Chapter 35 Menghindar

Start from the beginning
                                    

"Apa kau orang jahat?"

"Apa aku terlihat seperti orang jahat?"

"Kalau di dongeng, orang jahat biasanya sangat jelek. Tapi di dunia nyata, bahkan orang paling tampan pun bisa menjadi penjahat."

"Kau benar. Kau bisa tenang, aku bukan orang jahat."

"Kalau kau bukan penjahat, apa kau seorang polisi? Tentara? atau agen rahasia?"

"Kenapa kau berpikir begitu?"

"Anda memiliki bau mesiu."

"Mesiu?"

"Ya. Aku cukup yakin kau memiliki senjata api."

"............."

"Jangan memelototi ku seperti itu! Hidungku lebih tajam dari orang lain."

"Benarkah? Dasar kau rubah kecil."

"Siapa yang rubah? Aku ini kelinci yang imut."

"........."

"Selain itu anda bisa tahu saya adalah anak kecil. Teman-teman di kampus tidak tahu usia ku. Mereka menganggap aku itu kurus atau awet muda."

"Karena aku ini pintar."

"........"

"Aku Lu Mingxing. Prajurit. Siapa kau?"

"Qianghan. Mahasiswa disini."

"Penguntitmu sudah pergi."

"Anda benar. Terima kasih sudah membantu. Aku permisi dulu."

Qianghan pun keluar dari mobil. Dan mencari mobilnya sendiri.

Sebenarnya dia tadi sangat takut. Saat dia ditarik, dia menyangka dia akan diculik.

'Ini semua salah si penguntit itu! Kalau begini terus, aku tidak akan merasa nyaman di kampus!'

Sepertinya pengunti itu harus diusir secara langsung.

.

Keesokan harinya, Miranda mengikuti Qianghan sampai di belakang sekolah. Dibelakang sekolah ada Duan Ji.

"Qianghan." Panggil Miranda.

Qianghan Menatap Duan Ji dengan penuh permohonan. Miranda menghampiri Qianghan dan tersenyum.

"Qianghan, sudah lebih dari seminggu kita tidak berbicara. Aku melihatmu, tapi tak sempat menyapamu. Kau juga tidak masuk ke kelas. Kenapa?"

"Maaf tapi kami tidak terlalu dekat." Ucap Qianghan.

"Mengapa kau berkata seperti itu? Kita ini sudah satu kelas selama sebulan. Aku menghawatirkanmu."

"Benarkah?"

"Tentu." Ucap Miranda.

"Maaf, tapi bisakah kau tak mengikutiku lagi?"

"Mengikuti?"

"Ya. Bukannya aku membencimu atau apa. Tapi aku merasa tidak nyaman di dekat mu."

"Mengapa kau tidak merasa nyaman? Apa aku berbuat salah pada mu?"

"Tidak. Tapi setiap orang kadang-kadang ingin sendiri. Mereka juga ingin bersama dengan orang lain dan butuh privasi. Entah kenapa kau selalu mendekati ku. Setiap hari kau membututi ku di kampus. Teman sekelas yang lain pun tidak memperlakukan aku seperti itu."

"Aku hanya ingin menjadi teman dekat mu."

"Tapi aku tidak ingin. Kau tidak membuatku nyaman. Aku selalu merasa kau menyembunyikan niat awalmu."

"apa maksudmu?"

"Qianghan berkata, dia merasa kau memiliki niat tidak baik padanya." kata Duan Ji.

"Aku tidak...."

"Tapi Qianghan merasa terganggu oleh mu. Qianghan berhak untuk memilih dengan siapa dia ingin dekat dan dengan siapa dia menjaga jarak. Qianghan tidak ingin dekat denganmu. Sebaiknya kau tidak mendekatinya lagi."

"Siapa kau berbicara seperti itu?"

"Qianghan aku haus. Bisakan kau membelikan aku sebotol air putih?" tanya Duan Ji.

"Baiklah."

Qianghan pun pergi.

"Kenapa kau mengikuti Qianghan? Apa niat mu sebenarnya?"

"Apa maksudmu? Aku sama sekali tidak mengerti."

"Apa kau ingin memanfaatkan Qianghan?"

"......"

"Kau mengikuti Qianghan. Apa kau ingin memiliki koneksi dengan orang kaya?"

"Kau..."

"Apa kau pikir kau itu seorang protagonis dalam cerita?"

"....."

"Apa kau pikir kau bisa menjadi seperti Cinderella yang menikah dengan seorang pangeran?"

"....."

"Aku tak menghakimi orang miskin. Jika kau ingin memanjat menjadi orang kaya, aku tidak peduli. Tapi gunakan orang lain dan jauhi Qianghan. Jika kau terus mengganggunya, jangan salahkan aku karena bertindak tegas." Duan Ji pergi dari tempat itu dan mencari Qianghan.

Miranda jatuh di tempatnya berdiri. Dia sama sekali tak menyangka ada yang mengetahui niatnya.

Men who are reborn as CinderellaWhere stories live. Discover now