Part 8❄

25 0 0
                                    

Haii gaess balik lagi niih akunya😁😁
Sorry keterlambatannya yaa..
Ok langsung lan tu de jut.lanjut.

Pukul 15.15
Waktu sangat cepat berjalan.sudah hampir seharian waktu yang dilewati oleh putri dan frans berdua.Setelah kejadian di rumah ice kream tadi putri berusaha membujuk frans agar tidak marah padanya atas pengakuan yang ia lontarkan.Ini memang salah putri karna tidak memberi tahu frans terlebih dahulu jika ingin pergi berdua dengan rendhi

Memang sih frans tidak mempermasalahkan putri pergi dengan laki-laki manapun.Entah kenapa akhir-akhir ini dia merasakan akan jauh dari kekasihnya jika memberikan kebebsan tanpa pengawasan darinya.

Ini juga karna ucapan putri waktu itu yang selalu membuat dirinya gelisah,kata-kata itu selalu terngiang di pikirannya dan membuat dirinya bersikap posessiv pada putri

Putri juga merasakan akhir-akhir ini frans selalu saja mengkhawatirkan dirinya dan marah karna alasan yang sepele.macam-macam seperti 'aku takut kamu pergi,aku gak mau kamu terluka dan banyak lagi yang lainnya

Mereka sedang berada di taman yang sepi,karna di taman itu hanya ada mereka berdua
Posisi mereka sekarang sedang tidur di rerumputan menatap langit yang indah, yang siap berganti dengan langit malam,gelap tapi di penuhi bintang-bintang indah

Putri melipat tangannya di atas dada dan frans melipat tangannya lalu menjadikan bantal untuk kepalanya

Putri mangalihkan pandangannya ke arah frans yang mesih asik menatap langit

"Frans,masih marah?" tanya putri

Frans tidak menjawab,hanya menatap putri sekilas lalu beralih menatap langit lagi

Putri yang merasakan dia abaikan dan di acuhkan oleh frasn pun hanya mendengus kesal,tapi dia tidak mau menyerah begitu saja. Putri mencari cara lain agar frans berhenti mengacuhkannya

"Frans ishhh...kok aku divuekin sih" ucap putri kesal
Putri masih tidak mendapatkan respon. Terbesit cara yang gila namun cukup ampuh untuk mengatasi mood ngambeknya frans.soal malu bisa di atasi belakangan pikit putri

Putri menghalangi arah pandang frans yang menatap langit. Alhasil frans menatap wajah putri.wajah mereka cukup dekat,tangan putri berada di sebelah kanan dan kiri kepala frans tapi putri tidak berada di atas tubuh frans

Frans yang merasa pandangannya dihalangi hanya diam seperti orang bisuata mereka saling bertemu dan berpandangan cukup lama. Entah ide ini muncul dari mana putri pun tidak tau dan entah dari mana asal keberanian ini untuk melakukannya

"Frans kamu masih marah sama aku?" tanyanya lagi
Jantung putri sudah tidak bisa dikendalikan lagi,sudah melompat-lompat tidak karuan
Karna pertama kalinya dia melakukan hal ini terhadap frans

Sepertinya mulut frans sudah di lem karna tidak ada sama sekali kata yang keluar untuk menjawab pertanyaan dari putri

"Frans jawab dong" ucap putri mulai tidak sabar,tangannya memegangi rahang frans lalu di goncang-goncangkannya ke kanan dan kekiri

"Aku sayang kamu put" ucapnya saat putri berhenti mengguncang rahangnya

Dengan sigap frans memeluk putri yang berada tepat di hadapannya.dengan posisi putri di atas tubuh frans,putri hanya diam tidak bisa melalukan apa-apa

"Put gak marah,aku juga gak kecewa,aku cuma takut kamu pergi dari aku terus kamu berpaling ke laki-laki lain.aku cuma takut itu terjadi" ucapnya lirih
Frans mengeratkan pelukannya,sementara putri yang bersandar di dada bidang frans dengan mengelus lengan frans.agar bisa meras tenang

Tidak perduli jika nanti akan ada yang melihat dan menggrebek mereka,itu urusan nanti

"Please...jangan pergi,jangan pernah punya niatan untuk ninggalin aku ya"
Suara frans persis seperti anak yang akan di tinggal ibunya pergi jauh

Aku Kamu & Dia-.-Where stories live. Discover now