NOT A PROLOG

152 16 2
                                    

"Waktu lo cuma tiga puluh detik buat ngomong."

Sesil mendongak dan melotot kearah Daco yang tepat berada disampingnya dan kebetulan—ya, hanya kebetulan—Daco sedang menatap kearahnya juga.

Sambil mendengus Sesil berkata,"Gak ja—"

"Gue bercanda." Ungkap Daco sambil tersenyum tipis dan mengacak rambut Sesil singkat.

Astaga, baper gue.Batin Sesil menjerit.

"Ayo ngomong," Tuntut Daco.

Sesil mengangguk.

"Ss-se-se...benernya, ka-kamu—kita-hu..bungan ki-kita,"

Daco menautkan alisnya—bingung. "Lo ngomong apa sih? Yang jelas dong!"

"Hu-hubungan ki-kita itu a-a-apa?" Lirih Sesil tanpa menatap Daco.

Daco terperangah. Tak lama, ia tertawa namun tidak terlalu keras. Dan ekspresi nya cukup menawan untuk dilihat jika sedang tertawa.

"Tunggu deh, gue nggak salah denger kan? Ini lo beneran nanya 'apa hubungan kita?' kan?"

Sesil merona sambil mengangguk.

Daco tertawa lagi. Kali ini lebih keras.

"Daco..." Rengeknya.

"Iya iya, hubungan ya? Hmm...gini ya,"

Jeda.

"Lo sama gue bahkan baru aja kenal. Dan gue rasa, kenalnya kita itu juga cuma sebuah kebetulan. Ya...lo tau kan yang gue maksud kebetulan? Kayak gini lho, kalo aja lo nggak ada ketika malam dimana gue dikejar SATPOL PP dan adek gue sakit, kayaknya kita juga nggak bakal kenal kayak gini. Maksud gue, apa yang perlu lo tanyain dari perkenalan yang berawal dari sebuah kebetulan?" Sambung Daco serius.

Keseriusan Daco inilah yang menjadi malapetaka bagi Sesil. Padahal, Sesil berharap Daco akan menjawab hubungan mereka leih dari sekedar kebetulan dan ia akan langsung mengungkapkan perasaannya pada Sesil yang tentu saja akan Sesil balas dengan perasaannya.

Benar, Sesil sudah benar-benar jatuh hati.

Ia telah menaruh banyak harapan pada Daco.

Tapi, siapa sangka jika orang yang terlalu banyak berharap adalah orang yang juga menyimpan banyak kesakitan di hatinya.

Seperti Sesil.

Tes.

"Sil?"

Sesil tersadar dan menghapus setitik air mata yang berhasil turun.

"Ah, ya?"

"Lo kenapa?"

Sesil mengucek matanya. "Nggak apa-apa, cuma kelilipan biasa."

***

A. N : cerita baruuu!!

don't forget to like, comment and subscribe wkwk

semoga cerita ini bakalan lebih seru dari cerita2 gw yg sebelumnya yaaa dan readersnya bakal bisa ngalahin cerita sebelumnya juga.

amin!

Difficult LovaWhere stories live. Discover now