Chapter 38 Performa

167 23 0
                                    


Ketika Meili menekan tut piano, tapi tak ada suara sama sekali. Dia mencoba menekan dia menekan tut yang lain, tidak ada suara sama sekali. Dia mencobanya dengan keras. Tapi yang terdengar adalah suara jelek.

"Maaf, apakah piano ini rusak?"

"Tentu saja tidak. Ini adalah piano khusus tuan muda. Selalu di cek dan dimainkan setiap hari, jadi tak mungkin rusak."

Meili merasa serba salah dan malu. Apa yang harus dia lakukan.

"Minggir." ucap seorang pemuda yang baru naik ke panggung.

Pemuda itu sekitar 14 tahun. Tampan, tapi terlihat dingin. Dia duduk di piano dan mulai memainkan musik yang indah. Jarinya menari dengan cepat tapi menawan. Musik yang terdengar begitu menenangkan tak seperti wajah pemainnya.

"Apa yang terjadi? Kenapa piano itu tak bersuara ketika Meili menekannya?"

"Tentu saja karena piano itu beerbeda. Piano itu dibuat khusus untuk adikku. Sangat berat dan kuat. Kalau jari-jarimu lemah, piano itu tak akan bersuara."

"....." Seperti cerita film yang pernah aku tonton.

Permainan piano itu begitu membius. Tak ada suara di ruangan kecuali dentingan piano. Permainan berlangsung selama delapan menit. Setelah dia berhenti bermain, dia berdiri dan membungkuk untuk memberi hormat. Ketika dia bangkit, Qianghan merasa dejavu.

'Sial. Bukankah bocah ini yang mengalahkanku di kompetisi piano dan biola? Si jenius! Yin Huangyu!'

Semua orang bertepu tangan dengan bersemangat. Yin Huangyu turun dari panggung dan menghampiri Yin Hexi.

"Kakak, bagaimana penampilanku? Apa kau suka?"

"Tentu saja. Kau yang terbaik! Aku benar-benar terharu."

Yin Huangyu menatap Qianghan kemudian tersenyum.

"Cinderella, lama tak bertemu."

"......."

Qianghan dan Yin Hexi tak bisa berkata-kata. Qianghan penasaran, kenapa banyak orang memanggilnya Cinderella. Ketika Yin Huangyu akan memegang tangan Qianghan, Tangannya dihalangi oleh tangan Lan Yunran.

"Maaf Huangyu, dia bukan seseorang yang bisa anda pegang."

"Lan Yunran. Cinderella ini bukan milikmu."

"Dia adalah tunanan adikku."

"Masih tunangan. Masih bisa berpisah. Aku akan merebutnya." Yin Huangyu tersenyum dingin.

"..... Coba saja kalau kau berani." ucap Lan Yunran memelototi Yin Huangyu.

'Haruskah aku merasa bahagia karena diperebutkan?'

Qianghan memperhatikan penampilan Yin Huagyu. Dia cukup tampan, walaupun wajahnya cukup dingin. Qianghan tidak dapat membaca apa yang dipikirkannya.

"Cinderella. Tunangan mu itu masih di luar negeri. Aku cukup dekat dengan mu. Lupakan dia dan beralih padaku."

"Woi. Jangan seenaknya berbicara!"

"Aku tidak. Aku sudah terpesona saat cinderella pertama kali tampil di atas panggung."

"Huh. Itu bukan cinta. Kau hanya penggemarnya."

"Aku sudah mengalahkannya. Apakah aku bisa di sebut penggemar?"

"..... Kau terlalu meremehkan orang lain."

"Aku tidak. Cinderella, aku tak akan mengejarmu lagi. Tapi maukah kau memainkan piano ku di panggung sekarang?"

"Baiklah. Tapi aku tak yakin jika piano itu akan bersuara."

"Cobalah dulu."

Qianghan naik ke panggung. Dia duduk di piano dan menarik napas. Dia menekan tut piano. Dan piano itu mengeluarkan suara. Qianghan kemudian memaikan Sonata K283-1.

Meili tak percaya apa yang dilihatnya. Qianghan sebenarnya dapat memainkan piano.

'Mengapa ketika aku menekannya piano itu tak bersuara? Apa yang terjadi?'

Penampilan Qianghan juga sama mempesonanya dengan Yin Huangyu. Setelah bermain. Qianghan turun dan kembali ke tempatnya.

"Sudah kuduga. Kau memang ditakdirkan untukku."ucap Yin Hexi.

"Kau masih berbicara sebarangan?" ucap Lan Yunran.

Lan Yunran kemudia naik ke panggung. Dia duduk dan memainkan lagu Chopin Minute Waltz. Lan Yunran menghampiri Yin Hexi.

"Aku memainkan pianomu. Apa aku juga ditakdirkan untukmu juga?" Tanya Lan Yunran sedikit mengejek.

"......."

.

Pesta pertunangan Yin Hexi berjalan lancar. Meili terlupakan. Sebagai gantinya, Yin Huangyu, Qianghan, dan Lan Yunran dikerumuni para tamu.

Setelah pesta usai. Aln Yunran mengantar Qianghan kembali.

"Aku tidak mau pergi ke pesta seperti itu lagi. Terlalu melelahkan." ucap Qianghan.

"Memang. Tapi itu mustahil. Kita itu bukan orang biasa."

"......."

'Semakin tinggi statusmu, semakin berat tanggung jawabmu.'

Men who are reborn as CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang