Rasa Penasaran

22 2 0
                                    


"kriiinggg...!!" bel istirahat berbunyi.

seperti biasa setiap bel istirahat berbunyi, mereka akan berkumpul di bawah pohon dan bermain bersama. tempat dimana mereka tinggal sangatlah damai dan tentram, tidak ada yang namanya kerusuhan atau pun pemberontakan.

dunia benar-benar terasa sunyi, semua kegiatan berjalan tanpa adanya kerusuhan, pemilu yang lancar, tidak ada protes terhadap pemerintah,  tidak ada demo anak sekolahan, tidak ada yang namanya tauran antar pelajar, dan lain sebagainya.

mereka sangatlah bahagia tinggal di tempat yang tentram dan damai ini. sampai pada saat mereka berkumpul untuk berbincang, tetapi belum bisa karena mereka sedang menunggu ketiga temannya yaitu Miro, Raka dan Dropi.

"dimana mereka, lama banget, padahal mereka kan yang janjiin ingin bicara sesuatu yang penting" keluh Juan.
"...." Clementine hanya diam.
"Yasudah, sabar aja nunggunya,  mungkin mereka lagi ada keperluan sebentar" balas Yuki.

Tidak lama kemudian, mereka bertiga pun muncul sambil membawa buku yang sangat tebal di tangannya.

"ihh, buku apaan tuh?! Tebel banget, aku mah ogah bawa bawa buku tebal kayak begitu!" keluh Alexa melihat mereka.
"tunggu Alexa, ini buku penting!" "ffuuuhh, akhirnya aku bisa membuat kalian berkumpul dan membicarakan hal ini" ucap Dropi dengan tenang.

Mereka semua kebingungan mendengar Dropi berbicara seperti itu, "memangnya Dropi ingin membicarakan soal apa?" pikir mereka begitu.

"kalian ga bisa lihat ya? Apa kalian tidak lihat ada yang aneh di dunia kita ini?" ucap Dropi.
"aku bisa" jawab Juan.
"apa yang kamu lihat?" kata Dropi.
"aku melihat anak perempuan gendut yang berbicara aneh di depan teman-temannya, hahahaha.. " ejek Juan terhadap Dropi.
"Hahahaha..." tertawaan semua temannya terbahak-bahak.
"persetan, aku serius bodoh! " Dropi sedikit marah.

"ok, ok, maaff.. " ucap Juan.
"Dropi benar, aku juga merasa ada yang aneh sama dunia kita ini" ucap Clementine.
"sungguh? Berarti kamu melihatnya? Apa yang kamu lihat, Clem?" Tanya Dropi bersemangat.
"aku melihat, kalau dunia kita ini benar benar terlalu damai, kau pahamkan maksudku?" Jawab Clementine.
"ya, begitulah, aku juga berpikir begitu" ucap Dropi.
"lalu kenapa? Bukankah dunia yang damai tanpa kerusuhan itu bagus? " ucap Axel.
"di sisi lain mungkin bagus, tapi bukankah juga aneh kalau dunia seramai ini dengan sikap dan ke pribadian orang nya berbeda-beda bisa damai dan tentram?" tegas Raka.
"hm! Itu benar!" selak Miro.

Clementine berusaha berfikir, apakah dunia ini menyembunyikan sesuatu atau kah pemerintahlah yang menyembunyikannya?

"Alexa, Axel, bukankah kalian berdua anak presiden? " Tanya Clementine.
"iya" jawab Axel dan Alexa dengan heran.
"kalau begitu kenapa kalian berdua tidak mencoba untuk bertanya pada ayah kalian tentang dunia yang damai ini? " tanya Clementine.
"hmm, baiklah, akan kami coba tanya" jawab Alexa.
"tapi kalau misalkan ayah kami tidak mau menjawab, jangan paksa kami, ok! " tegas Axel.
"Tentu" jawab Clementine sambil tersenyum merayu.

Dropi hanya bisa tersenyum mendengar negosiasi tersebut, sambil berharap agar pak presiden atau lebih tepatnya ayahnya Alexa dan Axel mau menjawab pertanyaan yang di anjurkan oleh Clem.

"kita bertiga juga akan membantu mencari tahu tentang dunia ini kok! " ujar Miro.
"Mencari tahu lewat? " tanya Kousei yang hanya menyimak percakapan mereka dari awal sampai akhir.
"tentu saja dari buku, majalah, koran, termasuk orang tua kami bertiga" jawab Miro sambil mengangkat kedua tangannya dengan senang.

"memangnya orang tua kalian bertiga siapa? Memangnya mereka tahu banyak tentang dunia ini? " tanya Ying kepada mereka bertiga.
"tentu saja! Orang tua kami bertiga kan seorang de... " ucap Miro yang terpotong karena tangan Raka yang berusaha menutup dan menahan mulutnya.
"ssshhh.. " bisik Dropi ke Miro sambil menunjukan jari telunjuknya tepat di depan bibir.
"hm, hm" angguk Miro menurut.

Teman-temannya bingung karena mereka bertiga berusaha menyembunyikan sesuatu dari mereka. Emangnya apa si pekerjaan orang tua mereka bertiga? Pikir temannya.

"kriiiingggg...!!! " bel masuk pelajaran telah berbunyi.

"sudah bel, ayo masuk! " ajak Juan kepada teman-temannya.
"tunggu! Sebelum masuk, aku mohon, bantu kami mecari tahu tentang damainya dunia ini" rujuk Dropi memohon.
"tentu, aku dengan senang hati akan membantu! " jawab Clementine sambil tersenyum senang.
"terima kasih ~ " jawab Dropi dengan lembut.

Rasa penasaran mereka tentang dunia ini tidak hanya sampai situ, mereka melanjut kan percakapan mereka mulai besok juga.

Di Balik Perbatasan (Beyond The Border) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang