05

1.5K 279 3
                                    

"Tumben?"

Taehyung mengernyit ragu melihat siapa yang datang bertamu ke rumahnya.

Sejeong, salah satu rekan kerjanya di kantor yang bisa dibilang akrab. Di luar mereka juga berteman meski nggak sedekat Sooyoung dan sahabat-sahabatnya.

 Di luar mereka juga berteman meski nggak sedekat Sooyoung dan sahabat-sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cuma mampir gue ada urusan di dekat sini," jelas Sejeong.

"Urusan apa?" tanya Taehyung curiga.

Nggak mungkin Sejeong datang tanpa tujuan. Mampir itu pasti cuma alasan.

Dan itu memang langsung terlihat dari Sejeong yang justru tertawa lebar. Ia tau nggak mungkin bisa membodohi Taehyung.

"Sebenernya gue mau ngomong sama lo dari beberapa hari lalu. Tapi nggak ada kesempatan, di kantor lo kayak sok sibuk. Ya udah gue nekat datang ke sini karena lo udah cuti."

Penjelasan Sejeong panjang lebar yang membuat Taehyung kian penasaran. Pasti ada hal penting yang ingin Sejeong sampaikan. Dan Taehyung beneran nunggu Sejeong bicara.

Namun Sejeong justru tampak ragu.

"Gue nggak tau ini salah atau benar," katanya.

"Tunggu, ini tentang apa?" bingung Taehyung.

"Gue nggak enak ngomongnya pas lo mau nikah."

Alis Taehyung jadi saling bertaut karena Sejeong makin bertele-tele.

"Langsung ke intinya aja bisa nggak?"

Disamping penasaran, Taehyung memang sedang nggak ingin berbasa-basi.

"Oke, dengerin cerita gue," angguk Sejeong.

"Beberapa hari lalu gue ketemu temen yang temennya Sooyoung. Temen gue ini nanya-nanya soal lo sama Yerin. Dan gue cerita semua yang gue tau ke dia. Gue yakin temen gue pasti udah ngomong ke Sooyoung."

"Daniel?" potong Taehyung.

Temannya Sejeong yang temannya Sooyoung ya Daniel. Taehyung tau itu meski ia ragu hubungan Sejeong dan Daniel sekedar teman biasa. Dan meski kadang ia masih mencemburui Daniel tanpa alasan.

"Iya," angguk Sejeong sekali lagi.

"Daniel nanya tentang awal mula lo sama Yerin. Dan sorry banget gue cerita semuanya," sambungnya penuh sesal.

Kesannya ia jadi seperti seorang penggosip.

"Sooyoung yang nyuruh?"

Entah kenapa Taehyung justru berharap Daniel menanyai Sejeong atas suruhan Sooyoung.

"Nggak tau, kayaknya nggak."

Dan jawaban Sejeong mematahkannya.

"Kapan Daniel nanyanya?"

"Beberapa hari yang lalu, lupa gue tepatnya kapan."

Taehyung cuma manggut-manggut. Itu artinya cerita dari Sejeong pasti udah sampai pada Sooyoung. Apa mungkin benar kata Jimin, kemarin Daniel dan Wonwoo sedang menghibur Sooyoung.

"Lo yakin mau nikah sama Yerin?"

Pertanyaan Sejeong ini mungkin bukan yang pertama Taehyung dengar. Ia udah seringkali mendapat pertanyaan yang sama.

Taehyung cukup mengangguk lemah untuk menjawabnya.

"Sayang banget," sesal Sejeong keceplosan.

Sedikit banyak ia tau hubungan Taehyung dan Sooyoung yang udah berlangsung lama. Ia mendengar kisah cinta mereka dari cerita Daniel.

"Lo nggak ada niat buat memperbaiki hubungan lo sama Sooyoung gitu?"

Sejeong baru sadar ia baru saja menanyakan hal bodoh.

"Kayaknya gue ngelantur," sesalnya. Ia nggak mau jadi pengacau pernikahan Taehyung dan Yerin yang tinggal hitungan hari.

"Daniel nggak ngomong apa-apa lagi? Keadaan Sooyoung misalnya?"

Salah memang Taehyung yang terus berharap mendengar kabar Sooyoung dari orang lain.

"Nggak," geleng Sejeong.

Sebenarnya bisa saja Sejeong nanya keadaan Sooyoung pada Daniel tapi nggak ia lakukan. Ia nggak mau terlalu ikut campur.

"Tapi hari di mana undangan nikahan lo sampai di tangan gue, mereka ngumpul di rumah Sooyoung."

Sejeong masih ingat saat itu Daniel sedang bersamanya dan tiba-tiba pamit pergi ke rumah Sooyoung karena janji ketemu dengan sahabat-sahabatnya.

"Mungkin saat itu Sooyoung juga nerima undangan lo."

Taehyung cuma diam tapi membenarkan omongan Sejeong. Hari di mana undangan dibagikan, hari yang akan selalu ia sesali sepanjang hidupnya.

"Kalau Daniel nanya lagi, atau dia cerita sesuatu, atau dia ngomongin Sooyoung, kasih tau gue."

"Oke."

Sejeong mengangguk ragu. Gimana ia bisa kasih tau Taehyung kalau sebentar lagi ia jadi suami orang.

"Gue pulang," pamitnya.

Baru berdiri sebentar Sejeong kembali berbalik.

"Satu lagi, tapi ini belum pasti."

Agak ragu Sejeong mengatakannya.

"Pas nikahan lo nanti, kalau Daniel dateng berarti mereka dateng semua. Kalau nggak berarti mereka pergi liburan."

Itu yang Sejeong tangkap dari cerita Daniel. Karena hubungannya dan Daniel belum resmi, ia nggak mau nanya lebih jauh lagi.

Meski masih kemungkinan tapi Taehyung menjadi resah sendiri. Gimana kalau Sooyoung sungguh datang ke pernikahannya?

My Wedding Day ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang