PROLOG

22 4 0
                                        

Dear Keyla Cyntia Flowrina

Teringat awal pertemuan kita. Kamu terlihat sangat gugup ketika kita berada dalam jarak yang sangat dekat. Aku melihat rona merah di pipimu yang membuatmu terlihat menggemaskan. Ingin rasanya aku tertawa keras saat itu juga, namun untungnya aku masih punya hati.

Saat kutahu bahwa kamu tidak pernah mengenal lelaki, saat itu juga aku ingin menertawakanmu sangat keras. Se-tertutup itukah kamu?

Seiring berjalannya waktu, aku sadar bahwa kamu bukan saja tertutup, bahkan sangat rapat sehingga aku tidak menemukan celah untuk menelusup ke ruang hatimu.

Hingga suatu hari aku menjadi kunci itu, dan aku dapat membuka pintu hatimu, kamu mulai mengerti tentang pentingnya 'cinta'. Cinta yang akan membuatmu tersenyum, berseri, dan merasa hidup lebih lama.

Namun ketika pintu itu berhasil kubuka, semesta seolah tak berpihak padaku. Di situlah aku sadar bahwa tugas kunci hanyalah membuka pintu, hanya akan menggantung, tidak akan masuk ke ruang hati itu. Aku yakin suatu saat nanti akan ada seseorang istimewa yang mengisi ruang hatimu. Tentu bukan aku.

Mungkin tak lama lagi Sang Pemilik dan Pencipta kunci itu akan kembali mengambilnya. Saat kunci itu hilang, kamu tidak akan bisa lagi menutup pintu hatimu. Selamanya akan terbuka. Dan kuharap selalu begitu.

Kamu harus tahu! Berbaring di sini menyadarkanku tentang arti sebuah kehidupan. Singkat, menipu, rumit, unik, dan sakit.

Ketika cinta membuatku merasa hidup lebih lama, rasa sakit itu datang dan mengenalkanku pada sebuah arti yang menyiratkan kata 'singkat'. Aku harus menerimanya. Aku bukan untukmu, dan kamu selamanya tidak akan pernah menjadi milikku.

Kisah kita yang singkat ini, jangan pernah dilupakan ya! Tentang aku yang menjadi cinta pertama kamu, dan kamu yang menjadi cinta terakhirku.

Mungkin tulisan ini akan menjadi penutup tulisan-tulisanku sebelumnya.

Okey, surat ini kuakhiri dengan pesan :

Jaga kesehatan dan pola makan!
Jangan lupa tersenyum :)
Jangan pernah mencoba untuk menutup hati lagi! Karena di saat pintu itu kamu tutup, kunci itu mungkin telah lenyap. Because the Key is Me!

Army Adrian Sadewa :)

KeyWhere stories live. Discover now