Chapter 2 Menjadi nona muda yang ceria

237 34 0
                                    


Demam ku sudah turun sekarang. Awalnya aku tidak terbiasa dengan tubuh perempuan ini. Untungnya gadis ini masih kecil, masih berumur 6 tahun. Dadanya masih datar, jadi tak terlalu ada perbedaan.

Di kehidupanku sebelumnya aku tinggal di panti asuhan. Selalu berbaur dengan banyak anak-anak juga merawat anak-anak yang masih terlalu kecil. Jadi tubuh kecil ini tidak membuatku malu atau tersipu.

Aku yang sekarang cukup imut. Dengan rambut hitam yang lurus dan kulit seputih dan sebening mutiara. Bibir pink yang kecil dan hidung yang mancung.

Awalnya aku terdistorsir dengan perubahan gender ini. Tapi setidaknya aku tidak masuk ketubuh orang jelek, gemuk, atau pendek. Dengan ingatan yang ditinggalkan gadis ini, aku bisa menganggp ingatan ini adalah milikku.

Aku juga suka tinggal di sini. Rumah yang besar dengan pelayan. Tidak perlu khawatir untuk makanan. Aku masih kecil jadi tidak perlu bekerja seperti sebelumnya. Apapun yang ku perlukan selalu tersedia.

Aku awalnya agak canggung dengan ayahku. Karena dalam ingatanku, ayahku adalah seorang yang super sibuk dan jarang dirumah. Gadis ini cukup kurang percaya diri. Seharusnya dia lebih melekat dan menempel pada ayahnya. Bukan malah menarik garis dan membiarkan ibu tiri itu memanipulasi keluarganya. Sekarang aku tidak akan menjadi gadis gloomy dan cupu sepertinya. Aku akan menjadi gadis imut yang ceria dan menjadi nona muda yang dapat dibanggakan.

"Qianghan. Lihat apa yang ayah bawa!"

Papa muda tampan ini membawa beruang cokelat yang sangat besar. Ini pertama kalinya aku mendapatkan hadiah.

"Whoa! Besarnya." kata Qianghan sambil berlari menuju ayahnya.

"Apa kau suka?"

"Hm!" katanya dengan semangat mengangguk.

Aku tidak terlalu suka sesuatu yang girly, tapi beruang itu terlihat lembut dan empuk tuk di peluk.

_________

Sang ayah yang melihat anaknya tersenyum pun bahagia. Sudah lama dia tidak melihat putrinya tersenyum.

Setelah istrinya meninggal dunia, dia terlalu menyibukan diri dengan pekerjaan. Putrinya pun seperti menjaga jarak darinya. Dia selalu mengira bahwa yang paling dia butuhkan adalah seorang ibu. Jadi dia sering pergi ke kencan buta untuk mencari ibu yang cocok tuk anaknya. Tapi sepertinya dia salah. Yang paling dia butuhkan adalah ayahnya.

'Anakku bahkan takut pada ibu tiri! Bagaimana mungkin aku akan membuat anakku menderita.'

Qianghan melihat ayahnya yang melamun.

"Ayah?"

"Ada apa sayang?"

"Apakah ayah sibuk akhir pekan ini?"

"Akhir pekan? Sepertinya tidak. Apa kau ingin pergi kesuatu tempat dengan ayah?"

"Ada beberapa barang yang ku perlukan. Bagaimana klau kita berbelanja bersama?"

"Baiklah. Apapun yang Qianghan inginkan."

"Hm!"

'Satu langkah menuju kebahagiaanku dimulai!'

Men who are reborn as CinderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang