14

6.6K 1.2K 154
                                    

Jam pulang sekolah tiba, biasanya Kimi biasa saja. Tapi hari ini Kimi antusias sekali mendengar bunyi bel pertanda waktunya pulang sekolah. Kimi langsung melesat keluar kelas mengabaikan Hime yang terus meminta maaf padanya.

Ya, Kimi masih marah pada Hime yang telah membuatnya malu setengah mati. Kimi butuh sendirian dari pada melampiaskan kekesalannya pada Hime. Bagaimana pun juga Hime adalah teman yang paling dekat dengannya selain Trisha.

"Kimi. Jangan marah terus dong. Maapin Hime ya? Ya ya ya?" Bujuk Hie seraya mensejajarkan langkah dengan Kimi.

"Gue mau sendiri dulu. Nanti gue maafin."

"Maafin aja sekarang."

"Apaan sih lo ikut-ikutan." Kimi melirik Varo yang sudah berjalan di sampingnya.

Diapit Varo dan Hime rasa kesal Kimi makin menjadi. Keduanya sama aja. Yang satu isengnya keterlaluan, yang satu membatu dengan pamrih.

"Nanti ditinggal Hime beneran kesepian lho."

"Nah, Varo bener. Gue kan penghibur lo dan Trisha. Maapin ya? Lo boleh minta apa aja asal mau maafin gue. Gue ngaku salah banget."

Kimi berhenti melangkah, menatap Hime dengan tatapan galaknya. "Kalau gue minta lo putus sama Azof?"

"Kimi kok gitu? Emang Kimi mau putus sama Varo?"

"Eh nggak bisa. Lo kemarin yang nggak mau putus. Ini status bukan status WA yang bisa ganti tiap saat," ucap Varo pada Kimi sebelum cewek itu menjawab pertanyaan Hime.

"Kalian apaan sih? Udah sana lo pulang. Tuh udah ditungguin pujaan lo." Kimi mengarahkan dagunya pada cowok tinggi yang mengenakan tas punggung merah, Azof.

"Maafin dulu tapi."

"Azof...." Kali ini Kimi yang memanggil Azof. "Nih katanya Hime kesel sama lo yang sok sibuk. Dia mau pulang sama Varo aja katanya."

"Ih, enggak," seru Hime.

"Sorry, pacar gue lagi ngambek," ucap Varo lalu menarik Kimi, menjauh.

"Lo kayak anak kecil aja," ucap Varo setelah mereka sampai parkiran.

"Gue emang masih kecil."

"Gue kan udah nolongin lo. Ngapain lo masih marah sama Hime? Dia juga cuma bercanda."

"Belain aja terus dia. Pacaran aja sama dia."

"Nanti gue pacaran sama Hime lo nangis-nangis."

"Percaya diri banget!"

"Karena Gue ElvaroJaasir. Udah jangan marah lagi sama temen sendiri. "

"Gue juga nggak pengen marah karena itu gue mau sendiri dulu tapi Hime malah buntutin gue mulu. Salah dia sendiri." Kimi mengembuskan napas berat, meluapkan emosinya agar segera reda.

"Tar lo ditinggalin Hime lo nggak ada temen."

Kimi mengambil napas panjang dan mengembuskan perlahan,berpikir sekali lagi. "Ya udah lo mau nunggu gue nggak?"

"Lo mau ke mana?"

"Gue mau ketemu Hime dulu. Minta maaf."

"Itu baru cewek gue. Sana, gue tungguin di sini."

Varo menunggu Kimi di bawah pohon beringin yang sudah berumur puluhan tahun dengan akar yang menggantung cukup banyak sembari memainkan ponselnya. Senyum tipis terbesit di bibirnya ketika memandangi foto cewek berambut pendek yang tengah tersenyum lebar.

"Lo lihatin siapa?"

"Kepo. Udah minta maafnya?"

"Belum."

KozlesWhere stories live. Discover now