Jin Hyuk mengawali dengan mencopot sepatunya lebih dulu lalu berkata "Melakukannya sebagai tim memberimu keberanian. Selain itu rasanya tidak begitu sepi."

"Benarkah itu?" tanya Soo Hyun

"Tentang apa?" tanya Jin Hyuk

"Orang-orang di lingkungan rumahmu mendaki dengan bertelanjang kaki." ucap Soo hyun

"Seratus persen benar." kata Jin Hyuk

Akhirnya mereka berjalan bertelanjang kaki dan orang-orang menertawakan mereka. Jin Hyuk malu sedangkan Soo Hyun sih cuek saja, lalu Soo Hyun memulai pembicaraan. Soo Hyun bertanya, apa Jin Hyuk pelajar? Atau apa Jin Hyuk memiliki pekerjaan?

"Aku menjual buah." Jawab Jin Hyuk.

"Jadi, kamu penjual buah." ucap Soo Hyun

"Penjual buah? Ah.. Kamu benar. Aku penjual buah." kata Jin Hyuk

Soo Hyun juga menyinggung soal kamera Jin Hyuk yang terlihat sangat tua. 

"Ini? Usianya 28 tahun sekarang." ucap Jin Hyuk

"Apa masih berfungsi?" tanya Soo Hyun

"Tentu saja, meskipun aku sudah memperbaikinya beberapa kali kamera ini masih menghasilkan foto yang luar biasa tapi hari ini dia terluka." ucap Jin Hyuk

"Kamu pasti menyukai model kamera itu. Apa mereka tidak membuatnya lagi?" tanya Soo Hyun

"Mereka membuatnya. Bukannya aku menghargai ini tapi teman ayahku mengelola studio fotografi dan dia memberikan ini kepada ayahku ketika dia menutup tokonya. Waktunya sekitar saat aku lahir, ia ingin ayahku mengambil banyak fotoku. Kamera ini sebenarnya yang paling disayangi oleh ayahku meskipun dia tidak mengambil banyak fotoku karena terlalu sibuk mencari nafkah untuk kami. Begitu aku mulai kuliah, aku memotret orang tuaku." ucap Jin Hyuk

Jin Hyuk dengan ceria menunjukkan semuanya pada Soo Hyun dan tiba-tiba Jin Hyuk berhenti lalu melihat kaki Soo Hyun.

"Kenapa kamu berhenti?" Tanya Soo Hyun. 

"Kita sampai di jalan utama dan jalannya kasar dan kotor untuk dilalui tanpa alas kaki. Kamu bisa memakai ini ke hotel." jawab Jin Hyuk lalu menarik tangan Soo Hyun untuk melilih sandal, Soo Hyun terkejut dan menarik tangannya. 

"Maafkan aku karna aku sungguh tidak sopan." ucap Jin Hyuk

"Tidak, bukan begitu." kata Soo Hyun

Soo Hyun maju untuk melihat-lihat. Jin Hyuk bertanya, berapa ukuran kaki Soo Hyun? Apa sekitar 230 mm? Ia menyuruh Soo Hyun memilih, ia yang bayarin.

"Tidak perlu. Aku akan membayarmu untuk semuanya termasuk bir dan sepatu." ucap Soo Hyun

"Berarti aku akan mencatat semuanya agar kamu dapat mengembalikan uangku. Mana yang paling kamu sukai?" tanya Jin Hyuk

"Aku hanya perlu berjalan sampai tiba di hotel jadi mari beli apa saja." jawab Soo hyun

"Apa saja? Harus memilih dari apa saja adalah hal tersulit untuk dilakukan." ucap Jin Hyuk

Jin Hyuk menemukan satu yang cocok. Ia bertanya, apa yang ia pilih terlihat sedikit lucu?

"Aku meminta apa saja jadi tidak masalah." ucap Soo Hyun

Jin Hyuk pun meletakkannya di depan kaki Soo Hyun. Soo Hyun memakainya dan Jin Hyuk melihatnya lalu berkata cukup bagus dikenakan Soo Hyun, Soo Hyun hanya tersenyum.

Setelah membeli mereka pun memutuskan untuk berjalan lagi. Saat berjalan Soo Hyun memegangi perutnya dan Jin Hyuk menyadari itu. Soo Hyun bertanya, apa Jin Hyuk punya uang lagi? 

"Ya, uangku cukup." ucap Jin Hyuk

"Cukup untuk apa?" tanya Soo hyun

"Cukup mengisi perut kosongmu dengan makanan ringan." jawab Jin Hyuk

Mereka masuk ke sebuah kafe untuk makan makanan ringan. Soo Hyun mencicipinya dan ternyata lebih enak daripada di hotel.

"Aku pikir kamu merasa seperti itu karena merasa lapar." ucap Jin Hyuk

"Cita rasaku tidak sesederhana itu." jawab Soo Hyun

Jin Hyeok kembali tertawa.

Soo Hyun melihat poster pertunjukan tari salsa, ia bertanya lagi pada Jin Hyuk apa Jin Hyuk masih punya uang? Cukup untuk membeli dua tiket ke pertunjukan salsa? Jin Hyuk tersenyum sambil berpikir sebelum akhirnya ia mengangguk.

Jin Hyuk mengeluarkan sebuah wadah berbentuk tabung dan ternyata ia menyimpan uangnya disana. Melihat itu membuat Soo Hyun ketawa.

Jin Hyuk pun memasukkan uangnya kembali. Soo Hyun panik, Apa yang Jin Hyuk lakukan? Kenapa memasukkannya kembali?

"Kamu tertawa saat aku kurang lucu dan itu membuatku jengkel." jawab Jin Hyuk

"Kamu juga tadi tertawa karena berkata aku manis, aku pun sama." ucap Soo Hyun

Itu membuat Jin Hyuk tersenyum.

Soo Hyun: Apa itu yang disebut uang saku?

Jin Hyuk: Ini uang saku anak muda.

Soo Hyun: Berarti aku ini apa?

Jin Hyuk: Yang kukatakan lebih lucu daripada ucapanmu. Kamu tidak perlu berwajah serius.

Soo Hyun: Aku pikir itu tidak lucu.

Jin Hyuk: Apa kamu tidak ingin menonton pertunjukan salsa?

Soo Hyun: Jangan lupa untuk menerima tanda terima untuk semuanya.

Jin Hyuk: Tentu saja. Kamu harus mengembalikan uangku.

Soo Hyun: Bagaimana kalau kita minum secangkir kopi lagi?

Jin Hyuk tersenyum lalu mengiyakan.

Jin Hyuk membawa Soo Hyun ke tempat pertunjukkan tapi Soo Hyun ragu dengan tempatnya. 

"Apa kamu yakin kita tidak tersesat? Apa ini tempat diadakannya pertunjukan salsa?" tanya Soo Hyun

Jin Hyuk mengangguk yakin lalu mengajak Soo Hyun masuk. 

Ternyata di dalam beda banget dengan penampakan luarnya. Soo Hyun sampai melongo, Jin Hyuk puas melihat ekspresi Soo Hyun.

Mereka duduk di satu meja yang kosong dan menikmati pertunjukkan sambil minum cola.

Jin Hyuk: Sangat bagus bukan?

Soo Hyun: Ya.

Orang-orang pada berdiri untuk menari bersama pasangan masing-masing.
Jin Hyuk mengajak Soo Hyun bergabung juga dan Soo Hyun mau walaupun membutuhkan keberanian untuk melakukannya.

Tapi lama-lama ia nyaman juga menari mengikuti musik sambil berpasangan dengan Jin Hyuk lalu mereka ketawa-tawa sampai musik habis.

####kaka2 follow akun ku dong ka terus jngan lupa kasih bintang dan komen####

[End] Encounter √Where stories live. Discover now