10. Keputusan

3.5K 792 37
                                    

Hyunjae menutup buku catatannya dan menaruh buku tersebut ke rak paling bawah kemudian menguncinya. Semua bukti yang mereka miliki sudah dikopi dan scan. Ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi dan Hyunjae tak mau ia menjadi lalai nantinya. Soal buku harian Roseanne, ia juga sudah membacanya. Di sana ia bisa melihat sikap asli Hwang Minhyun dan bagaimana lelaki itu memperlakukan Roseanne.

Sejujurnya satu-satunya alasan Hyunjae memutuskan untuk membantu Lalisa juga Roseanne adalah untuk dirinya sendiri. Terdengar egois memang, tetapi Hyunjae adalah orang yang tak suka ketika pertanyaan dalam otaknya tak terjawab. Semua untuk memenuhi rasa penasarannya. Dia bukannya ingin menjadi pahlawan dalam kisah ini, tetapi hanya ingin mencari kebenaran.

Namun, Hyunjae belum juga sadar bahwa kebenaran sudah ada di depan mata. Sayang, kebenaran itu belum mampu muncul ke permukaan.

Lee Dokyeom merebahkan tubuhnya setelah restoran keluarga mereka akhirnya tutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Dokyeom merebahkan tubuhnya setelah restoran keluarga mereka akhirnya tutup. Matanya menatap langit-langit restoran yang menghitam karena uap panas. Sekarang sudah memasuki minggu ketiga teman sekelasnya ditemukan meninggal.

Dokyeom ingat, tiga minggu lalu ia bertemu Roseanne. Gadis itu berjalan menuju sekolah dan menyapanya seperti biasa. Roseanne membawa buku pelajaran dan tentu gadis itu akan menghabiskan akhir minggunya dengan belajar di perpustakaan sekolah. Hari itu entah kenapa Dokyeom ingin mengikuti Roseanne. Bukan menguntit, tetapi ia menemani Roseanne hingga beberapa saat di perpustakaan. Dokyeom tak suka belajar dan yang ia baca hanyalah komik. Hingga ia memilih pulang karena mengantuk.

“Aku pulang duluan, Roseanne. Aku mengantuk dan kemungkinan Ibu akan menyuruh menjaga restoran pukul 7 nanti.” Pamit Dokyeom sambil mengulet.

Roseanne terkekeh pelan, “tentu. Salam untuk keluargamu. Oh, komiknya biar aku yang menaruhnya nanti.”

Dokyeom mengangguk dan melambaikan tangannya sambil menguap. “Sampai besok!”

“Sampai besok juga, Dokyeom.”

Tentu saja hal itu tak terjadi. Esoknya, Roseanne sudah ditemukan tak berdaya. Akan tetapi, saat Dokyeom keluar dari perpustakaan ia yakin ada suara orang lain di dalam sana. Aneh memang karena setahu Dokyeom hanya ada dirinya dan Roseanne, lalu suara siapa yang ia dengar malam itu?

Malam itu, Dokyeom memilih pulang dan melupakan kecurigaannya. Mungkin saja itu suara siswa yang sebelumnya tak ia lihat. Namun, sekarang pertanyaan pemilik suara itu mengganggu. Terlebih, balasan dari Roseanne yang seakan tahu bahwa ada seseorang di sana.

“Aku sudah menuruti semua yang kau mau, jadi tolong-”

Dokyeom menggeleng, apapun yang ia dengar tak mungkin ada kaitannya dengan kematian Roseanne bukan? Lagipula, Roseanne ditemukan bunuh diri. Namun ia tak bisa menerimanya karena Roseanne yang ia kenal tak mungkin melakukan hal itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
school 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang