-CEMBURU-

3.3K 143 0
                                    

Mei dan Rasyid memang membina rumah tangga tanpa pacaran terlebih dahulu.
Boro2 pacaran, dikasi ucapan selamat lebaran saja Rasyid tidak membalas, padahal Mei menunggu balasan darinya.

JUDES! kalau kata Mei.

Yang sering menulis surat cinta, Mei.

Yang sering SMS duluan, Mei.

Yang sering SMS kangen, Mei.

Yang sering ngambek karena cemburu, Mei.

Pasalnya, Rasyid itu tipe cowok yang bawaannya selalu ingin menolong, terutama bila melihat wanita yang butuh bantuan.

Tapi kali ini kejadiannya berbeda.

Hari itu Mei dan Rasyid pulang dari Jawa menuju Jakarta.

Diantar oleh adik dan pamannya Rasyid.
Pamannya Rasyid ini usianya setahun lebih tua dari Rasyid.

Mereka mampir ke kebun binatang sambil menunggu jadwal kereta sore.

Selama di kebun binatang mereka mengunjungi bermacam kandang binatang.

Mei yang seumur-umur belum pernah ke kebun binatang, tentu saja sangat antusias dan bersemangat. Dia berlarian ke sana kemari sambil menunjuk-nunjuk dengan kagum bermacam binatang dan pemandangan di kebun binatang itu. Dia luar biasa senangnya.

Rasyid yang sudah berkali-kali mampir ke situ tidak begitu antusias.
Dia berjalan dengan malas.

Dia mengamati Mei yang penuh semangat menunjuk-nunjuk bagian yang dia kagumi. Sesekali dia tertawa mendengar canda dari Hardi, pamannya Rasyid.

Mei dan Hardi asik mengobrol ngalor ngidul tentang beberapa binatang, tentu saja dengan Agus dan Rasyid di sisi mereka.

Mei tidak menyadari lelaki yang menjadi sponsornya berada di kebun binatang itu sudah pegal setengah mati dan membisu selama kurang lebih dua jam.

Jam makan siang mereka mampir di sebuah kedai.

"Mas mau makan apa?"

"Rawon" jawab Rasyid dengan datar

"Ade juga ah!"

Rasyid bangkit tanpa bicara, lalu berjalan menjauh.

Mei mengejarnya dengan berlari kecil di belakangnya.

"Mau kemana?"

"Toilet"

"Kok jawabnya singkat2 gitu?"

"Biarin"

"Lagi marah?"

"Gak!"

"Kok kaya lagi marah?"

"Dibilangin enggak ya enggak"

"Bener?"

"Iya..udah sana..nanti rawonnya keburu dingin"

"Gapapa"

"Udah makan sana bareng2 mereka. Ga usah pikirin mas"

Mei tampak berpikir.

"Mas cemburu?"

"Enggak. Ngapain cemburu"

"Tapi kok kaya cemburu?"

"Enggak...udah sana makan bareng2"

"Mas kenapa cemburu?" Tanya Mei lugu. Dia tak merasa melakukan hal2 terlarang dengan adik atau paman iparnya.

"Dibilang gak cemburu"

"Bener?"

"Iya..." Jawab Rasyid dengan nada kesal.

Mei berhenti melangkah, Rasyid terus maju. Tak lama Mei kembali menyusul Rasyid.

Dia memutuskan untuk mengikuti Rasyid ke toilet sambil menggenggam jemari Rasyid.

"Lepas" kata Rasyid

"Kenapa?" Tanya Mei terluka

"Ini tempat umum, dilihat banyak orang"

"Kan cuma genggam tangan"

"Gak pantes" jawab Rasyid datar.

"Ih, mas nyebelin" Mei melepas genggaman tangannya sambil berlalu menjauh.

"Ia udah sana, makan bareng mereka aja. Mas emang nyebelin" ucap Rasyid dengan kesal.

"Mas judes!" Gerutu Mei. Rasyid terus melangkah tak perduli.

Jodoh Di Bulan RamadhanWhere stories live. Discover now