-Perhatian-

2K 92 4
                                    

Rasyid itu tipe cowok pada umumnya, kurang peka dan tak mengerti bahasa kode istri.

Berbeda dengan oppa oppa koryah sono yang digambarkan di drama-drama sangat perhatian dan peka bahkan pada hal-hal kecil berkaitan dengan pasangan mereka.

Mei tak berharap Rasyid seperti oppa koryah karena kalau berharap Mei yakin dia cuma bakalan gak bisa bersyukur sebagai seorang istri, meski begitu bukan berarti Mei pasrah dengan kelempengan pola pikir cowok yang jadi suaminya ini.

Rasyid dulu pernah bilang "mas itu bukan paranormal, mas gak ngerti apa isi hati perempuan. Jadi ade kalau ada apa-apa bilang dan jelasin secara langsung" begitu katanya.

Jadi, Mei serasa punya tiket emas dong...setelah Rasyid bilang begitu. Lagian, mana mungkin sih suaminya berhati sebeku kutub selatan? Ini salah satu buktinya.

Suatu hari Mei mau pergi naik motor diboncengin Rasyid. Mei gendong si sulung yang masih bayi. Dia udah repot uwel-uwel kain jarit supaya si sulung gak jatoh pas di motor. Rasyid yang melihat Mei tak juga memakai helm, dengan sigap ngambil helm dan menyuruh Mei mendekat. Mei mendekat lalu Rasyid memakaikannya helm, tidak lupa Rasyid juga mengunci helm itu.

Dalam hati Mei seneng dong..dipakein helm. Rasanya kaya dipakein helm sama oppa di drama koryah. Selesai dipakein helm, Mei mencubit pipi gembil Rasyid dengan gemas sebagai ucapan terimakasih.

Jadi, di saat -saat Rasyid tidak peka, Mei akan meminta tolong secara langsung karena Rasyid tidak  memiliki perangkat penerjemah kode di kepalanya.

"Mas, tolong pakein kaos kaki" pinta Mei saat perutnya membesar di kehamilan trisemester terakhir.

Rasyid dengan senang hati memakaikan Mei kaos kaki beserta sepatunya.

"Mas, tolong potongin kuku" pinta Mei. Dia tidak bisa memotong kuku kakinya karena terganjal perut.

Mei mengajarkan Rasyid cara memotong kuku yang sesuai. Karena bentuk kuku Rasyid dan Mei berbeda, jadi cara memotong kuku mereka berbeda.
Kuku Rasyid sangat cantik, rapi memanjang seperti jemari lentik putri raja, jadi kukunya tidak bisa dipotong habis sampai mendekati daging, itu akan membuat kuku2 Rasyid sakit.

Sedangkan kuku Mei bulat2, kalau dipotong tidak pas didaging, itu membuat Mei tidak nyaman karena akan terkesan masih panjang dan jorok, bisa membuat makanan apapun nyangkut di sana.

Jadi, kuku Rasyid dipotong sedikit, kuku Mei dipotong habis. Begitu caranya.

"Mas baru tahu kalau kuku itu bentuknya berbeda-beda dan cara motongnya beda juga" kata Rasyid. Dia juga baru menyadari kalau kukunya sangat cantik bila dibanding kuku istrinya.

Dia sih banyak tidak sadarnya. Dia saja tidak sadar kalau mukanya itu muka anak kecil. Sampai-sampai tukang bensin langganan mereka kaget waktu pertama kali lihat mereka boncengan.

"Oh, jadi ade ini suaminya mba?" Tanyanya dengan wajah takjub.

Mei cuma bisa tersenyum dan kesal dalam hati. Kesal karena dia merasa jauuuuuh lebih tua dari Rasyid. Rasyid dipanggil ade!

Meski Rasyid bukan tipe yang perhatian, ada masa-masanya dimana Rasyid perhatian. Itu karena sesuatu hal yang sangat mengganggu. Bau asem Mei misalnya.

"Ade, belum mandi ya?" Tanya Rasyid.

"Belum" kata Mei dengan cengiran.

"Mandi sana"

"Males" Mei leyeh-leyeh di karpet di samping Rasyid.

"Bau, tau!" Kata Rasyid.

"Males" kata Mei.

Masa kecil Mei dilalui di sebuah pegunungan yang berudara sangat dingin, jadi di hari-hari libur sekolah dia tidak akan mandi, kecuali kalau teman-temannya mengajak mandi di sungai.

Masa-masa remaja prinsip Mei masih sama, hari libur tidak ada jadwal mandi.

Begitupun setelah kuliah dan menikah, mandi adalah aktifitas yang entah kenapa disimpan di nomor kesekian dari daftar aktifitas hariannya.

Berbeda dengan Rasyid, dalam sehari dia bisa mandi sampai 3 x. Mei, bisa sampai 2 atau 3 hari sekali mandinya.

Kalau Rasyid sudah benar-benar gemas dengan kemalasan mandi istrinya ini, dia menyeret Mei yang sedang leyeh-leyeh di ruang tamu, ke kamar mandi.

Sambil cemberut, Mei diguyur bergayung-gayung air sama Rasyid. Rasyid bahkan menyabuni dan menggosok punggungnya, menyampo rambutnya dan menggosok giginya. Untungnya kalau sikat gigi Mei rajin, jadi dia gak bau mulut.

Kalau berkaitan dengan malas mandi istrinya ini, Rasyid sampe geleng-geleng kepala.

Jodoh Di Bulan RamadhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang