu berikan ini kepadamu karena kamu selalu kedinginan. Apa kamu tidak bisa bersikap lebih lembut?

Soo Hyun: Hubungan kita bukan untuk bertukar hadiah dengan satu sama lain. Kenapa Ibu menerimanya?

Ibu: Karena mengingat sifatmu, ibu yang akhirnya sibuk. Apa artinya hadiah ini? Itu berarti dia menyukaimu dan kamu lebih baik menjaga sikap.

Ayah lalu memberikan hadiahnya yang sebuah buku puisi. Soo Hyun tak menyangka ayahnya juga suka puisi itu. 

Ayah: Ya. Apa kamu menyukainya juga?

Soo Hyun: Aku mulai menyukainya.

Bukunya sama persis dengan buku dari Jin Hyuk. 
*****
Jin Hyuk membantu ayah-ibunya berjualan dan saat itu Mi Jin menelfon. 

"Bisakah kita bertemu sebentar? Aku akan pergi ke dekat rumahmu. Aku ingin bertemu denganmu di tempat yang tenang." Kata Mi Jin. 

"Tempat yang tenang?" kata Jin Hyuk berpikir.

#JANGAN LUPA FOLLOW AKUNKU DAN KLIK BINTANG YA..

[End] Encounter √Where stories live. Discover now