5 - Darkness

3.4K 405 74
                                    


warn di awal !

FF INI MENGANDUNG BYK ADEGAN / SCENE PSYCOPATH, YG BELON KUAT BATIN HAYATI NYA MENDING CLOSE AE DRPD NYINYIRIN WORK SAYA.

masi nanya gua tampol ususnya ampe lurus.

.

.



.

Jika fanfic ini beraliran drama komedi romantic maka sudah ketebak alur selanjutnya bahwa Aurora akan melindungi si heroine.

Terlibat perkelahian jantan, berusaha memenangi pertempuran hingga titik darah penghabisan.

Dan jika ini beraliran teen action, thriller maka robot tampan bernama Jungkook akan membantai Jimin.

Sayang, beribu sayang ini dunia nyata. Dunia yang penuh kegelapan dan lika-liku kehidupan.

Android itu menenggelamkan seluruh tubuh si dosen ke dalam badannya yang tegap, menatap lurus Jimin tanpa sangsi.

"Survei membuktikan bahwa adegan kekerasan sangat tidak dianjurkan demi kesehatan nyawa manusia." ujar Jungkook jelas penuh penekanan di setiap kata.

Jimin terpelongo, gaya bicara-- pria asing di depannya ini kelewat aneh dan udik kampungan.

Pria Park mengembus napas jengkel seraya berkacak pinggang ala big boss.

"Omong kosong apa yang kau bicarakan hah, brengsek?" segak Jimin garang hingga memuncratkan air liurnya.

Masa bodoh dengan imej tampan incaran mahasiswi atau imej pewaris saham Lotte Mart.

Sungguh malang, pipi sebelah kiri Jungkook terkena cipratan air jampi dari bibir tebal Jimin.

Taehyung tertalangkup dalam tubuh Jungkook, menghirup lamat wangi si android tanpa sekat secelah pun.

Akhirnya, Taehyung baru mendapati satu perbedaan utama antara manusia dengan robot.

Di balik dada bidang Jungkook yang berlapis kemeja bergaris, tidak kedengaran bunyi degup jantung sama sekali. Terasa dingin dan hampa bak bersender di sebilah papan alumunium.

Jungkook merenggang pelukan, lalu menatap polos wajah Taehyung yang memerah karena kehabisan nafas.

"Gwenchanayo? Apa kamu terluka, Taehyung-ssi?" tanyanya dengan gelagat nada datar, namun risau.

Taehyung bungkam, namun gelengan pelan kepala dari si dosen sudah cukup jadi jawaban bagi Jungkook.

Merasa kehadirannya diabaikan, Jimin lantas kian murka dan hendak mengamuk ria.

"Kalian cari pelampiasan main dengan orang yang salah, sialan. Cih" Rahang Jimin kian tertekuk geram, sebuah bogeman mentah hendak mendarat di wajah mulus Taehyung.

Tangan besi itu dengan gesit menadang lengan berotot Jimin, "Kenapa kamu masih tidak mendengarkan perkataan saya? Kenapa kamu mau menyakiti Kim Taehyung?" Jungkook sengaja mengulangi pertanyaan, menuntut penjelasan lebih.

Dengan satu gerakan memutar, Jungkook memelintir tangan Jimin ke belakang, mematahkan salah satu rusuk di dalam dan mendorong si pria hingga terkapar ke jalan.

Taehyung menganga kaget, dia menatap gelisah dan khawatir pada murid bandelnya itu.

"Yak! Jungkook-ssi! Hentikan!" pekik Taehyung menggema, mencengkram sedikit kemeja yang dipakai si robot.

Dalam diam, Jimin menahan nyeri dan ngenyut yang teramat sangat. Ototnya keram dan terkilir. Tenaga pria aneh ini bukan tenaga biasa.

Sedikit meringis, Jimin kembali mendongak seraya mendelik seram.

AURORA | KOOKV YOONTAE MINVWhere stories live. Discover now