8

24 4 0
                                    

Yang ia tahu hidup di dunia ini memang tidaklah mudah, tetapi ia tak menyangka akan ada kisah hidup sepahit itu. Arkham mengacak rambut gadisnya dengan gemas, setelah gadisnya menceritakan sepenggal kisah memilukan entah mengapa Arkham semakin yakin bahwa mungkin Tuhan sangat percaya bahwa gadis yang galak dan judes ini sanggup melaluinya. Namun sebegitu percayakah Tuhan pada gadisnya, sungguh mana ada seorang ibu yang tega melakukan itu.

Selama umurnya 28 tahun baru kali ini ia mengakui telah jatuh cinta setengah mati pada gadis didepannya. Jika ditanya kenapa? Ahh mungkin cuma kasihan! Heyyy siapa yang tidak jatuh cinta dengan gadis yang sok galak dan judes ini, haruskah ia bersyukur atas sifat jeli dan telitinya yang diwarisi dari bundannya. Mungkin setelah ini ia perlu berterima kasih kepada bundanya atas sifat yang diturunkan kepadanya. Jika tidak mana mungkin ia tahu bahwa gadis sok galak dan judes ini selain tegar namun sebenarnya penurut.

“Ihhh... udah nanti makin berantakan rambut aku mas,” cicit Yera pelan,Arkham tersenyum tipis entah harus prihatin atau malah bahagia atas sikap gadisnya. Sungguh rasanya kurang ajar jika ia mengaku dengan lantang bahwa ia bahagia setelah mendengar sepenggal kisah kelam gadisnya,tapi ia akan semakin terlihat munafik bila menampik bahwa hatinya bergemuruh hebat, mengingat bahwa gadisnya berubah sikap menjadi gadis manis yang menggemaskan.

“Hmm....saya pulang.”

“Gitu doang,” gerutu Yera pelan namun sayangnya masih didengar jelas oleh Arkham.

“Saya tidak mau lepas kontrol, semenjak ada kamu saya banyak melanggar prinsip yang sudah saya jaga sejak dulu,” sayangnya Yera salah tangkap ia fikir Arkham menyesal mengenalnya.

“Oh.. yah udah pulang gih!” sebelum Yera beranjak dari meja makan Arkham menahan lengan Yera dengan cepat.

“Dalam keluarga saya,apa yang saya lakukan kepada kamu seperti memeluk kamu padahal kamu bukan istri saya itu adalah hal yang salah,mungkin ini terdengar kolot,tapi itulah prinsip yang diajarkan orang tua saya,dan bodohnya jika sudah sama kamu saya selalu kehilangan kontrol itu,” blusss entah mengapa pipi Yera rasanya memerah seperti tomat,aisss kayah bocah banget tau gak gerutu Yera.

“Apain sihh mass,” ucap Yera malu-maluin,sungguh hatinya menghangat,plisss padahal dia bukan abg lagi tapi ia tidak bisa bohong Arkham tuhhh sesuatu banget,bikin ketar-ketir melulu.

“Nahh kan kamu tuh gemesinn,dari pada saya khilaf mending saya pulang,hujannya juga sudah reda,” entah mengapa saat Arkham berjalan untuk keluar rumah dengan sendirinya Yera mengikuti langkah lebar itu dibelakangnya,bahkan disaat lelaki itu pergi dengan sepeda metiknya ia berteriak hati-hati dijalan.

Sungguh ini gila, tapi sumpah mati Yera mengaku sekarang rasanya ia sudah mulai terpengaruh dengan kehadiran Arkham Pratama.

~~~~~~~~~
Semenjak drama bombay ala Yera Atmaja,sejak itu pula kedekatan antara Yera dan Arkham mulai terasa. Dulu jika libur kuliah ia akan seperti manyat hidup,bagaimana tidak jika setiap harinya makan trus mandi bahkan untuk mandi pun Yera malah sehari sekali,ish sumpah itu jorok banget kalau kata Nana teman kuliahnya.

Tapi mau bagaimana lagi,mau keluar jalan-jalan juga uangnya gak sebanyak itu. Emang sih ia anak seorang pengacara tapi kalau kalian lupa,dirinya adalah anak yang tidak diinginkan, bahkan untuk lahir karna nafsu terliar orang tuanya pun,mungkin rasanya gak mungkin.

Jijik tau gak sih,kadang Yera ngerasa jijik sama dirinya sendiri,ia terlahir karna sebuah obat perangsang, sumpah kok kaya sapi ya,ini kenapa malah kepengen ketawa dari pada nangis bombay kayak kemarin.

Yera malah mesem sendiri jika ingat saat Arkham memeluknya disaat ia tanpa sadar bercerita kisah pilunya yang super nyesek sepanjang kisah hidupnya, sumpah baru waktu itu ia merasa gak ngerasa jijik mengingat masa itu,masa dimana ia linglung dengan ucapan bundanya.

Ahhh bundanya sudah berapa lama ia tak berjumpa dengannya, durhaka gak sih? kalau, jujur hatinya belum sanggup berjumpa dengannya,bahkan ia selalu mengabaikan pesannya ia hanya sekedar membaca saja tak pernah sekalipun ia membalas.

Untung ada Arkham,lelaki itu sudah mulai berhasil mengambil perhatiannya, bahkan libur semesternya kali ini tak membosankan seperti liburan semester sebelumnya.

Pipinya memanas kala mengingat kenangan indah yang lelaki itu berikan dimemorynya. Saat lelaki itu mengajaknya memutari Surabaya dipagi buta,bayangkan semenjak mereka saling bertukar nomor WA,semenjak itu pula hpnya gak pernah sepi dengan pesan masuk, meski hanya pertanyaan sederhana atau kebiasaan ngomelnya tentang tidak seharusnya cewek begini begitu atau begono, namun bagi Yera itu cukup,setidaknya ada yang memperhatikannya,dan emang dasar Arkhan kurang kerjaan ia ditelfon berkali-kali dipagi buta,lebih tepatnya setelah subuh,bayangkan disaat tidurnya lagi nyenyaknya malah ditelpon seperti orang dikejar hutang,dengan dongkol saat itu ia jawab dengan ketus dan kalian tau tuh orang udah didepan rumahnya.

Dengan pakai celana leging trus kaos omblong yang gambarnya udah memudar dirinya menghampiri tuh cowo didepan rumahnya ia kira Arkham emang bercanda eh taunya udah ngejonggrok diatas sepeda metiknya. Dan asemnya pas dirinya mendekatinya malah kutbah pagi yang ia dengarkan.

“Baru bangun,” tanyanya basi banget,Yera yang kesel karna pagi buta diganggu langsung ngegas.

“Malahan gue habis tahajud an,bahkan sampek kaki gue keram.”

“Trus kenapa gak sholat subuh sekalian,” nih orang percaya aku ngingau,yah kali sholat tahajud megang air wudhu aja ia lupa kapan terakhir melakukan.

“Sekalian gih sholat subuh,saya tunggu,” Yera menatap Arkham horor,nih orang gak salah nyuruhkan.

“Sholat subuh dulu,sekalian bilas tuh iler kamu,” dan ajaibnya Yera melakukan apa yang disuruh Arkham, kewajiban yang tidak pernah ia laksanakan, jujur ia tersindir tapi ia suka cara lelaki itu menyuruhnya untuk sholat.

Tidak menggurui,tidak membentak,namun bisa diterima oleh hati terdasar jiwanya. Sumpah setelah sekian lama, hatinya gemetar saat pertama kali menyentuh air untuk berwudhu,Tuhan? Disaat Yera takbir dan melaksanakan sholat subuh setelah sekian lama tak terpikirkan olehnya.

Disaat itulah ia menyadari ia tidak pernah mengingat Tuhannya,Sang Pencipta jagat raya ini,ia anfal tentang Tuhannya sendiri,untung ia tak lupa bacaan sholat yang ia pelajari saat kecil.

Dan disinilah Yera sekarang, dibonjeng Arkham dengan sepeda metik yang entah mau kemana.

“Ini mau kemana?”

“Kenjeran,” jawabnya singkat.

“Habis disuruh sholat trus diajak kencan?” sindirnya halus.

“Terima lamaran saya,agar setelah kamu sholat bisa saya ajak ibadah.”

“Masa habis sholat sholat lagi?” Yera bingung bukannya sholat adalah ibadah?masa disuruh ibadah terus.

“Ibadah yang bisa buat saya atau kamu tapi versi kecil.” ujarnya santai tapi seketika wajah Yera terasa panas ,jantungnya jumpalitan tak karuan,gilaaaa jantungnya jedug-jedug.

Nih laki kebelet nikah sumpah Yera yakin banget.

Dan kalau boleh jujur Yera kapok menyindir Arkhan karna laki-laki ini sangat cerdas menanggapi,ahhh ia bahagia walau hanya dikenjeran  tapi entah kenapa ia bahagia,sungguh.

。。。。。

Eakkk ini jam 3 pagi ini aku belum tidur,nunggu sahur sekalian,dan besom kerja masuk pagi tapi entah knp pngen nulis gaeeesss,

Selamat ibadah puasa ya

Sugesti RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang