Chapter 9 : Such an annoying guy!

6.3K 403 12
                                    

Holaaa ❤️

ROBERT UP!!!

ADA YANG NUNGGU?

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK, SUPAYA UP NYA MAKIN CEPAT JUGAAA 🖤

HAPPY READING GUYSS 🖤

ENJOYYYYY AND LOPE U ALL 🖤🖤🖤

(TANDAI TYPO, BAB INI MINIM EDIT)

❄️❄️❄️❄️❄️

Mobil cadillac hitam milik Robert terparkir di keheningan malam di bawah sebuah pohon di depan sebuah gedung apartemen. Lelaki itu masih menatap lurus ke gedung apartemen itu dengan tatapan yang tajam seolah siapapun yang akan keluar atau masuk ke dalam gedung itu akan ia tangkap.

“Tuan, Nona Gaby sudah masuk ke dalam apartemennya.”

Alec menatap Robert yang tengah menatap tajam ke gedung apartemen tempat Gaby tinggal dari kaca spion sambil menggeleng pelan.  Dan kenyataannya Robert tidak mendengarkannya.

Sir?”

“Aku dengar Alec.”

Robert menghela napas rendah. “Pulang, Alec.”

Alec mengangguk dan melajukan mobil itu menuju mansion milik Robert.

Selama perjalanan pulang, Robert merutuki dirinya. Kenapa ia mengikuti Gaby pulang?

Robert lagi-lagi menghela napas rendah. Ia tidak punya jawaban atas pertanyaannya sendiri. Sialan.
Begitu sampai di mansion Robert langsung keluar dari mobil dan berjalan menuju kamarnya. Tapi ketika melewati ruang tamu, beberapa pelayan dan penjaga menghampirinya dengan gugup.

“Ada apa?”

“Itu.. Tuan, ehmm...” salah satu pelayan itu tampak sangat gugup, membuat Robert memicingkan sebelah alisnya, bingung.

“Bicaralah.”

“Seseorang membuang tanaman beracun lewat taman belakang, Tuan.” Ucap Alec yang berjalan mendekatinya.

“Apa?”

“Ya, salah satu pelayan menjadi korban karena tidak tahu bahwa itu tanaman beracun. Pelayan itu mengambil tanaman itu lalu menghirup bunganya. Ia sudah berada di rumah sakit sekarang.”

“Siapa yang membuang tanaman itu? Apa kau sudah melihat CCTV?” tanya Robert.

“Sudah Tuan, kemungkinan besar pelakukanya adalah orang yang sama yang memasukkan racun ke minuman Anda dulu.”

"Apa ini masih tentang Mavros?" Tanyanya kesal.

"Saya belum bisa memastikan, tapi sepertinya memang dia Tuan." Ucap Alec.

Robert mendesah jengkel.
“Kapan ia melakukannya?”

“Saat kita masih berada di club. Beberapa jam yang lalu.”

Robert mengangguk. “Perketat penjagaan dan perbanyak CCTV. Alec, kau tahu yang harus kau lakukan,” ucap Robert lalu meninggalkan tempat itu menuju kamarnya.

Alec mengangguk lalu membubarkan pelayan dan penjaga itu.

Robert mengetatkan rahangnya. Siapapun yang mencoba bermain-main dengannya saat ini pastilah memiliki lebih dari dua nyawa, karena Robert yakin begitu ia mengetahui pelakunya ia akan menghabisi nyawa orang itu dengan perlahan!

Awas kau Mavros!!

____________________

Gaby menatap Tullah yang sedang merajuk padanya. Anjing berjenis Husky itu tidak menyapanya sama sekali sejak ia pulang menjelang subuh tadi. Ada apa? Apa ia membuat kesalahan?

D E S T I N YTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang