***
Hari ini merupakan weekend dan hal yang biasa dilakukan Misaki adalah bersenang-senang. Namun semenjak kehamilannya ia tidak pernah lagi ke bar dan minum minuman beralkohol karena minum alkohol tidak baik untuk kehamilan sehingga weekend biasa ia habiskan dengan bermalas-malasan.Tapi kali ini berbeda, ia ditarik oleh sang bos keluar dari rumah kontrakan miliknya menuju ke kediaman sang bos, rumah yang akan menjadi tempat tinggal barunya, dan dengan menggunakan mobil pribadi sang bos, si bos melajukan mobil sport miliknya menuju ke mansion miliknya. Dalam perjalanan tidak ada sepatah katapun yang terucap dari bibir mereka. Sungguh suasana begitu hening.
Sesampainya di mansion, mereka disambut oleh seorang wanita tua yang telah berdiri di depan pintu. Wanita itu membungkukkan badannya sebagai tanda penghormatan dan berkata "Selamat datang tuan muda! ".
Misaki sungguh kagum dengan kediaman sang bos yang sungguh luas dan besar. Dengan taman yang mengelilingi rumah dan bunga-bunga yang ditanam begitu cantik menghiasi taman. Meski rumahnya yang dulu juga tidak kalah besarnya tapi rumah ini dua kali lipat luasnya.
Misaki merupakan putra dari seorang pengusaha juga, meski keluarganya tidaklah sesukses sang bos namun ia sangat bangga pada orang tuanya. Mengingat kejadian ketika kedua orang tuanya yang mengusirnya dari rumah hanya karena orientasi seksualnya membuatnya sangat bersedih.
"Mama akan menjagamu sampai kapanpun." batinnya sambil memegang perutnya dengan kedua tangan.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya sang bos memecahkan lamunannya.
"Ahh.. Eh.. Tidak ada." jawabnya. Ia memandang pria disampingnya itu. Jika saja sang wanita tua tidak ada di sekitar mereka, ia ingin memeluk pria itu dengan erat. Mereka mengikuti wanita tua itu sampai di sebuah ruangan dengan pintu kayu yang besar.
"Ini kamarku dan akan menjadi kamarmu juga mulai sekarang." ujar pria tampan itu.
"Dan ini nany Anne, dia pelayan yang bekerja disini dan telah mengurusku dari kecil." lanjut sang pria tampan memperkenalkan wanita tua itu.
"Senang bertemu dengan anda Anne." ujar Misaki.
"Terima kasih tuan Misaki." jawab Anne. Setelah itu pria tampan itu menarik Misaki masuk ke kamar dan memperkenalkan setiap sudut ruangan.
Tempat tidur ukuran king size dengan seprai abu-abu kehitaman, jendela besar yang ditutupi tirai berwarna hitam, lampu hias yang menghiasi langit-langit kamar yang begitu tinggi. Meja kecil (nakas) yang terletak tepat di sebelah kiri tempat tidur yang biasa digunakan untuk meletakkan gelas berisi air putih. Sebuah lemari besar yang terletak di sudut kanan kamar. Kamar mandi dalam yang juga cukup luas dengan shower untuk air dingin dan hangat serta bathup yang juga besar dan kelihatan mewah.
"Ugh.. Papamu sungguh kaya nak. Tidak hanya kaya tapi tampan dan juga hebat di ranjang." gumam Misaki sambil memegang perutnya.
Setelah melihat-lihat kamar tersebut, sang pria tampan menarik Misaki ke ranjang, melucuti pakaiannya hingga yang tampak adalah tubuh telanjang Misaki. Menampilkan puting susunya yang berwarna pink dan penisnya yang masih tertidur lelap.
"Bos, apa yang anda lakukan?" ujar Misaki berpura-pura tidak tahu. Sebenarnya ia sudah tahu apa yang akan dilakukan bosnya itu dan ia sudah tidak sabar menerima tubuh pria yang merupakan ayah dari janinnya itu.
"Tentu saja untuk bersenang-senang." jawab pria tampan itu. Ia mencium bibir misaki, melumatnya dan menjelajahi seluruh bagian terdalam mulut misaki yang hangat dan basah itu.
YOU ARE READING
[BL] My Hubby [HIATUS]
RomanceTujuan hidupnya hanya bersenang-senang. Setelah keluar dari rumah orang tuanya karena mengakui kalau dirinya adalah gay, ia tidak ambil pusing dengan masa depannya. Bekerja hanya sebatas bekerja dan tujuan utama hidupnya hanya sebatas menik...