Chapter 18

36.1K 1.3K 19
                                    

Hahaaaai semuaaaa! aku kembali..

maaf sudah membuat teman2 pembacaku menunggu begituuuuuu lama..

sebagai permintaan maafku, aku upload dua chapter sekaligus.

aku harap teman2 semua menyukainya.

happy reading! :)

_____________________________________________________________________________

AUTHOR POV

“Hhhh…” Radit menghela napasnya dengan berat begitu ia menginjakkan kaki di terminal kedatangan luar negeri Bandara Soekarno-Hatta. “Ia pasti tak menjemputku.” Gumamnya lesu.

                “Hey kau kenapa?” tanya seseorang dari balik punggungnya.

                Radit yang dari dalam pesawat tadi terus saja melamun tiba-tiba dikagetkan oleh pemilik suara itu. Grace. Ya, Grace ikut bersama Radit. Ia ingin berlibur ke Indonesia.

                “Aku hanya tak habis pikir kenapa kau selalu membuntutiku!” kilahnya sambil memasang wajah tak suka.

                Grace tertawa kecil.

                “Memangnya kenapa kalau aku mengikutimu ha? Apa pacar-pacarmu akan marah?”

                “Aku sudah menikah Grace.” Ujar Radit jujur. Ia terus melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

                Lagi-lagi Grace tertawa geli.

                “Hahaha.. Kau ini selalu saja bercanda. Ayolah, aku hanya ingin sedikit bermain-main denganmu.” Ia berlari-lari kecil berusaha menjajari langkah Radit, dan begitu ia berhasil, ia meraih lengan Radit dan bergelayutan manja.

                “Lepaskan Grace. Apa kata orang nanti!”

                Grace berhenti sejenak dan melepaskan gelayutan manjanya. Sementara Radit berusaha menjauhinya.

                “Sepertinya kau benar-benar lelah ya. Sampai-sampai mengkhayal yang tidak-tidak.”

                “Terserah kau lah.” Jawab Radit tak peduli sambil terus saja berjalan.

                “Hah.. Playboy sepertimu mana pernah berniat untuk menikah.” Ucapnya sambil melipat tangannya di depan dada. Radit semakin mempercepat langkahnya menuju pintu keluar. Ia benar-benar mengabaikan Grace. Yang ada di dalam pikirannya hanyalah Freya. Gadis itu tak membalas satu pun pesannya. Padahal ia sangat berharap kepulangannya disambut oleh gadis itu walaupun gadis itu memasang wajah cemberut sekalipun. Kerinduannya ini benar-benar keterlaluan.

                Grace berusaha menyusul Radit lagi. Dan ia berhasil menjajari Radit ketika mereka telah melewati petugas bagasi dan berada di luar terminal.

Lesbian Kissed a GayWhere stories live. Discover now